Brilio.net - Di luar negeri, terutama negara maju, kesehatan mental menjadi fokus perhatian yang tak kalah pentingnya seperti kesehatan fisik. Mungkin sedikit disayangkan, di negara kita, gangguan psikologis masih dianggap tabu. Namun begitu guys, ternyata mitos dan fakta kesehatan mental masih saja ada di mana-mana.

Dilansir brilio.net dari Huffington Post, Jumat (10/7), berikut mitos dan fakta kesehatan mental yang perlu kamu tahu.

1. Kamu tidak sakit
Mitos: Misalnya bipolar disorder dianggap sekadar perubahan suasana hati atau mood.
Fakta: Bipolar disorder merupakan gangguan perubahan mood yang berat. Menurut Prakash Masand, seorang psikiater dan pemimpin dari Global Medical Education, bipolar dapat mengganggu kegiatan fungsional sehari-hari orang bersangkutan. Bahkan bisa juga mengarah pada bunuh diri.

2. Apakah aku sudah sembuh?
Mitos: Sekali kamu merasa sudah sembuh, berhenti saja dari pengobatan.
Fakta: Hampir sebagai besar seseorang dengan gangguan psikologis yang parah, membutuhkan treatment atau perawatan untuk beberapa waktu, bahkan jika dia telah merasa baik-baik saja. Masand menyatakan bahwa hal ini untuk mencegah terjadinya kekambuhan. Ya, persis seperti penyakit diabetes dan jantung.

3. Hubungan yang dipersalahkan
Mitos: Penyakit kejiwaan adalah buah dari hubungan yang buruk.
Fakta: Menurut Masand, gangguan mental semuanya memiliki komponen genetik dan lingkungan. Hubungan yang buruk dengan orang sekeliling hanya satu dari beberapa faktor.

4. Kamu tidak bisa mengatasinya
Mitos: Penyakit mental adalah simbol kelemahan karakter atau keterampilan mengelola emosi yang rendah.
Fakta: Masand menyatakan bahwa penyakit psikologis merupakan penyakit medis yang sama seperti penyakit lain. Hanya karena kamu menangis dengan mudah dan tidak mampu mengelola masalahmu sendiri, bukan berarti kamu lemah dan pantas saja mengalami gangguan psikologis.

5. Itu akan pergi dengan sendirinya
Mitos: Depresi dianggap kesedihan yang akan berlalu begitu saja.
Fakta: Depresi merupakan penyakit medis serius dengan morbiditas dan mortalitas. Tidak semua orang menunjukkan gejala yang jelas atas depresi. Ada cara untuk mengatasi depresi, secara medis yaitu mengonsumsi obat dan datang ke psikolog atau psikiater, dan non-medis seperti olahraga, yoga, atau meditasi. Dan, jika seseorang sering kali sedih atau emosional, itu tidak berarti mereka depresi.

6. Kamu tak akan kembali 'normal'
Mitos: Sekali kamu mengalami depresi dan bipolar disorder, kamu tak akan kembali menjalani hidup 'normal' sebagaimana sebelumnya.
Fakta: Masand menyatakan bahwa ada beberapa orang sukses yang justru hidup dengan depresi atau bipolar disorder, sebut saja seperti Isaac Newton, Beethoven, Brad Pitt, dan Oprah Winfrey. Jadi, orang dengan gangguan psikologis tetap bisa mengelola dirinya sendiri untuk tetap bisa bekerja, bergaul dengan orang sekitar, dan mengambil tugas-tugasnya seperti lazimnya.

7. Bunuh diri bukan perkara besar
Mitos: Bunuh diri bukan masalah besar dalam masyarakat kita.
Fakta: Kamu mungkin akan ternganga ketika mengetahui jumlah orang bunuh diri setiap tahunnya. Pada tahun 2009, ada kasus bunuh diri sebanyak 3.890 di Kanada, untuk dua jenis kelamin. Dan ternyata, penyebabnya adalah penyakit mental yang menjadi faktor risiko besar. Di Amerika Serikat, bunuh diri masuk sepuluh besar penyebab kematian pada tahun 2007. Di Indonesia? Menurut data WHO tahun 2011 yang dilansir brilio.net dari laman World Life Expectancy, Jumat (10/7), negara kita menempati posisi ke-72 dan dalam level cukup tinggi angka kematian akibat bunuh diri.

8. Jika kamu mencari bantuan, kamu lemah
Mitos: Perawatan atau pengobatan gangguan psikologis adalah wujud seseorang lemah.
Fakta: Pengobatan atau perawatan bagi penderita penyakit mental juga sama pentingnya seperti mereka yang sakit fisik. Jadi, orang tidak perlu takut atau malu untuk berbagi masalah kesehatan mentalnya, supaya segera tertangani.

9. Kamu dianggap gila
Mitos: Banyak orang dengan skizofrenia dianggap berbahaya.
Fakta: Saat kamu melihat orang skizofren atau berpenyakit mental berat lainnya, mungkin kamu hanya berpikir satu kata 'gila' untuk mereka. Selain itu juga berbahaya karena bisa menyerang kapan saja. Kamu keliru. Hanya sedikit orang skizofren yang melakukan tindak kekerasan dan ini biasanya disebabkan dia tidak mendapatkan pengobatan atau perawatan memadai.

10. ADHD itu sumber masalah
Mitos: Gangguan perhatian seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah bentuk perilaku seseorang yang buruk.
Fakta: ADHD adalah gangguan psikologis yang memiliki gejala pasti dan ada cara khusus medis untuk mengatasinya. Sayangnya, kebanyakan orangtua main diagnosa sendiri bahwa anaknya mengalami ADHD, hanya karena anaknya bandel minta ampun.

Nah, guys, jangan asal main judge seseorang mengalami gangguan mental, ya. Apalagi berdasarkan mitos yang beredar. Bukankah kamu pernah mendengar pernyataan 'luka fisik gampang sembuhnya, tapi luka karena omongan lama sembuhnya'?

Omongan yang menyakitkan, terutama pelabelan penyakit mental, bisa diserap dan diinternalisasi oleh seseorang. Lama-lama orang bersangkutan bisa tertekan sendiri. Dan perlu diingat, penyakit mental bukan lelucon. Kamu tidak akan merasakan betapa orang dengan gangguan mental berjuang melawan semua gejala yang dialaminya. Belajar saling menghargai ya, guys. Dan kalau perlu, berikan bantuan padanya untuk bisa mengatasi problem kesehatan mentalnya.

SEDANG POPULER DI BRILIO:

Kalau kamu senyum-senyum lihat 25 Gambar ini, masa kecilmu bahagia!

16 Foto balasan SMS penipuan yang bikin ketawa ngakak

Ingat 'Si Kentung' film Tuyul & Mbak Yul? Kisahnya sungguh tragis

Kisah Mbah Sholeh, tukang sapu Masjid Ampel yang punya 9 makam

12 Kebiasaan harian yang ternyata bisa bahayakan kondisi mental kamu!

Sering nyeri punggung? Hati-hati, itu bisa karena kebiasaan merokokmu!

Awas! 10 Bahan makanan ini nggak boleh kamu simpan di dalam lemari es

VIDEO: Hal-hal yang terjadi pada jasadmu di dalam tanah usai meninggal

Begini penjelasan kenapa maghrib & tengah malam identik dengan mistis

VIDEO: Kisah sepasang sepatu bekas yang akan membuatmu menangis

Sarapan buah bukan cuma buat gaya-gayaan, tapi bikin kamu lebih sehat!

Kamu sering gemetaran? Hati-hati mungkin itu gejala Multiple Sclerosis

Duh, terobsesi dengan makanan sehat bisa bikin gejala gangguan makan!

Cermati ubanmu, bisa jadi itu adalah gejala kanker, hati-hati!