Brilio.net - Selama perhelatan Olimpiade Rio 2016, ternyata nggak semua mata tertuju pada aksi-aksi para atlet yang berlomba lho. Ada juga yang mencuri perhatian. Kehadiran para pria berbaju hijau yang saban hari selalu membawa kantong plastik besar. Mereka berkeliling di perkampungan atlet selama olimpiade. Tapi mereka itu bukan petugas kebersihan. Tapi sebagai “condom man”.

Tugas mereka tiap hari harus membawa ribuan kondom yang sengaja dibagikan kepada para peserta Olimpiade. Eric adalah salah satu petugas kondom yang cukup mendapat perhatian. Dia bergabung dengan tim pembagi kondom untuk mengampanyekan seks aman.

Namanya mencuat setelah seorang reporter SB Nation, Rodger Sherman berbagi foto dirinya di akun twitter saat membawa kantong plastik besar berisi kondom di perkampungan atlet.

“Bertemu Eric, orang yang tugasnya berkeliling di sekitar Olimpiade dengan karung besar berisi kondom,” kicau Sherman.

Postingan Sherman yang memuat foto Eric sambil membawa kantong besar berisi kondom sambil mengacunghkan jempolnya pun mendapat 9.309 retweet dan disukai lebih dari 11 ribu orang. Mereka salut dengan pekerjaan Eric.

Condom Man © 2016 brilio.net

“Pekerjaan paling keren di Brasil. Membagikan kondom selalu menyenangkan dan merupakan pekerjaan penting. Ayo Eric!” tulis pemilik akun @mCspear00.


Asal tahu saja ya, selama pelaksanaan Olimpiade Rio, sekitar 450 ribu kondom akan dibagikan. Wow, banyak banget ya. Jumlah ini tiga kali lebih banyak dibanding Olimpiade London, 2012 silam. Artinya jumlah kondom yang dibawa Eric setara 42 kondom per peserta pertandingan. Jadi nggak heran jika Eric membawa begitu banyak kondom tiap hari.

Untuk urusan kondom ini, Olimpiade Rio 2016 juga bakal memecahkan rekor dunia. Karena untuk pertama kalinya 100 ribu kondom perempuan akan dibagikan sementara sisanya 350 ribu kondom pria. Selain itu Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga menyiapkan 175 ribu paket pelumas untuk berhubungan intim. Wow!!

Condom Man © 2016 brilio.net

Dalam Olimpiade Rio 2016, IOC menyebut kondom sebagai “baju kecil dari Venus” untuk mendorong sekitar 10.500 atlet dan staf agar mengampanyekan seks aman. Di samping itu, pembagian kondom secara besar-besaran ini juga dikaitkan dengan kekhawatiran penularan virus Zika pada atlet. IOC juga menyiapkan mesin penjual kondom otomatis sepanjang pelaksanaan Olimpiade Rio 2016. Kamu tahu nggak sih kalau sejarah pembagian kondom di ajang olimpiade itu dimulai sejak Olimpiade 1998 di Seoul, Korea Selatan.