Brilio.net - Yogyakarta memang nggak pernah gagal memanjakan mata para wisatawan. Sebagai kota wisata, Yogyakarta sudah pasti memiliki banyak destinasi wisata yang bisa kamu kunjungi. Selain deretan pantai di kawasan Gunung Kidul, Hutan Pinus di Imogiri, dan Kaliurang dengan udara dinginnya, Yogyakarta punya destinasi wisata baru yang cocok masuk list akhir pekanmu atau sekedar untuk menikmati udara sore sambil ditemani sunset.

Destinasi wisata baru ini bernama Sawah Kreasi. Berada di Dusun Bleber Lor, Desa Sumberharjo, Sleman, Yogyakarta, kamu nggak hanya disuguhi dengan pemandangan sawah hijau yang membentang luas serta udara yang super sejuk, tapi juga sebuah karya seni yang membentuk berbagai gambar hewan yang dibuat di atas lahan persawahan.

Sawah Kreasi Sleman  © 2019 brilio.net
Tanbo Art di Sleman/foto: brilio.net/Ivanovich Aldino

Gambar hewan di atas sawah tersebut bukan crop circle lho, melainkan seni melukis di atas lahan pertanian yang dikenal dengan istilah Tanbo Art. Ide ini muncul dari seorang pemuda bernama Fuad Nasir Al Falaq, yang ingin mengembangkan desanya sebagai destinasi wisata dengan menghadirkan seni Tanbo Art yang terinpirasi dari salah satu desa di Jepang. Jepang memang memiliki salah satu desa tepatnya di Inakadate yang memanfaatkan lahan sawah yang luas untuk menarik minat wisatawan agar berkunjung ke desa tersebut.

"Saya mikir di kampung saya ini, apa yang bisa saya kembangkan. Saya menyadari di kampung saya ini, kita punya hamparan sawah yang luas, kenapa nggak kita membuat sawah itu memiliki nilai tambah. Nilai tambahnya darimana, yaitu pariwisata," ungkap mahasiswa lulusan Pariwisata UGM tersebut kepada brilio.net, beberapa waktu lalu.

Sawah Kreasi Sleman  © 2019 brilio.net
Fuad Al Falaq/foto: brilio.net/Syamsu Dhuha FR

Hadir sejak Juni 2018 lalu, Fuad memanfaatkan sawah milik orangtuanya untuk dijadikan media lukis sekaligus uji coba dengan gambar beruang dan tulisan hello yang menjadi karya pertama. Sebelum menjalankan praktiknya, cowok berusia 24 tahun tersebut lebih dulu melakukan riset mengenai Tanbo Art dan bagaimana cara membuat polanya. Semua itu dipelajari Fuad secara ototidak melalui internet dari awal tahun 2018 hingga pertengahan tahun.

Sawah Kreasi Sleman  © 2019 brilio.net
Gambar Sawah Kreasi musim pertama/foto: Instagram/@sawahkreasi

"Proses perancangannya itu memang cukup lama, karena kebetulan saya juga kurang tahu cara Tanbo Art di Jepang itu seperti apa? Bikin polanya gimana? Akhirnya saya cari-cari tahu, sekitar beberapa bulan setelah itu baru dapat metode buat bikin polanya," kata Fuad.

Selain menggunakan padi hijau, Fuad juga menggunakan padi ungu yang berasal dari Jepang dalam proses Tanbo Art tersebut agar bisa menghadirkan warna berbeda. Untuk mendapatkan padi tersebut, anak bungsu dari dua bersaudara ini dibantu seorang temannya untuk mendapatkan bibit padi yang juga ditanam di Korea Selatan tersebut.

Polanya sendiri dibuat Fuad dengan menggunakan tali yang dibentuk sesuai gambar di atas sawah yang sudah selesai digarap. Tak digarap seorang diri, proses menanam padinya dilakukan ibu-ibu yang tinggal di desa Sumberharjo. Setelah selesai ditanam, butuh waktu dua minggu sampai satu bulan untuk gambarnya bisa terlihat.

Sudah dibuka selama tiga musim, pola di Sawah Kreasi ini sudah berganti sebanyak tiga kali lho. Setelah gambar beruang, Fuad menghadirkan gambar tiga ekor bebek di musim kedua. Gambar-gambar tersebut bisa dinikmati selama tiga sampai 3,5 bulan sebelum masa panen datang. Jika masa panen datang, maka Sawah Kreasi pun akan ditutup sementara sampai gambar selanjutnya hadir kembali.

Sawah Kreasi Sleman  © 2019 brilio.net
Gambar musim kedua/foto: Instagram/@sawahkreasi

"Jadi setelah panen itu ada yang namanya masa penggarapan tanahnya kurang lebih dua sampai tiga minggu. Nah, setelah digarap, nanti baru bikin polanya paling sehari jadi. Terus setelah bikin pola, saya harus nunggu ibu-ibu petani karena memang giliran. Setelah ditanam kita juga harus nunggu tiga sampai satu bulan untuk gambarnya terlihat," jelas Fuad.

Pada musim ketiga yang dibuka sejak 12 Januari 2019 lalu, Fuad bekerja sama dengan tetangga untuk sawahnya dijadikan media lukis. Musim ketiga Sawah Kreasi pun dihiasi dengan gambar dua panda dan karakter Po dalam Kung Fu Panda. Untuk bisa menikmati keindahan Sawah Kreasi ini kamu cukup merogoh kocek Rp 5.000 saja. Di sana juga disediakan gardu pandang untuk menikmati sawah lukis tersebut dari atas.

Sawah Kreasi Sleman  © 2019 brilio.net
Gardu pandang di Sawah Kreasi/foto: brilio.net/Ivanovich Aldino

Menjadi salah satu destinasi wisata baru di Yogyakarta yang sudah mulai dilirik, kehadiran Tanbo Art pada musim pertamanya masih diragukan masyarakat. Dukungan dari masyarakat mulai berdatangan setelah Sawah Kreasi mulai mendatangkan banyak pengunjung di musim kedua.

"Memang harus ada edukasi lebih, karena mungkin masyarakat belum melihat kalau sawah ini bisa lebih potensial. Dari musim petama yang awalnya percobaan, terus musim kedua sudah mulai banyak yang datang, itu pelan-pelan masyarakat mulai mendukung," terang Fuad.

Untuk semakin menarik minat wisatawan, kedepannya Fuad berharap bisa menghadirkan gambar yang lebih luas. Tak hanya itu, di sekitar Sawah Kreasi tersebut juga akan dibuat taman yang nantinya bisa dinikmati oleh pengunjung yang datang. Rencana kedepannya tersebut diharapkan bisa memberikan dampak positif untuk masyarakat dan petani.

"Harapannya lebih banyak yang datang, nanti itu bisa untuk memberikan dampak yang positif juga untuk masyarakat, untuk petani juga. Jadi nggak hanya hasil dari padinya aja, tapi dari pariwisata juga," ungkap Fuad.

Buat kamu yang tinggal di daerah Yogyakarta dan sekitarnya, sore hari adalah waktu yang tepat buat berkunjung ke Sawah Kreasi, selain udaranya yang asri dengan angin sore. Kamu juga bisa menikmati hamparan sawah hijau yang sudah dilukis plus sunset yang bikin soremu jadi makin berkesan.