Brilio.net - Banyak orang yang percaya kalau merokok itu nggak baik buat kesehatan. Namun gaya hidup yang dianggap nggak baik ini kini punya saingan berat sejak boomingnya rokok elektronik atau vaporizer (vape).

Orang-orang yang dulunya pecandu rokok, mulai beralih menggunakan vape sebagai solusi mengatasi kecanduannya. Tak sedikit pula yang menganggap vaping jauh lebih aman ketimbang merokok.

Namun faktanya, vapor memiliki beberapa senyawa kimia yang berbahaya untuk tubuh. Apa saja perbedaan kandungan racun antara rokok biasa dengan vapor? Berikut ulasannya seperti dirangkum brilio.net dari laman brightside, Jumat (29/12).

1. Rokok konvensional.

perbedaan racun antara rokok biasa dengan vapor © 2017 brightside

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut rokok sebagai Nicotine Delivery System atau disingkat NDS. Rokok konvensional yang bahan utamanya menggunakan tembakau disebut mengandung 7.357 senyawa kimia, di antaranya adalah nikotin, karbon monoksida, aseton, arsenik, metana, dan juga polonium.

Asap tembakau yang mengandung karbon monoksida (CO) inilah yang akan membentuk ikatan yang kuat dengan hemoglobin bila masuk ke dalam tubuh. Itulah alasan mengapa seorang perokok sering mengalami kekurangan oksigen. Lalu bagaimana dengan vapor?

 

2. Vaporizer.

perbedaan racun antara rokok biasa dengan vapor © 2017 brightside

Karena mekanismenya tidak dibakar tapi diuapkan sebagai hasil cairan yang dipanaskan secara elektrik, maka vapor tidak menghasilkan CO. Namun jangan salah, meski tidak menghasilkan CO, vapor juga mengandung bahan-bahan yang disebut bersifat karsinogen atau pemicu kanker.

Komponen utama dari cairan vapor adalah propilen glikol dan gliserol. Para ilmuwan menemukan bahwa bila dipanaskan, zat-zat beracun seperti formaldehid dan akrolein akan dilepaskan. Formaldehida memiliki efek negatif pada sistem saraf, sedangkan akrolein bisa mengganggu selaput lendir saluran pernapasan dan mata.

Kadar karsinogen rokok konvensional memang lebih banyak dibanding vapor. Namun International Agency Risk Cancer (IARC) menyatakan bahwa bahan karsinogen sekecil apapun, jika digunakan terus-menerus bisa menginduksi kanker.

Nah, selain rokok konvensional dan vapor, beberapa jenis rokok di bawah ini juga mengandung racun yang nggak kalah mengerikan.

 

3. Hookah.

perbedaan racun antara rokok biasa dengan vapor © 2017 brightside

Hookah sering diklaim sebagai salah satu cara merokok yang paling tidak berbahaya. Dikatakan bahwa semua zat aditif berbahaya di hookah akan disaring oleh air. tembakau hookah pun tidak dibakar, oleh karena itu, tidak ada unsur berbahaya di dalam hookah. Namun meski setelah melalui saringan air, asap hookah juga mengandung sejumlah besar racun, logam berat, dan karsinogen.

 

4. Rokok pipa.

perbedaan racun antara rokok biasa dengan vapor © 2017 brightside

Rokok pipa biasanya tidak dihirup dalam-dalam. Perokok yang menggunakan rokok pipa biasanya hanya membiarkan asap memenuhi mulut untuk menikmati rasanya dan menghembuskannya. Meski demikian, nikotin masih bisa diserap tubuh, namun dalam jumlah sedikit.

Selain itu, rokok pipa juga tidak ada kertas rokok dan lem, sehingga hasil pembakarannya diklaim lebih aman. Meski begitu, unsur racun utama yang meracuni tubuh manusia tetap ada di rokok pipa karena semua asap tembakau mengandung karsinogen.

 

5. Rokok linting.

perbedaan racun antara rokok biasa dengan vapor © 2017 brightside

Ilmuwan dari University of Otago, Selandia Baru mengatakan bahwa rokok linting bisa lebih berbahaya daripada rokok biasa. Analisis komparatif komponen tembakau dalam rokok biasa dan rokok linting sendiri menunjukkan bahwa rokok mengandung sekitar 0,5% bahan tambahan berbahaya yang berbeda sementara tembakau yang dikemas untuk penggilingan sendiri dapat menampung hingga 18% dari mereka.

 

6. Cerutu.

perbedaan racun antara rokok biasa dengan vapor © 2017 brightside

Rokok cerutu diklaim memiliki dosis racun yang lebih banyak ketimbang rokok biasa. Ahli toxicologists Kanada menemukan bahwa mutagenisitas (menyebabkan perubahan pada DNA seseorang) di cerutu 2,42 kali lebih tinggi daripada rokok konvensional.