Brilio.net - Biasanya kalau kamu mau mengukur lemak tubuh memakai metode apa? Selama ini sih, untuk mengukur lemak tubuh sebagai cermin kegemukan seringkali menggunakan metode indeks massa tubuh (IMT). Caranya dengan membagi nilai berat badan (kg) dengan tinggi badan (dalam satuan meter dikuadratkan). Jika hasilnya > 25, berarti tubuh kelebihan berat badan atau obesitas.

Tapi, setelah menyimpulkan bahwa metode klasik menghitung IMT nggak terlalu akurat, para ilmuwan telah mengembangkan cara yang lebih efisien untuk menentukan apakah seseorang menderita obesitas. Untuk melakukan hal ini, peneliti menyarankan kamu untuk mengesampingkan perhitungan matematis dan gunakan tali biasa.

Metode ini diteliti oleh para ahli dari Oxford Brookes University. Mereka percaya metode pilihan mereka adalah cara paling sederhana dikenal saat ini dan paling mudah untuk dilakukan.

Dikutip brilio.net dari Genius Beauty, Senin (22/6), untuk memahami apakah seseorang menderita obesitas, para ahli menyarankan untuk mengukur lemak seseorang dengan tali.

Caranya mudah, yakni dengan melingkarkan tali tersebut ke pinggang kemudian ikat di bagian tengahnya. Lalu, cobalah untuk memutar pinggang. Jika untuk memutar pingang kamu nggak mengalami kesulitan, itu berarti tubuh kamu memang dalam keadaan sehat.

Sebagai alternatif, kalau kamu nggak punya tali, bisa kok gunakan pita meteran yang biasa dipakai penjahit untuk mengukur lingkar pinggang kamu.

Menurut surat kabar The Daily Mail, metode ini telah berhasil diuji pada hampir 3 ribu relawan. Anehnya, 'metode tali' menentukan masalah berat badan bahkan pada orang-orang yang percaya bahwa tubuh mereka termasuk normal. Tetapi setelah dicoba menggunakan tali, tubuh mereka ternyata masuk kategori kegemukan.

Menurut para ahli, penolakan dari masalah kegemukan adalah sangat umum di kalangan orang-orang yang rentan terhadap obesitas. Sementara itu, cara dengan pengukuran tali dianggap lebih baik untuk mengetahui lemak seseorang.

Bahkan, para ahli menyebutkan bahwa menentukan seseorang memiliki lemak adalah dengan mengukur rasio tinggi badan dengan lingkar pinggang dan bukan dengan berat badan. Mengapa lingkar pinggang? Alasannya karena distribusi lemak tubuh yang paling dominan adalah pada perut, pinggang dan pinggul. Sebabnya, jaringan lemak lebih banyak di perut, sehingga 'deposit'-nya lebih banyak di bagian tersebut. Nah, jika lemak sudah menumpuk di tubuh bagian tengah, umumnya dapat terjadi obesitas abdonimal (sentral).

Hasil idealnya adalah nilai yang nggak melebihi dari setengah tinggi badan. Misalnya nih, kalau tinggi badan kamu 160, maka rasio kamu punya tubuh ideal berdasarkan lingkar pinggang, adalah nggak lebih dari 80.

Jadi, gimana apa kamu berani coba metode sederhana ini, ladies?

BACA JUGA:

Konsumsi garam diet tinggi lemak bisa bantu turunkan berat badan

Yuk hidup sehat, mulai batasi konsumsi garam biar nggak hipertensi

Ladies, kurang vitamin D ternyata bisa bikin kamu mudah depresi lho

Duh, terobsesi dengan makanan sehat bisa bikin gejala gangguan makan!

Sarapan buah bukan cuma buat gaya-gayaan, tapi bikin kamu lebih sehat!

Ini kandungan menu sarapan yang baik, sudahkah sarapanmu memenuhi?

Kandungan tersembunyi dari tanaman gunung ini bisa jadi pengganti gula

Cokelat bisa bikin berat badanmu jadi turun, ayo coba gaya diet ini

Ini cara mengurangi jumlah kalori ketika memasak nasi

Anak yang sering makan fast food tingkat kecerdasannya lebih rendah

Memakan nasi sisa hari kemarin ternyata berkhasiat untuk diet

Sukses diet, gadis ini justru ingin gemuk lagi gara-gara kena penyakit

Jangan tiru diet ala artis ini, meski Madonna & Mariah Carey melakukan

Lagi diet? Coba 5 makanan ini, dijamin bikin kamu nggak cepat lapar