Brilio.net - Sepatu high heels memang nggak ada matinya deh. Biasanya sih digunakan oleh cewek-cewek untuk membuat ilusi agar tubuhnya terlihat lebih tinggi. Ukuran tinggi hak sepatu pun beragam, ada yang lima sentimeter, tapi juga ada yang sampai 12 cm.

Banyak penelitian membuktikan bahwa sepatu bertumit tinggi ini bisa menyebabkan nyeri pada kaki. Namun tetap saja masih banyak cewek-cewek yang tetap menggunakannya dengan alasan cantik. Tapi kamu tahu nggak sih, sepatu high heels sebenarnya diciptakan untuk digunakan oleh pria, lho!

Menurut Elizabeth Semmelhack, seperti dikutip brilio.net dari BBC, Selasa (12/5), pada zaman dahulu sepatu bertumit tinggi ini digunakan oleh pasukan tentara Persia yang menunggangi kuda. Hal ini disebabkan karena ketika mereka maju dalam perang, bentuk alas kaki yang memiliki hak ternyata membantu mereka dalam memijak pada sanggurdi atau pijakan kaki ketika menunggang kuda. Posisi kaki yang seperti tersangkut dalam sanggurdi ini justru bikin mereka bisa memanah dengan lebih baik, tanpa perlu takut terjatuh.

Sejak saat itu, para aristokrat ikut-ikutan menggunakan sepatu bertumit tinggi. Menurut mereka, sepatu bertumit tinggi membuat mereka terlihat lebih macho, jantan, dan sangat maskulin.

Sepatu high heels dirancang untuk prajurit perang, bukan buat wanita

Ketika ada orang dari kalangan bawah menggunakan sepatu ini, maka kaum Aristtokrat akan mempertinggi hak sepatu mereka. Makanya dalam silsilah, semakin tinggi jabatan yang mereka emban, maka semakin tinggi pulalah hak sepatu yang mereka pakai. Bahkan ada lho yang ukuran tumitnya setinggi tujuh inci, sehingga mengharuskan mereka menggunakan tongkat untuk mengenakan sepatunya. Waduh!

Sepatu high heels dirancang untuk prajurit perang, bukan buat wanita

Sepatu hak tinggi juga menjadi tren di wilayah Eropa sejak digunakan oleh Raja Prancis, Louis XIV. Raja ini gemar sekali menggunakan sepatu berhak tinggi dengan sol berwarna merah. Bahkan saat penobatan Charles II of England pada 1661 Raja Louis XIV menggunakan sepasang sepatu merah berhak tinggi, bergaya Prancis.

Namun sejak tahun 1740-an pria yang menggunakan sepatu hak tinggi mulai di pandang konyol sehingga sejak saat itu mereka mulai meninggalkan sepatu berhak tinggi. Mereka mulai menggunakan sepatu yang bentuk haknya lebih persegi, kuat, dengan tumit yang lebih rendah.

Sedangkan wanita mulai menggunakan sepatu dengan tumit tinggi yang lebih ramping dengan berbagai macam bentuk. Sekarang, sepatu high heels menjadi tren hanya untuk dipergunakan oleh wanita.