Brilio.net - Pernah dengar ikan pacu? Ikan yang masih kerabat piranha baru-baru ini mengagetkan publik di Inggris. Seperti dilaporkan The Mirrors, Senin (22/2), ikan yang memiliki susunan gigi mirip gigi manusia ini diduga sedang menuju Inggris. Ikan ini biasanya sering dijumpai di Amerika Selatan. Tetapi baru-baru ini terlihat di beberapa bagian Amerika Serikat, Denmark, bahkan sungai Seine di Paris. Sekarang, ada kekhawatiran ikan ini sedang bermigrasi ke Inggris.

Tidak seperti piranha, yang terkenal agresif sebagai pemakan daging yang tenggelam ke dalam air, ikan pacu justru lebih suka kacang-kacangan yang berada di permukaan air. Di daerah aslinya di sekitar perairan Sungai Amazon, ikan ini sering terlihat memakan biji atau kacang-kacangan yang jatuh dari pohon. Namun, ikan ini juga dikenal suka mengunyah testis manusia. Hah!...ngeri banget.

Membaca berita ini, kaum pria di Inggris pun berpikir dua kali untuk berenang di sungai saat musim panas. Ikan yang dijuluki “The Nut Cracker” atau “The Ball-Cutter” ini tampak seperti piranha. Mungkin kalau di Indonesia layaknya ikan bawal. Tapi, susunan giginya bisa merobek bagian paling pribadi kaum Adam loh. Ikan ini memiliki rahang yang sangat kuat untuk memecahkan kacang-kacangan. Bayangkan kalau testis kamu dikunyahnya.

BACA JUGA: 
Sepekan ini dunia heboh oleh pencapaian 2 anak muda Indonesia berikut

Meski begitu, ikan yang dapat tumbuh hingga 1 meter dengan berat hingga 30 kg ini dijual bebas sebagai hewan peliharaan. Bahkan di sejumlah negara banyak penjual yang menawarkan ikan ini secara online. Cuma, dalam beberapa kasus, ikan ini akhirnya dibuang pemeliharanya di danau dan sungai karena mereka telah bosan. Ada juga yang membuangnya karena ikan mereka tumbuh semakin besar. Daripada mesti mengganti akuarium baru, lebih baik membuangnya.

Ikan ini doyan memakan testis manusia, kamu wajib hati-hati! Gigi tajam ikan pacu. (foto:wykop.pl).

Hal inilah yang diduga menjadi penyebab ikan pacu menyebar ke sejumlah negara di Eropa dan Amerika. Tiga tahun lalu, ikan pacu ditemukan di Denmark. Peter Rask Moller, seorang ahli ikan di Denmark University of Copenhagen saat itu menyarankan agar para pria menambahkan pengaman pada celana renang mereka. Moller juga sempat bingung, bagaimana mungkin ikan ini bisa bertahan di perairan Baltik yang sangat dingin. Saat itu ikan pacu ditangkap di Selat Oresund, yang memisahkan Denmark dan Swedia, oleh seorang nelayan, Einar Lindgreen.

“Tidak ada yang pernah berpikir bahwa ikan pacu bisa hidup di alam liar di Denmark. Pertama-tama karena suhu air di sini sangat rendah. Kedua, tidak ada yang pernah berpikir bagaimana ikan ini bisa hidup di laut. Ini adalah ikan air tawar. Tinggal di Sungai Amazon di mana tidak ada garam sama sekali. Ikan ini bisa berkembang di laut adalah sebuah misteri,” ujar Lars Skou Olsen, kurator Copenhagen Blue Planet Aquarium.

Tahun lalu, seorang ayah dan anak asal New Jersey, Ron dan Frank Rossi menangkap ikan pacu di danau buatan di mana suhu air hampir sama seperti musim panas Inggris. “Kami menangkapnya dan tidak tahu jenis ikan apa. Begitu menarik bibirnya, tampak susunan giginya hampir menyerupai susunan gigi manusia. Ini persis seperti di internet,” kata Ron.

Diduga ikan ini sengaja dibuang pemiliknya ke danau. Setelah kejadian itu, pihak berwenang di New Jersey meminta masyarakat yang memelihara ikan ini lebih baik memberikan kepada orang lain untuk dipelihara atau dikonsumsi ketimbang membuangnya ke sungai atau danau.

Pada tahun 2013, seekor ikan pacu juga ditemukan di Sungai Seine, Paris. Ahli ikan setempat, Henrik Carl mengatakan ikan pacu biasanya tidak terlalu berbahaya untuk orang tetapi bisa membuat gigitan serius. Namun dia menjelaskan, kasus di Papua Nugini beberapa waktu lalu terpaksa membuat sejumlah nelayan terpaksa dikebiri karena kehilangan testis mereka setelah digigit ikan ini. “Mereka menggigit karena lapar, dan testis seperti kacang-kacangan yang mengambang dan sangat nyaman mereka kunyah,” kata Carl.

Beberapa waktu lalu seorang anak berusia lima tahun harus menjalani operasi setelah jari-jarinya remuk digigit ikan ini di sebuah tempat wisata di Eddinburgh Butterfly and Insect World di Skotlandia. Seorang ahli hewan yang juga manajer dari Deep Sea World, Matthew Kane, mengomentari insiden tersebut, “Ikan pacu akan memakan apa saja termasuk jari yang digerak-gerakan di permukaan air.”

Bahkan di Amerika Selatan pernah terjadi kasus di mana seorang nelayan akhirnya tewas akibat kehabisan darah setelah dia digigit ikan “peremuk testis” ini. Ngeri ya….