Brilio.net - Penelitian menyatakan bahwa mengambil waktu tidur lebih banyak maupun sedikit pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi,  keduanya sama-sama memiliki risiko terkena stroke.

Orang dengan hipertensi (sebutan medis untuk tekanan darah tinggi) sejatinya memang memiliki risiko tinggi terhadap stroke dibandingkan mereka yang memiliki tekanan darah normal.

Tapi sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan, seperti dikutip brilio.net dari Dailymail, Senin (18/5), permasalahan tidur juga bisa memberikan pengaruh terhadap risiko tersebut.

Dr Oluwaseun Akinseye dari Mount Sinai Hospital, New York dan para rekannya telah menganalisis hampir 204.000 orang dewasa dengan hipertensi di Amerika Serikat menggunakan data dari National Health Interview Survey. Mereka menemukan bahwa orang dengan hipertensi yang memiliki risiko stroke rendah adalah mereka yang tidur secara normal, yaitu 7-8 jam. Besar risikonya adalah lima persen.

Nah, sedangkan pada mereka yang tidur melebihi delapan jam, risiko terkena stroke hampir sebesar 14%. Kemudian, mereka yang tidur kurang dari lima jam, memiliki risiko sebesar 11%. Kelompok lain yang tidur antara 5-6 jam setiap malam memiliki risiko sebesar enam persen.

Dari hasil tersebut, peneliti juga menyimpulkan bahwa perbandingan risiko stroke pada mereka yang menderita hipertensi, yang tidur terlalu sedikit berisiko 83% dan yang tidur terlalu banyak berisiko 74%, dibandingkan dengan mereka yang memiliki hipertensi tapi mengambil waktu tidur 'sehat' atau normal.

Penelitian yang hampir serupa disuguhkan American Society of Hypertension dalam pertemuan di New York. Enam juta warga Inggris mengonsumsi obat pengontrol tekanan darah yang justru menjadi faktor kematian dini, serangan jantung, dan stroke.

Orang hipertensi sendiri disarankan untuk mengubah gaya hidup dan mengurangi konsumsi garam berlebihan, menurunkan berat badan, minum sedikit alkohol, makan lebih banyak sayuran dan buah, dan berolahraga diperbanyak.

Penelitian menunjukkan bahwa tujuh setengah jam tidur malam merupakan waktu optimal bagi kesehatan, sedangkan tidur terlalu lama atau sebentar justru bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Penelitian dari Cambridge University menemukan bahwa orang yang tidur malam lebih dari 8 jam sehari, rata-rata memiliki risiko 46% lebih tinggi dibandingkan rata-rata risiko mengalami stroke.

Inti semua hasil penelitian tersebut di atas tak berbeda jauh dengan hasil penemuan ilmuwan Surrey University. Mereka menemukan bahwa kualitas dan kuantitas tidur yang buruk pada seseorang, setidaknya dalam waktu satu minggu, dapat menyebabkan gangguan kesehatan, sebut saja seperti stres, kekebalan tubuh menurun, dan peradangan.