Brilio.net - Di Indonesia, pemimpin itu rata-rata cowok. Mau pemimpin negara, pemimpin perusahaan, toko, organisasi, semuanya didominasi cowok. Cewek mungkin cuma segelintir yang bisa menjadi pemimpin.

Salah satunya Megawati yang pernah menjadi presiden wanita pertama dan satu-satunya di Indonesia, atau Ibu Tri Rismaharini, wali kota Surabaya saat ini. Dan di Indonesia sendiri, sebuah riset baru-baru ini pun mengungkapkan bahwa proporsi kepemimpinan seorang wanita bahkan menurun sampai dengan 20 persen. Waduh!

Kenapa banyak cowok yang jadi pemimpin? Ini karena cowok dianggap lebih memiliki kemampuan dan pengetahuan yang luas. Selain itu cowok juga dianggap lebih tahan banting ketimbang cewek-cewek. Padahal sebenarnya cewek, khususnya yang memiliki ekspresi angkuh atau jutek memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mempunyai jabatan yang strategis di tempat kerjanya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Technische Universitat Munchent School of Management, cewek jutek dan angkuh itu memberikan kesan kalau dia adalah seorang yang tangguh, tegas, dan cerdas. Itulah kenapa, perusahaan yang dipimpin oleh seorang wanita yang angkuh dan jutek, memiliki performa kerja karyawan yang sangat baik.

Perempuan-perempuan yang memiliki ambisi untuk menjadi pemimpin sangat disarankan untuk lebih bisa menahan diri untuk untuk terlihat akrab, tertawa, apalagi kalau berguyon di depan publik. Wah itu sih mesti banget dihindari!

"Wanita yang berada di puncak karier, disarankan untuk menunjukkan wajah angkuh dan bangga atas pencapaian kerjanya," ujar Isabell Welpe, salah satu peneliti, seperti dikutip brilio.net dari situs CNN, Selasa (7/4).

Masih menurut Welpe, pemimpin yang terlalu ramah terhadap anak buah justru bisa menjadi bumerang bagi diri mereka. Ini karena pemimpin yang terlalu emosional, dianggap tidak stabil dan berbahaya, apalagi kalau harus mengambil keputusan penting di saat genting.

Penelitian itu juga mengungkapkan bahwa mayoritas karyawan lebih suka dipimpin oleh pria karena pemimpin pria cenderung lebih ramah terhadap bawahannya.