Brilio.net - Sobat Brilio pasti sudah tak asing dengan air mineral. Tapi tahu nggak sih bagaimana proses air mineral itu diproduksi? Ternyata nggak segampang yang dipikirkan lho. Brilio.net dan sejumlah awak media pun berkesempatan menyambangi sumber mata air Aqua Danone di Ciherang dan wilayah konservasi air di Desa Pancawati Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dalam acara The Finest Reflections, Media Day Kamis (28/11).

Di wilayah seluas 4,6 hektar yang terletak di kaki Gunung Salak itu terdapat lima sumber mata air. Namun Aqua hanya menggunakan tiga mata air saja. Sementara satu mata air dikhususkan untuk kebutuhan warga sekitar. Meski pemanfaatannya untuk masyarakat, namun untuk urusan pajak air dan biaya listrik ditanggung Aqua.    

“Mereka mengelola sendiri untuk biaya air bersihnya. Kami juga sediakan meteran air agar penggunaannya merata,” ujar Ilham, pegawai dari divisi Quality Departement AQUA Danone.  

Awak media kemudian menyaksikan langsung sumber air nomor 5 yang bisa menghasilkan debit air 31 liter per detik. Sumber air ini berasal dari lapisan akuifer terdalam. Uniknya, air yang berasal dari lapisan 80 meter sampai 180 meter di bawah tanah itu tidak dipompa. Tapi mengalir sendiri ke permukaan.

Berikut 10 fakta saat awak media mengunjungi sumber air Aqua Danone dalam acara trip The Finest Reflections, Media Day.

1. Proses sampai ribuan tahun lho

Air yang berasal dari akuifer terdalam merupakan air yang telah tersaring secara alami melalui bebatuan vulkanik. Air ini menyatu dengan mineral alami yang terproses sejak ratusan bahkan ribuan tahun silam. Karena itu air ini tidak dipengaruhi keadaan tanah permukaan. 

“Mata air ini dari tahun 1999 sampai sekarang masih mengalir karena tidak dipengaruhi keadaan tanah. Meski dalam musim kemarau airnya tetap mengalir. Nah air ini sebenarnya bisa langsung diminum karena tidak mengandung patogen. Tapi kami tetap memproses sesuai standard higienis agar kualitasnya tetap terjaga,” lanjut Ilham.

2. Menjaga kualitas air sejak dari hulu

Nah proses penggunaan air alam dari sumbernya ini tidaklah mudah. Setelah ditemukan mata air di daerah hilir, maka harus ada tindakan reboisasi yang dilakukan di wilayah hulu. Hal ini untuk menjamin ketersediaan air tetap terjaga. Apalagi proses penyerapan air dari permukaan tanah hingga lapisan terdalam membutuhkan waktu sangat lama, sampai ratusan hingga ribuan tahun. “Terkadang saat kita minum, air seperti memiliki rasa. Itu karena air melewati bebatuan vulkanik,” terang Ilham.

3. Biota air tawar sebagai indikator air sehat

Awak media kemudian dibawa ke sumber air yang diperuntukkan bagi masyarakat. Di sekitar sumber air tersebut terdapat aliran air yang mengalir ke saluran air. Nah di saluran air ini terdapat sejumlah biota air tawar mulai dari ikan-ikan kecil, udang, hingga kepiting air tawar. Keberadaan biota air tawar ini sekaligus sebagai indikator bahwa air tersebut cukup bersih. Terbukti biota air tawar bisa hidup.

2 dari 3 halaman

4. Pemanfaatan air untuk usaha perikanan sekaligus kolam resapan

Di dalam kawasan sumber air Aqua ini juga terdapat sejumlah kolam yang berisi ikan air tawar. Air yang bersih dan sehat sangat baik dimanfaatkan untuk usaha perikanan. Keberadaan kolam-kolam ikan ini juga bisa menjadi salah satu sumber untuk air tanah yang akan menyerap ke akuifer terdalam untuk menjaga ketersediaan air tanah. Tak heran jika kolam-kolam ini juga dijadikan kolam resapan yang digunakan untuk menangkap air baik air hujan maupun air overflow.

5. Ruang terbuka hijau di sumber air

Di dalam kawasan sumber air Aqua Danone juga terdapat Taman Kehati Lido yang menjadi ruang terbuka hijau. Lokasi ini menjadi wilayah pencadangan sumber daya alam flora maupun fauna. Saat ini di Taman Kehati Lido terdapat lebih dari puluhan jenis tanaman. Jumlah spesies tanaman terus bertambah karena ditanami setiap tahun. Keberadaan Taman Kehati ini juga menjadi tempat hidup sejumlah satwa mulai dari  mamalia, reptilia, amfibia, aves, dan insekta. Sebagai ruang terbuka hijau, wilayah ini selain menjadi daerah tangkapan air juga bisa dimanfaatkan untuk pendidikan konservasi.

6. Proses pengisian yang sangat cepat

Hanya dibutuhkan waktu sekitar 14 menit untuk menyalurkan air yang sudah siap ke dalam satu tangki sebelum didistribusikan ke pabrik pengemasan. Setiap mobil tangki yang berisi air tersebut akan diberi label dan nomor seri. Pemberian nomor seri ini untuk memastikan keaslian air yang akan didistribusikan. Jika mobil tangki tersebut tidak memiliki nomor maka dipastikan tidak akan diterima di pabrik pengemasan.  

7. Berkah air bersih untuk masyarakat

Tidak hanya sekadar memproduksi air mineral dalam kemasan, Aqua juga menjalankan program tanggungjawab sosial. Salah satnya dengan membantu menyediakan kebutuhan air bersih untuk masyarakat sekitar seperti di Kp Bojong Koneng, Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di desa ini dibangun tower penampungan air berkapasitas sekitar 5.000 liter.

Dulu di desa ini kerap dilanda krisis air bersih. Setelah mendapat bantuan program CSR Aqua, desa ini tak pernah lagi mengalami hal tersebut. Kini setiap rumah bisa menikmati air bersih selama 24 jam. 

3 dari 3 halaman

 

8. Wilayah konservasi air di sumber mata air “Sungai Godawari”

Dalam karya sastra Hindu kuno, nama Desa Pancawati dikenal sebagai rimba belantara tempat bersumbernya mata air Sungai Godawari. Nah di desa ini juga Aqua memiliki lahan konservasi air yang banyak ditumbuhi pepohonan jati. Desa Pancawati, Wilayah ini berada di daerah aliran sungai (DAS) Cisadane yang beberapa wilayahnya juga masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGGP).

Di kawasan yang juga dikelola masyarakat sekitar ini, Aqua kerap melakukan aksi penanaman pohon lewat program Tanam Pohon Tumbuh 100%. Aksi ini sebagai bentuk kontribusi Aqua dalam menjaga kuantitas dan kualitas air di DAS. Berbagai jenis pohon yang ditanam berfungsi untuk menjaga ketersediaan air, ekosistem hutan, dan memberikan oksigen.

Nana Mulyana Arifjaya, pengajar di Institut Pertanian Bogor (tengah) saat menjelaskan fungsi konsevasi air.

“Mengapa kita perlu menanam pohon karena berfungsi untuk mempercepat proses masuknya air ke dalam tanah. Jadi air yang berasal dari hujan bisa ditangkap pohon dan dialirkan ke akar untuk terus menembus ke dalam tanah,” ujar Nana Mulyana Arifjaya, pengajar di Institut Pertanian Bogor.   

9. Belajar menanam pohon yang benar

Selama ini mungkin banyak orang menanam pohon asal tanam. Padahal sejatinya untuk menanam pohon agar bisa tumbuh 100% ada teknik dan caranya. Dalam kunjungan ke wilayah konservasi ini para awak media berkesempatan belajar menanam pohon dengan benar mulai dari penyiapan lubang tanam, komposisi pupuk organik hingga cara merawat pohon pasca tanam. 

10. Santap siang di kaki Gunung Salak

Setelah mengikuti serangkaian acara, para awak media berkesempatan santap siang bersama di kaki Gunung Salak. Sejumlah menu racikan chef Ragil Imam Wibowo bersama tim Nusa Gastronomi sangat menggoda lidah dipadu dengan minuman yang menggunakan Aqua Reflection (still-water dan sparkling-water).