Brilio.net - Musim liburan yang sangat memanjakan apakah tercermin dari perut kamu yang semakin buncit? Kalau iya, kamu nggak sendirian. Perut buncit ternyata memiliki berbagai bentuk dan ukuran, serta tentunya penyebab yang berbeda-beda dan muncul untuk segala macam alasan. Misalnya saja selama liburan kamu memiliki gaya hidup sehari-hari yang tak sehat.

Nah, untuk lebih lanjut ketahui yuk tipe perut buncit kamu dan bagaimana cara efektif untuk mengencangkan bentuknya, sebagaimana dilansir brilio.net dari Daily Mail, Rabu (13/1). Siap-siap menerima kenyataan, deh!

BACA JUGA: Ini olahraga ala AA Gym, bikin perut nggak buncit dan tetap sehat

1. Buncit alkohol

Perut kamu buncit? Yuk kenali tipe mana buncitnya perutmu itu!
Bentuk perut ini gendut dan menonjol terutama di bagian depan sampai batas pinggang, sementara bagian bawah dan pinggul tidak terlalu gemuk.

Penyebab bentuk perut seperti ini adalah pesta yang diisi dengan minum alkohol serta terlalu banyak makan makanan karbohidrat olahan. Penelitian menyebutkan, wanita yang sering minum alkohol termasuk wine lebih dari 12 unit berisiko 4 kali lipat mengalami tumpukan lemak di perut.

Alasan dari terbentuknya perut ini terkait dengan cara alkohol ini diproses oleh tubuh. Lemak terbentuk dalam dua bentuk; bisa menambah lapisan lemak subkutan yang berada tepat di bawah kulit atau dapat menambah omentum kamu, lapisan yang lebih dalam dari jaringan lemak di balik otot dinding perut.

Lemak ini ada mulai dari perut ke panggul dan juga dapat menelusup di antara organ-organ vital dalam di area ini, seperti isi perut, usus dan hati. Lemak visceral ini adalah penyebab utama dari perut gendut karena dapat mendorong keluar dinding perut kamu. Alasan lemak mengumpul di sini adalah karena sel-sel lemak di daerah ini sangat sensitif terhadap efek insulin, hormon yang mengatur berapa banyak lemak yang disimpan oleh tubuh.

Ketika gula secara cepat terlepas dari minuman keras, insulin akan memberi tahu tubuh untuk menyimpannya sebagai lemak dalam lapisan yang lebih dalam tersebut, terutama jika lapisan atas subkutan sudah "terpenuhi".

Alkohol juga bersifat menunda pembakaran lemak di dalam tubuh karena organ yang mengatur proses ini yaitu hati harus secara cepat bekerja untuk menghancurkan racun di dalam minuman keras. Alkohol diketahui akan merangsang nafsu makan sehingga kamu akan makan lebih banyak dan kelebihan kalori tersebut akan disimpan jauh di dalam tubuh.

2. Perut kembung

Perut kamu buncit? Yuk kenali tipe mana buncitnya perutmu itu!
Bentuk perut tipe ini seperti menonjol, menggembung seperti ban cadangan atau bagian atas kue muffin. Kamu juga akan sering merasakan bahwa kulit sering susah untuk disentuh, seakan ada sebuah balon yang berada jauh di dalam tubuh kamu.

Tipe perut buncit ini mulanya datar di pagi hari dan akan mengembang seiring waktu, terutama setelah makan. Namun meski perut membesar, tapi angka timbangan biasanya tidak berubah.

Satu dari penyebab utamanya adalah angin. Ketika makanan dihancurkan saat berjalan menuju usus, bakteri yang memakan makanan tersebut akan membuat enam hingga delapan liter gas sebagai produk. Namun, jika bakteri usus mengalami kesulitan menghancurkan makanan tertentu, mereka akan mulai melakukan fermentasi, membuat lebih banyak angin yang akhirnya mendorong dinding perut ke arah luar.

Ahli bedah obesitas dari Rumah Sakit Royal Salford, Profesor Basil Ammori mengatakan sembelit dan makan terlalu banyak dalam sekali waktu juga dapat menciptakan efek ini. "Terlalu banyak makanan di dalam perut dapat memberikan perasaan kembung dan kemudian gas yang berlebihan ini akan menyebabkan lebih kembung dan distensi," katanya.

Menelan terlalu banyak udara, seperti mengunyah permen karet atau minum melalui sedotan, juga dapat menyebabkan kembung. Untuk mengatasi masalah ini, hindari makanan yang bisa memicu kembung karena lebih susah dicerna oleh tubuh. Ini meliputi pemanis buatan, gandum, bawang putih dan bawang, serta beberapa buah seperti buah ceri dan plum dan beberapa sayuran termasuk artichoke, bit dan jamur.

3. Perut stres

Perut kamu buncit? Yuk kenali tipe mana buncitnya perutmu itu!
Perut tipe ini bentuknya mencuat ke depan tapi lebih lembut dan lebih kendur dari perut alkohol. Tonjolan perut sering dimulai dari bagian bawah payudara kamu dan ini akan membentuk seperti roll lembut atau top muffin yang menggantung di atas pinggang kamu.

Penyebab masalah ini, menurut Dr Marilyn Glnevile, penulis Fat Around the Middle, adalah berada dalam situasi stres. "Selama kamu tidak melakukan aktivitas fisik, semua kelebihan energi ini tidak akan pergi ke mana pun. Jadi, ini hanyak akan disimpan kembali sebagai lemak," katanya.

"Jika kita terus menerus stres, cadangan lemak akan pergi ke perut bagian bawah sehingga dekat dengan liver dan dengan cepat akan diubah kembali menjadi energi dalam keadaan darurat lainnya," kata Dr Glenville.

Untuk mengurangi tingkat stres lakukan teknik relaksasi seperti pernapasan dan meditasi sehingga kamu akan memiliki cukup tidur. Makan sedikit dan sering juga membantu untuk menghentikan fluktuasi hormon. Berhentilah makan terburu-buru karena kamu akan mengirim pesan ke tubuh kalau kamu berada dalam kondisi bahaya.

4. Perut pir

Perut kamu buncit? Yuk kenali tipe mana buncitnya perutmu itu!
Meskipun kamu memiliki pinggang yang ramping, kamu masih mempunyai lemak yang susah dihilangkan di sekitar garis bikini serta bagian perut bawah yang lebih besar dan kantong sadel di pinggul. Ini akan menciptakan tampilan perut yang berbentuk seperti buah pir.

Perut pir itu terjadi pada sebagaian wanita karena dominasi estrogen, baik karena faktor genetik atau dipicu oleh ketidakseimbangan hormonal seks wanita. Estrogen bertanggung jawab untuk menciptakan siluet feminin pada wanita saat mereka memasuki pubertas dan menciptakan bokong dan paha yang bulat, termasuk juga menyediakan cadangan lemak saat kehamilan.

Jika sel-sel lemak di daerah ini, yang sensitif untuk hormon seks wanita, terstimulasi secara berlebih, berat badan akan terus menumpuk dan menyebabkan bentuk tubuh seperti buah pir. Setelah menopause, lemak di pinggul dan paha akan berkurang, sehingga bentuk tubuhnya akan tampak seperti apel.

Untuk mencegah bagian bawah tubuh lebih besar, hindari makanan tinggi lemak jenuh yang terkait dengan peningkatan estrogen. Konsumsi lebih sering biji-bijian dan sayuran berdaun hijau seperti bayam juga dapat membantu untuk peningkatan estrogen dalam saluran pencernaan.

5. Perut ibu

Perut kamu buncit? Yuk kenali tipe mana buncitnya perutmu itu!
Tiga bulan atau lebih setelah kamu melahirkan, perut masih terlihat seperti hamil beberapa bulan dan area tersebut tidak mempunyai bentuk sehingga menciptakan tampilan yang kendur.

Penyebabnya perut tak langsung kempes setelah persalinan adalah selama kehamilan dan kelahiran, otot-otot perut terbagi sehingga rahim dan perut bisa melebar mengikuti perkembangan bayi. Setelah melahirkan, kedua sisi otot six-pack kamu harus secara alami menyatu kembali. Jika ini tidak terjadi, bagaimana pun, kamu akan memiliki tonjolan yang tak sedap dipandang. Pemicunya karena dinding perut kamu sangat lemah dan tidak bisa lagi menahan isi perut dan usus dengan baik.

Sebagian besar kondisi itu teratasi dengan sendirinya dan sekitar 30 persen masih memilikinya setelah 5-7 bulan. Sisanya memiliki bentuk perut ini secara permanen dan hanya bisa dihilangkan dengan terapi khusus. Latihan dasar panggul atau melakukan pose yoga tertentu untuk memperkuat otot-otot dari dalam juga dapat membantu menghilangkan tonjolan dalam perut.

6. Perut tiroid

Perut kamu buncit? Yuk kenali tipe mana buncitnya perutmu itu!
Pada kondisi ini yang membesar bukan cuma perut. Seluruh tubuh kamu bentuknya besar, termasuk lengan dan kaki. Ini akan memberikan bentuk bengkak dan tampilan seperti marshmallow.

Penyebabnya adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher yang membuat hormon yang disebut tiroksin, yang mengontrol seberapa cepat kamu memproses kalori dalam makanan.

Sekitar satu dari 13 wanita mengalami kondisi hipotiroid atau kekurangan hormon tiroid. Penyebabnya tidak jelas, tapi mungkin disebabkan oleh proses penuaan atau auto-imun. Untuk mengatasi kondisi ini, lakukan diagnosis yang akurat karena gejalanya terkadang tidak jelas. Gejala yang harus diwaspadai adalah mudah lelah, kaki dingin, dan metabolisme melambat.

Pendekatan alami termasuk mengonsumsi makanan yang kaya yodium dapat membantu mendukung kurangnya hormon tiroid, seperti kerang, makanan laut dan sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam.