Brilio.net - Pernah nggak mendengar tentang organ sisa dalam tubuh manusia? Organ sisa (vestigial) adalah organ tubuh yang dianggap sebagai sisa evolusi namun masih terdapat pada tubuh manusia hingga sekarang. Organ ini telah lama dianggap sebagai bukti pendukung teori evolusi, dimana organ tersebut tak punya fungsi dalam kehidupan manusia. Namun para ahli kedokteran menemukan bahwa organ sisa nyatanya punya fungsi dan peran yang sangat penting. Misalnya usus buntu yang seharusnya menjadi organ sisa ternyata merupakan bagian dari sistem limfatik.

Nah, berikut 7 bagian tubuh manusia yang diyakini bukti keajaiban evolusi, seperti yang sudah brilio.net rangkum dari Brightside, Rabu (30/3). Cari tahu, yuk!

1. Otot palmaris longus

organ sisa © 2016 brilio.net

foto: vox.com

Untuk mengetahui dimana letak otot palmaris longus, letakkan tangan kamu di atas meja atau permukaan datar lainnya dengan posisi telapak tangan menengadah ke atas. Apakah kamu melihat ligamen melalui kulit di pergelangan tangan? Otot ini adalah warisan nenek moyang yang berfungsi untuk meregangkan tangan dan diyakini membantu pendahulu kita ketika melompat dari pohon ke pohon.

2. Bulu kuduk (erector pilli)

organ sisa © 2016 brilio.net

foto: nutrinews.ru

Erector pili adalah otot penegak rambut yang berada pada bagian dasar akar rambut, tertanam di lapisan dermis kulit. Jika manusia sedang kedinginan, ketakutan, marah, stres bahkan terpesona secara otomatis otot ini berkontraksi sehingga rambut pada permukaan kulit berdiri. Kita sering menyebutnya dengan merinding.

Saat cuaca dingin, bulu kuduk yang berdiri akan memerangkap udara di antara kulit sehingga memberi sensasi kehangatan. Pada hewan, organ ini juga berfungsi sebagai bahasa ketika mereka marah atau ketakutan. Kontraksi otot erector pilli ini membuat bulu kuduk berdiri tegak sehingga tubuh hewan tampak membesar. Ini bertujuan untuk menakuti musuhnya.

3. Kelopak mata ketiga (caruncula)
 

organ sisa © 2016 brilio.net

foto: factpixel.com

Manusia punya kelopak mata ketiga? Ya, bukalah mata kamu di depan cermin dan lihatlah di sebelah pojok dekat kelenjar air mata (lakrimal). Di situ letak sisa kelopak mata ketiga. Pada hewan, seperti burung, reptil dan ikan, bagian ini sering disebut membran niktitans yang berfungsi untuk melindungi dan melembabkan mata. Seiring waktu, membran ini jadi tak berguna bagi manusia, tetapi kita masih memiliki sepotong kecil membran ini yang bergabung ke otot-otot mata kita.

4. Otot telinga

organ sisa © 2016 brilio.net

foto: infoniac.ru

Otot telinga adalah contoh klasik dari organ vestigial. Disebut juga sebagai otot telinga luar yag sering digunakan hewan untuk memutar dan menggerakkan telinganya (tanpa menggerakkan kepalanya) dengan tujuan memfokuskan terhadap suara tertentu. Lebih tepatnya untuk mendeteksi predator, lawan, kerabat atau mangsa yang mendekat. Sementara pada manusia juga memiliki otot ini namun kita tak pernah menggunakannya seperti hewan. Kini, sangat sedikit orang yang bisa menggerakkan telinga mereka. Pasalnya, otot ini begitu lemah sehingga kita hanya mampu membuat gerakan lemah pada telinga.

5. Gigi geraham tambahan (molar 3)

organ sisa © 2016 brilio.net

foto: storehouse.co

Dulu, manusia purba memiliki gigi geraham tambahan yang terletak paling belakang untuk membantu dalam proses mengunyah makanan yaitu tumbuh-tumbuhan dalam jumlah besar. Namun, seiring evolusi dan perubahan pola makan manusia, membuat rahang menjadi lebih kecil dan gigi geraham tambahan jadi tak berguna lagi. Kini, gigi geraham tambahan sudah tak ditemukan lagi meski ada juga yang masih memilikinya.

6. Usus buntu (appendix)

organ sisa © 2016 brilio.net

foto: webmd.com

Usus buntu merupakan organ yang tidak memiliki fungsi pada manusia namun justru sering menimbulkan masalah berupa peradangan (appendisitis) sehingga harus dibuang secara bedah. Walau fungsinya masih terus diselidiki, banyak ahli sepakat dengan teori Darwin yang menyatakan bahwa usus buntu berguna dalam pencernaan selulosa (suatu karbohidrat rantai panjang yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan) pada manusia purba.

Secara evolusioner, bagian ini menyusut dan mengecil sehingga tidak berfungsi, karena manusia memakan makanan yang lebih mudah dicerna daripada tumbuhan. Usus buntu juga akan tetap berada dalam tubuh untuk jangka waktu panjang meski tak ada fungsinya.

7. Tulang koksigeal

organ sisa © 2016 brilio.net

foto: gurgaonphysiotherapy.com

Tulang koksigeal disebut sebgai bekas ekor manusia. Namun teori menyebutkan bahwa seiring proses evolusi, manusia mengalami kehilangan ekor dan menyisakan tulang koksigeal. Nyatanya, tulang yang berada di ujung bawah dari ruas tulang belakang ini sangat vital untuk menyangga tulang-tulang di sekitar panggul, menopang posisi anus dan merupakan titik pertemuan dari beberapa otot kecil. Tanpa tulang ekor manusia tidak akan bisa duduk dan memiringkan badan dengan nyaman.