Brilio.net - Ngomongin cinta itu nggak ada habisnya deh. Semua orang di dunia ini hidup ya karena cinta. Coba bayangin kalau nggak ada cinta? Wah bisa-bisa hidup rasanya hambar. Yang ada malah berantem terus, ya kan?

Biasanya untuk menggambarkan cinta, orang selalu menggunakan tanda atau gambar hati untuk melukiskan perasaannya yang paling dalam. Kok gitu? Kenapa nggak bujur sangkar atau lingkaran aja sih? Atau sekalian jajar genjang aja.

Dilansir brilio.net dari Heartsmith, Jumat (15/5), ternyata lambang cinta sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang. Banyak yang percaya bahwa lambang cinta sudah ada sejak 3.000 tahun sebelum masehi, yaitu berasal dari bentuk daun ivy yang sering digunakan oleh orang Yunani zaman dahulu sebagai ramuan pembakar gairah seksual. Daun ivy juga sering ditaruh di batu nisan untuk melambangkan cinta yang abadi walaupun kematian memisahkan.

Pada tahun 631 sebelum masehi, bangsa Yunani mengalami kekeringan dan ledakan populasi masyarakat. Untuk mengantisipasi ledakan yang semakin menjadi-jadi, bangsa Yunani lalu mendirikan sebuah kota di ujung utara Afrika, Kierene. Di kota ini mereka menemukan biji silphium yang ternyata memiliki manfaat sebagai pencegah kehamilan.

Dalam bahasa Inggris, cinta sering dilambangkan dengan bentuk heart atau jantung. Hal ini berkembang sejak tahun 384 sebelum masehi dimana menurut Aristoteles, lambang cinta adalah jantung. Kenapa jantung? Karena jantung merupakan pusat jiwa. Tanpa jantung, maka tidak ada kehidupan.

Hal ini berlanjut sampai pada tahun 1304-1306 dimana terdapat sebuah lukisan dinding karya Giotto di Bondone, Cappela degli Scrovegni di Padua yang menggambarkan seseorang yang memberikan jantungnya ke surga untuk menggambarkan betapa cintanya yang sangat besar untuk Tuhan. Lukisan Leonardo da Vinci pada tahun 1304-1306 juga dipercaya merupakan ilustrasi jantung paling mirip dengan bentuk jantung yang sebenarnya.

Tapi kenapa orang selalu mengasosiasikan cinta dengan hati bukan jantung? Sama seperti misalnya kalau cintanya tersakiti orang akan merasa sakit hati bukan sakit jantung? Hal ini disebabkan karena walaupun jantung merupakan pusat jiwa, tetapi hati yang memiliki peran penting dalam memainkan emosi, sehingga dalam hal ini kata-kata heart tidak memiliki arti jantung tetapi hati.