Brilio.net - Tubuh manusia memang dipenuhi bakteri dan mikroba sejak lahir. Jumlah bakteri di tubuh manusia pun mencapai triliyunan. Misalnya saja di telapak tangan manusia ada 10 juta bakteri/cm2.

Meski banyak yang menyebabkan penyakit, namun kehadiran bakteri juga membuat tubuh manusia berfungsi normal. Misalnya bakteri di saluran cerna yang membantu proses pencernaan bahkan dapat membangun sistem kekebalan tubuh.

Akan tetapi, menurut sebuah studi yang meneliti suku terpencil di Suku Amazon menunjukkan bahwa kehidupan manusia yang makin modern malah mengubah kehadiran bakteri pada tubuh manusia. Masyarakat desa terpencil bernama Yanomami memiliki beragam bakteri yang belum pernah terdeteksi sebelumnya pada tubuh manusia.

Ilmuwan mengetahui mikroba pada tubuh masyarakat desa itu memendam gen resisten antibiotik. "Studi kami menunjukkan bahwa mikrobiota manusia pra modern justru lebih beragam dan memiliki fungsi unik seperti bertindak sebagai antibiotik," ujar ahli patologi dan imunologi, Gautam Dantas dari Washington University, seperti yang dilansir brilio.net dari Reuters, Selasa (21/4).

Semakin berkembangnya penyakit imunologi dan metabolik saat ini juga menyebabkan keberagaman mikrobiota semakin menurun. Sebut saja penyakit seperti asma, alergi, diabetes, dan obesitas yang semakin sering dialami oleh manusia modern. Ditambah lagi pada setiap orang, populasi bakteri berubah dari waktu ke waktu, meskipun genus tertentu tetap tinggal.