Brilio.net - Pria bad boy berwajah garang nggak selalu bikin serem kok. Terkadang pria jenis ini juga bikin gemes. Lho? Maksudnya terkadang bikin orang takut tapi sekaligus kagum dan terpesona. Kan, jadi bingung sendiri. Memangnya kenapa  sih, bisa begitu?

Sebagaimana dikutip brilio.net dari laman Daily Mail, Kamis (23/6) penelitian University of St Andrews, Skotlandia, menemukan fakta bahwa pria dengan wajah dan penampilan agresif sebetulnya punya hati yang lembut untuk keluarga dan teman-temannya, lho. Karakteristik penampilan agresif di sini ditandai dengan wajah yang lebih lebar.

Dalam penelitian tersebut, partisipan yang merupakan mahasiswa diberi tantangan untuk bermain permainan. Permainan ini memberikan mereka dua pilihan, yakni uang yang dimiliki untuk memperkaya diri sendiri atau untuk membantu teman sekelompok mereka.

Setengah dari partisipan diberi uang oleh peneliti dan diberitahu hasil dari pertandingan tersebut akan dibandingkan dengan sesama partisipan dari St Andrews, sedangkan setengah lainnya dibandingkan dengan universitas saingan. Prediksi peneliti adalah orang-orang dengan wajah lebih lebar akan siaga terhadap persaingan dalam kondisi kedua, dan mengorbankan uang mereka untuk kelompoknya sendiri.

"Itu mengejutkan... partisipan kami yang memiliki wajah lebih lebar justru lebih kooperatif dibandingkan orang lain, ketika kami menyebutkan universitas rival. Tapi saat kami nggak menyebutkan persaingan, mereka jadi kurang kooperatif," ujar Michael Stirrat, salah seorang anggota tim peneliti.

Penelitian sebelumnya menemukan pria berwajah lebar dinilai agresif dan nggak jujur, sementara itu wajah maskulin identik dengan kesan kurang ramah dan nggak kooperatif. Maka dari itu, penelitian terbaru ini mencoba memberikan pemahaman lebih untuk maskulinitas dan perilaku kelompok pria dan menjungkirbalikkan teori sebelumnya yang menyatakan cowok maskulin itu busuk sampai ke tulang-tulangnya.

Stirrat yang juga peneliti di School of Psychology’s Perception Lab mencoba meneliti apa hubungan antara wajah lebar dengan kepribadian seorang pria. Bersama dengan David Perrett, profesor psikologi di University of St Andrews, Stirrat membuat penelitian 'The Sopranos James Gandolfini: The research' yang menemukan bahwa semakin maskulin pria, mereka akan menempatkan kepentingan kelompok di atas kepentingan pribadi.

"Kami menduga bahwa pria yang terlihat agresif dan nggak bisa dipercaya mungkin sebenarnya orang baik dalam beberapa konteks," lanjut Stirrat.

Lebih lanjut, Stirrat menunjukan bukti bahwa lebar wajah mungkin berkaitan dengan kinerja dan prestasi karena para pria ini menempatkan lebih banyak tenaga dan waktu untuk kepentingan kelompok atau orang lain. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian terbaru lainnya yang menunjukkan lebar wajah dari pria kepala eksekutif bisa memprediksi performa bisnis mereka dan lebar wajah dari pria yang menjadi calon presiden bisa memprediksi dorongan pencapaian prestasi mereka.

pria hati Hello Kitty © 2016 brilio.net



Sebagai tambahan informasi hasil penelitian, ternyata pria lebih sensitif terhadap hubungan antarkelompok dibandingkan wanita,terutama ketika mereka sedang diamati.

Kesimpulan dari penelitian yang ada adalah ketika pria yang lebih kuat menunjukkan lebih banyak perilaku maskulin dengan cara anti-sosial, semisal agresi fisik, sebenarnya mereka mungkin saja tengah berkorban untuk mendukung kelompok dia berasal.

Kamu percaya ini, guys?