Brilio.net - Camilan memang begitu menggiurkan di lidah, terutama biskuit. Rasa manis dan aroma gandum dari biskuit membuatmu semakin betah untuk nonton televisi. Meskipun nikmat, kamu jangan terlalu sering makan biskuit. Camilan yang satu ini bisa membuat kamu semakin sensi atau marah, sebagaimana dikutip brilio.net dari jurnal PLOS ONE, Senin (25/5).

Penyebab utama biskuit bisa tingkatkan emosi atau marah adalah kandungan trans fat yang ada pada biskuit. Sebuah riset dari California, Amerika Serikat, mengungkap bagaimana pengaruh dari trans fat terhadap kondisi psikologi seseorang.

Trans fat merupakan hasil dari proses hydrogenation. Biasanya, trans fat ini bisa ditemukan di margarin dan juga produk siap makan seperti biskuit. Trans fat juga membuat lemak jenuh pada dalam suhu ruangan.

Dalam penelitiannya, sang ahli melibatkan 1.018 orang baik laki-laki atau perempuan dengan usia di atas 20 tahun. Semua peserta tersebut tidak mempunyai riwayat kanker, diabetes, jantung, ataupun kolesterol yang tinggi. Mereka juga memiliki kolesterol dengan kadar normal.

Banyak aspek yang dianalisis dalam riset tersebut seperti bagaimana rasa marah per individu. Kemudian, bagaimana latar belakang mereka terhadap kekerasan pada waktu kecil. Selain itu, peneliti juga menganalisis rasa kesabaran dan mudah tersinggung dari setiap peserta.

Temuan dari riset tersebut menyebutkan bahwa zat trans fat membuat seseorang mudah marah dan juga mudah tersinggung. Jadi, tidak mau kan kondisi emosi kamu berubah hanya karena biskuit?