Brilio.net - Saat ini pagelaran musik jazz di kota-kota besar memang sedang membius masyarakat. Jazz yang awalnya dikenal sebagai jenis musik untuk kalangan atas, kini sudah bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Tidak lama lagi, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar event bergengsi bertaraf internasional, yaitu Internasional Lombok Jazz Festival 2017. Dengan adanya event musik jazz ini diharapkan mampu menarik banyak wisatawan lokal dan asing dan menjadikan Lombok sebagai wisata musik jazz dunia.

"Acara ini akan menjadi ajang pertemuan seniman, pebisnis, pemerintah, asosiasi, dan masyarakat yang menawarkan peluang kerja sama. Kemudian yang terpenting dapat bermanfaat bagi masyarakat lokal dan seniman lokal dan menjadi bagian dari pembangunan kerangka sosial ekonomi di Lombok," ujar Direktur ADA Events Asia, Daniel Albert Yap, saat jumpa pers di Jakarta, belum lama ini.

LJF 2017 ini rencananya akan digelar di lapangan Taman Sangkareang, Mataram pada 18, 19, 20 Agustus 2017. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membangun nilai tambah bagi destinasi wisata Lombok yang saat ini sedang dalam kebangkitan dengan ditandai meningkatnya kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanagara maupun nusantara.

"Ada tiga hal yang kami harapkan dari berlangsungnya acara ini. Pertama, acara ini dapat terselenggara dengan baik. Kedua, menciptakan citra yang baik untuk Lombok dan juga Indonesia. Kemudian yang ketiga, meningkatkan perekonomian masyarakat Lombok," tambah Daniel.

Nantinya akan banyak musisi-musisi lokal maupun mancanegara yang akan mengisi dua panggung besar yang disediakan oleh pihak penyelenggara. Musisi-musisi tersebut adalah David Gomes (Malaysia), Julian Banks (Australia), Koh Sax (Thailand), Michael Manson (AS), Rhys Sebastian (India) anggota jaz dari Casiopea 3rd (Japan) dan the Asian All-Stars Quartet (Hong Kong, Philipina, Singapura dan Thailand). Sedangkan musisi Indonesia antara lain Barry Likumahuwa, Harvey Malaihollo, I Wayan Balawan anggota dari Gilang Ramadhan Project. Ada pula penampilan musisi lokal yang tentu saja akan memberikan kesan tradisonal dalam pagelaran musik tahunan ini.

Penyelenggara menargetkan 10.000 sampai 15.000 pengunjung yang hadir ke LJF baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan, event ini pun tidak dipungut biaya, jadi para wisatawan bisa enjoy menikmati lantunan jazz sembari menikmati keindahan Kota Mataram.

"Kami tidak hanya ingin acara ini dapat terselenggara dengan baik. Tapi kami juga ingin acara ini dapat membekas di benak para wisatawan yang datang. Kami berharap Lombok bisa jadi ikon baru wisata musik dunia. Hal tersebut tentu akan menjadi kebanggan tersendiri bagi Lombok dan negara Indonesia," tambahnya lagi.

Sementara itu, pemerintah Kota Mataram sangat mendukung penuh dengan adanya LJF. Hal itu diutarakan oleh Walikota Mataram, Ahyar Abdullah. Ia mengatakan dengan adanya event ini bisa lebih mengenalkan Lombok ke masyarakat luas.

"Dengan adanya event ini kita bisa memberitahu ke masyarakat luas bahwa Mataram ini merupakan kota yang ramah, masyarakatnya terbuka. Target kita sukses di ekonomi. Atraksi budaya, kuliner yang akan ditampilkan di event nanti kita coba di elaborasi jadi satu paket. Ini bisa jadi branding batu, kita buka satu event, tentu akan menarik wisatawan," jelasnya.