Brilio.net - Siapa yang tidak tahu Wakatobi? Kepulauan yang berada di Sulawesi ini memiliki keindahan yang luar biasa, terlebih lagi wisata bawah lautnya yang mengagumkan. Tak heran bila Kementerian Pariwisata menjadikan daerah ini menjadi Top 10 destinasi prioritas.

Sementara itu, salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah daerah Wakatobi untuk mempopulerkan destinasi pariwisata adalah dengan mengadakan sejumlah event dengan memamerkan kekayaan wisata dan budaya yang ada di Wakatobi.

Belum lama ini, Menteri Pariwisata, Arief Yahya bersama Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Nur Alam, Wagub Sultra H.M Saleh Lasatam, dan Bupati Wakatobi H. Arhawi meluncurkan Calender of Event Wakatobi 2017.

wakatobi © 2017 brilio.net


Peluncuran Calender of Event Wakatobi 2017 ini sebagai upaya mempromosikan serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Wakatobi yang tahun ini mentargetkan 40.000 wisatawan. Tema besarnya 'Kalender Event Wakatobi bersinar Wakatobi Melala'.

Ini launching kali pertama, dan berlangsung dalam satu tahun penuh mulai Januari hingga Desember 2017. Banyak event unggulan yang bertumpu pada daya tarik alam (nature), budaya (culture), dan buatan manusia (manmade).

Menpar Arief Yahya memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Launching Calender of Event Wakatobi 2017. Ini akan memperkuat daya saing pariwisata Wakatobi sebagai destinasi kelas dunia khususnya untuk marine tourism. Tentu harus didukung dengan 3 A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) yang memadai dan berstandar global.

“Calender of Event Wakatobi (CoE) 2017 ini harus terprogram dengan baik; tempat dan jadwalnya harus pasti! Tidak boleh maju mundur lagi, setelah dilaunching. Kami harapkan CoE ini gencar dipromosikan melalui media online maupun offline,” ujar Menpar Arief Yahya di Kementerian Pariwisata belum lama ini.

Tahun lalu pariwisata Sultra bertumbuh 19,5%, dikunjungi 22.380 wisatawan (15.668 wisnus dan 6.712 wisman).

Gubernur Sultra H. Nur Alam mengatakan, tujuan penyelenggaraan event ini untuk mempromosikan Wakatobi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia dengan target peningkatan arus kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan Nusantara serta mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan potensi sumber daya kelautan dan pariwisata dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang seluas-luasnya khususnya masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

“CoE Wakatobi 2017 merupakan tahun pertama sebagai event yang dirangkum menjadi kalender untuk memperkenalkan rangkaian kegiatan festival berbasis keindahan Pulau Wakatobi pada dunia. Wakatobi ditetapkan sebagai model percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah tertinggal melalui kegiatan kepariwisataan,” kata H. Nur Alam.

Kegiatan dalam CoF Wakatobi 2017 dimulai pada Januari 2017, kemudian dilanjutkan pada April ini dengan menggelar event HUT Masyarakat Kecamatan Wangi, Wangi Selatan (15-20 April 2017 ); Wowine (Perempuan) Festival (17-20 Mei 2017); Festival Pulau Tomia (28-30 Juni 2017) sebagai festival berbasis pulau; Kunjungan Kapal Pesiar 'Celedonian Sky' (13 Juli 2017) yang menunjukkan Wakatobi sebagai jalur wisata cruise.

Event Wonderful Sail 2017 berlangsung pada 10-13 Agustus 2017. Kegiatan sail di Wakatobi ke-9 ini akan diikuti sekitar 50 kapal sail yang berlabuh di Water Front City Pulau Wangi – Wangi; Festival Sampea Liya (28-30 Agustus 2017) merupakan festival budaya masyarakat Liya; Festival Barata Kahedupa (15-18 September 2017) sebagai Festival Kebudayaan Masyarakat Pulau Kaledupa.

Semalam di Liya Togo (28 September 2017) merupakan Festival Budaya Masyarakat Wakatobi khususnya masyarakat Liya Togo; Wakatobi Wave (19-22 Oktober 2017) merupakan Puncak dari Kegiatan Festival di Wakatobi dan event ini masuk dalam kalender pariwisata nasional. CoE Wakatobi 2017 akan diakhiri dengan event menyambut dan HUT Wakatobi (18 Desember 2017) sebagai perayaan akhir tahun di Wakatobi.