Brilio.net - Kehidupan kampus mengajarkan kita banyak hal dan memberikan banyak pengalaman. Dari mulai curi-curi pandang sama senior ketika ospek, sampai berselisih pendapat sama dosen killer. Hampir semuanya nggak akan mudah terlupakan, deh. Ya nggak?

Nah, kali ini brilio.net bakalan kasih tahu kamu bahwa sebenarnya kehidupan kita selama di kampus itu bukan sekadar belajar di kelas dan senang-senang bersama teman sekampus. Ada 11 pelajaran hidup yang justru nggak diajarkan di bangku kuliah, yang bisa kamu ambil atau renungkan, seperti dikutip dari lifehack.org, Senin (6/4). Kita cek, yuk!

1. Nggak semua yang kita dapatkan di bangku kuliah bakal diaplikasikan di dunia kerja
Capek-capek kuliah jurusan kesehatan, eh, nyemplung ke pekerjaan pendidikan sekolah umum. Alhasil, ilmu di bangku kuliah nggak sepenuhnya bisa diterapkan. Well, siapa yang tahu jalan hidup seseorang? Belum lagi kalau ternyata penghasilan yang kamu dapatkan sama rata dengan mereka yang tingkat pendidikannya nggak sama dengan kamu. Bikin kesel atau nggak puas?

Nggak perlu berkecil hati bila yang terjadi demikian. Banyak kok, yang jalan hidupnya melenceng dari latar belakang pendidikan aslinya. Dan kenyataan hidup memang nggak selalu mulus sesuai rencana kita. Tapi, asalkan pekerjaanmu sesuai suara hati dan kamu merasa mampu, jalan teruuuusss! Bukankah lebih membahagiakan melakukan pekerjaan yang dicintai? Kamu bakal lebih produktif karenanya.

2. Dalam kehidupan, keterampilan itu PENTING
Nggak bisa dipungkiri bahwa zaman menuntut setiap individu untuk berjiwa kompetitif dengan keterampilan masing-masing. Kalau kamu nggak punya keterampilan, siap-siap tergerus zaman. Sederhananya, hukum alam yang berlaku. Siapa yang terampil, dia yang bertahan. Nggak peduli siapa lebih tua atau muda dari siapa.

Misalnya saja kamu di kampus adalah senior dari si X, tapi siapa tahu di dunia kerja nanti si X adalah seniormu. Hal ini mengajarkan supaya nggak tinggi hati dan sok senior. Kita bisa belajar apa pun dari siapa pun.

3. Seni berkomunikasi
Sebagus apa pun nilai IPK kamu, se-go international apa pun prestasi kamu, kalau dalam pergaulan sehari-hari cara berkomunikasimu payah, sori... Kamu bakal terdepak dari pergaulan.

Komunikasi itu penting. Bersikap down to earth itu akan banyak manfaatnya saat kita hidup dalam lingkungan masyarakat. Kita nggak akan bisa terlepas dari orang-orang di sekeliling kita. Mau parkir, mau belanja, mau ini dan itu, semuanya melibatkan interaksi dengan orang lain. Kalau kita jutek, siap-siap jadi public enemy. Nggak mau kan, guys?

4. Cara menilai orang dengan benar
Kamu merasa nggak bahwa saat kuliah, terlihat banget teman yang enak diajak berteman sama enggak? Nah, ketika kita terjun ke masyarakat, atau setidaknya di bidang pekerjaan kelak, nggak mudah menebak mana lawan dan mana kawan. Ini PR tersendiri buat kamu yang di kampus suka bergerombol bersama geng-mu. Di dunia kerja, kompetisi sesungguhnya dimulai, guys. Be smart, be wise!

5. Cek diri sendiri: Apa yang kamu katakan? Bagaimana kamu mengatakannya? Pada siapa kamu mengatakannya
Bukan rahasia lagi kalau kamu berantem sama teman kuliahmu eh, besoknya kumpul dan haha-hihi bersama lagi. Itu karena kalian sudah paham karakter satu sama lain. Tapi di dunia pekerjaan nanti, apa yang kamu sampaikan dan cara kamu bersikap, dipandang orang lain sebagai dirimu sebenarnya, persis seperti yang mereka lihat. Mereka melihat itulah penampilan profesional kamu. Jadi, behave ya, guys! Tapi tanpa perlu menjadi orang lain.

6. Jaringan dan hubungan sosial selalu membantu
Di bangku kuliah kamu bisa menjadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah-pulang dan individualis. Tapi jangan menyesal kalau ketika kamu sudah lulus dan membutuhkan pekerjaan, kamu akan menerima risikonya. Mau tidak mau, faktor orang mudah mendapatkan pekerjaan adalah jaringan komunikasi yang dia bentuk. Semakin gaul dengan para teman atau senior dan aktif di media sosial, bisa mendukung seseorang segera mendapatkan lapangan pekerjaan. Jadi, pikir lagi jadi mahasiswa kupu-kupu ya, guys!

7. Menyimpan uang tak selalu mudah
Adakah kuliah mengajarkan rajin menabung? Mungkin yang kuliah jurusan ekonomi akan mendapat gambaran tentang mengelola keuangan. Tapi guys, bukankah teori sering hanya teori dan nggak terealisasi? Nah, biar nggak jadi sekadar teori, perlu dimulai dari diri sendiri. Tekad diri kita yang menggerakkan teori bisa teraplikasi dalam kehidupan kita. Termasuk dalam pengelolaan keuangan. Sesulit apa pun kita dalam menyisihkan uang jajan atau bagi yang bekerja, menyisihkan gaji, setidaknya kita berusaha mengaplikasin teori 'mari menabung' yang selama ini kita dapatkan dari bangku sekolah.

8. Dalam menjalin relasi, tindakan yang berbicara
Kalau semasa kuliah, pacar kita sering mengumbar kata manis, melakukan semua yang manis, maka ketika sudah lulus atau menapaki satu step usia selanjutnya, tindakan adalah kunci sebuah hubungan. Sebab tuntutan dalam berelasi juga sudah berkembang menjadi ke arah yang lebih serius, bukan?

9. (Jangan) buat kesalahan lagi dan lagi
Maksudnya adalah ketika kamu di bangku perkuliahan, kamu bertanya sebanyak apa pun tentang materi yang belum kamu pahami, maka dosen atau seniormu bisa menjabani kamu. Tapi dalam kehidupan bermasyarakat, mengulangi kesalahan dua kali itu artinya kamu menjalani sebuah kebodohan.

10. Menilai hidup adalah perjalanan, bukan sebuah tujuan
Kamu sadar bahwa hidup ini adalah perjalanan yang nggak pernah berhenti kecuali Tuhan menghendaki kehidupan kita berakhir? Ketika kamu memiliki tujuan hidup, misalnya sekolah bisa lulus dengan nilai bagus, kuliah di perguruan tinggi favorit dan bergengsi, setelah lulus bekerja di perusahaan ternama, begitu seterusnya dan ternyata kamu berhasil meraih semua itu, hal ini menunjukkan hidupmu terus berjalan.

Nggak mungkin setelah mencapai suatu tujuan, kamu mandek di tengah jalan. Begitu juga ketika kamu menemui kegagalan, waktu terus berjalan, dan kamu mau nggak mau akan ikut berjalan melalui kehidupan ini.

11. Nggak ada yang mencintai dirimu selain kamu sendiri
Pada dasarnya, setiap orang memiliki kesibukannya sendiri. Jangan melulu bergantung pada orang lain, termasuk keluargamu maupun teman-teman semasa kuliah kamu. Bukan untuk mengajarimu egois, tapi pahamilah mereka juga punya urusannya sendiri.

Jadilah pribadi tangguh dan mandiri. Kalau perlu, jadilah orang yang justru siap membantu orang lain. Tapi sebelum itu, cintailah, percayalah, dan tempalah dirimu sendiri.