Brilio.net - Sudah familiarkah kamu dengan Tarakan, kota terbesar di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) ini? Kota yang disebut-sebut sebagai kota terkaya ke-17 di Indonesia ini ternyata mendapat julukan Pearl Harbour Indonesia, lho. Kok, bisa?

Tarakan disebut Pearl Harbour Indonesia bukan isapan jempol belaka. Bahkan sudah tertuang dalam buku karya Iwan Santosa. Buku berjudul Tarakan 'Pearl Harbour' Indonesia (1942-1945) tersebut mengisahkan pendudukan pasukan Jepang di Tarakan guna mengambil alih kekuasan dari tangan Belanda. Tercatat, Belanda menduduki kawasan Pulau Tarakan (Tarakan berbentuk pulau yang terpisah daratan dengan Pulau Kalimantan) karena tergiur sumber minyak melimpah sejak 1896. Banyak tenaga kerja dari Belanda didatangkan untuk bekerja di pengeboran minyak bernama Bataavishe Petroleum Maatchapij (BPM) ini.

Nah, pada 11 Januari 1942 Jepang menyerang dan mengalahkan Belanda. Kekaisaran Jepang berhasil meraih kemenangan dalam Perang Pasifik yang imbasnya menguasai ladang minyak di Tarakan. Sedikit info, produksi minyak di Tarakan kala itu bisa mencapai 80.000 ton minyak per bulan, lho.

Namun kependudukan Jepang terguling lewat adanya serangan Sekutu ke Tarakan. Apalagi Sekutu melakukan gempuran terhadap produksi minyak dan fasilitas penyimpanan di kawasan Tarakan. Pada 10 Desember 1944 Sekutu juga mengebom ladang minyak di Lingkas Tarakan. Dalam peristiwa ini, ratusan penduduk sipil Indonesia turut terbunuh. Masa-masa tegang tersebut, tepatnya pada tahun 1942-1945 membuat Tarakan disebut sebagai Pearl Harbour Indonesia.

Nah, kini Tarakan sudah punya wajah ceria. Kota yang dulu menjadi bagian Kalimantan Timur sebelum terjadinya pemekaran menjadi Kalimantan Utara, ternyata memiliki spot jalan-jalan yang sayang kamu lewatkan. Sebagaimana dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Minggu (30/10), berikut 7 spot jalan-jalan di Tarakan yang wajib kamu kunjungi saat ke sana:

1. Pantai Amal.

Wisata Tarakan  © 2016 brilio.net

foto: pasirpantai.com

Pantai Amal terletak di Kecamatan Tarakan Timur, Kaltara. Pantai berpasir cokelat ini memiliki dua area, Pantai Amal Baru dan Pantai Amal Lama. Ombaknya nggak terlalu tinggi, jadi kamu nggak usah khawatir banget, Sobat Brilio.

Nah, kalau kamu ke Tarakan, coba deh nikmati pantai dengan panorama pohon kelapa dan birunya laut yang bikin pikiran adem. Cuma butuh sekitar 30 menit dari pusat Kota Tarakan untuk sampai ke Pantai Amal. tak hanya itu, kamu juga bisa mencicipi kuliner khasnya, yakni kapah. Kapah adalah jenis kerang yang cuma ada di pantai ini. Kamu bisa makan olahannya yang didampingi sambal khas setempat sembari minum air kelapa. Wah, nikmat dan segar!

2. Penangkaran Buaya Juwata.

Wisata Tarakan  © 2016 brilio.net

foto: jalan2.com

Kamu yang pengen piknik antimainstream di Tarakan, yuk ke penangkaran buaya yang terletak di Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat. Ada tiga jenis buaya yang ditangkar di penangkaran yang berdiri sejak 1991, yakni buaya Muara (crocodylus porosus), Buaya Supit (tamistoma scheillius), dan Buaya Air Tawar (crocodylus siamlisus).

Nah, dari penangkaran ini dihasilkan beberapa produk, antara lain daging, kulit, dan juga gigi. Seperti kamu tahu, daging buaya dijadikan menu makanan yang dipercaya berkhasiat menyembuhkan penyakit kulit seperti jamur, gatal-gatal, eksim, sampai lemah syahwat. Nah, kalau kulitnya dibuat dompet, tas, ikat pinggang, sampai sepatu. Kalau giginya, biasanya dibuat suvenir. Penangkaran ini udah sering dikunjungi wisatawan, lho. Yakin kamu nggak mau ke sini lihat?

3. Museum Rumah Bundar.

Wisata Tarakan  © 2016 brilio.net

foto: wisatakaltara.com

Rumah Bundar adalah bangunan tentara Australia pada tahun 1945 (era-era Perang Dunia II) setelah merebut kekuasaan Tarakan dari Jepang. Disebut rumah bundar atau lebih tepatnya lengkung karena bentuk atapnya melengkung. Kalau kamu mau ke museum ini, letaknya di kawasan perumahan kampung baru, tepatnya di Jalan Danau Jempang, Kelurahan Pamusian, Kecamatan Tarakan Tengah.

Di sini kamu bakal mempelajari peninggalan sejarah seperti baling-baling pesawat, sepatu tentara penjajah, mata uang kuno, samurai serta foto sejarah. Jadi, wawasan sejarahmu nggak cuma berdasarkan teks di buku sekolah aja, Sobat Brilio. Asyik, kan?

4. Rumah Baloy.

Wisata Tarakan  © 2016 brilio.net

foto: rumahbali.ga

Rumah Baloy merupakan rumah adat Kalimantan Utara. Rumah dengan seni arstitektur dari Suku Tidung Kalimantan Utara ini disebut-sebut sebagai hasil pengembangan Rumah Lamin asli Kalimantan Timur. Letak rumah Baloy ini sekitar 1 kilometer dari Bandar Udara Juwata, Tarakan. Di sini kamu bisa melihat model rumahnya yang apik dengan bentuk panggung dan ukiran.

Rumah yang terbuat dari bahan dasar kayu ulin ini memiliki nama lain Baloy Ada Tidoeng. Dibangun sejak tahun 2004 dengan fungsi tempat berlangsungnya kegiatan Suku Tidung sekaligus tempat rekreasi. Kalau kamu ke sini, cuma perlu merogoh kocek sebesar Rp 3.000 aja, lho. Tapi harga bisa berubah sewaktu-waktu. Makanya, yuk ke sini! Bisa foto-foto buat Instagram atau Pinterest, deh.

5. Hutan Mangrove Tarakan.

Wisata Tarakan  © 2016 brilio.net

foto: Yustinus S. Hardjanto

Kamu tahu ikon Dunia Fantasi (Dufan) di Jakarta Utara, kan? Yup, ikonnya adalah bekantan. Bekantan ini aslinya dari Tarakan, lho. Kamu bisa menemukannya di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) di Jalan Gajah Mada, Tarakan.

Wisata Tarakan  © 2016 brilio.net

foto: Rhett Butler

Hutan mangrove di kawasan ini memiliki fungsi utama sebagai paru-paru Tarakan dan melindungi kota dari abrasi. Nah, bekantan hidup di sini memang udah tepat, soalnya makannya bukan pisang kayak monyet lain, melainkan pucuk daun mangrove. Lumayan kan, di sini ngademin pikiran sama lihat satwa yang juga punya julukan Monyet Belanda ini.

6. Taman Oval Ladang.

Wisata Tarakan  © 2016 brilio.net

foto: utiket.com

Taman ini tak ubahnya taman lain yang menjadi sarana ngademin pikiran dan mata karena suasana hijaunya. Disebut taman oval karena bentuknya oval. Di sini terdapat beberapa patung, seperti kuda, ikan, dan dinosaurus. Tatanannya rapi dan bersih karena masuk kompleks perumahan. Selain itu juga ada pentas seni sekaligus fasilitas free wifi, lho.

Kalau kamu mau ke sini, berkunjung aja ke kawasan Pamusian, Tarakan. Cuma butuh keluar kocek sekitar Rp 2.000 untuk masuk ke taman yang buka dari pukul 16.00 WIT sampai 00.00 WIT.

7. Pulau Sadau.

Wisata Tarakan  © 2016 brilio.net

foto: Twitter/@vi2sumanti

Pulau Sadau ini terletak di bagian sisi barat Pulau Tarakan. Lokasinya termasuk Kelurahan Karang Harapan, Kecematan Tarakan Barat, Kota Tarakan. Kalau mau ke sini, kamu bisa menempuh dengan perahu. Di pulau yang juga merupakan saksi sejarah Perang Dunia II area Indonesia, terkhusus Tarakan ini kamu bisa melihat pantai yang indah dan hutan mangrove yang masih perawan.

Mau yang sedikit serem? Kamu bisa ke Pantai Keramat yang masih ada di Pulau Sadau ini. Di pantai ini terdapat sebuah makan keramat Suku Tidung yang sudah lama ada. Anehnya, walau terletak di bibir pantai, makam ini nggak tergerus ombak, lho. Selain itu kamu bisa mengunjungi sebuah sumber mata air yang nggak terasa asin sama sekali, padahal terletak di dekat Pantai Keramat. Sumber mata air ini memasok kebutuhan air masyarakat Pulau Sadau, lho. Unik, ya?