Brilio.net - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah memberikan peringatan pada Rusia bahwa mereka dapat memulai "perang besar di Eropa" kapan saja. Jelas ini merupakan penentangan Ukraina terhadap Rusia.

Dilansir brilio.net dari bbc.com, Kamis (24/2), dalam pidato yang berlangsung tengah malam waktu setempat, Zelensky menyampaikan bahwa dia tidak mencapai kesepakatan apapun dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

"Saya memulai panggilan telepon dengan presiden federasi Rusia. Hasilnya: Nihil," kata Zelensky.

Dia mengatakan, Rusia memiliki hampir 200.000 tentara dan ribuan kendaraan tempur di perbatasan Ukraina. Zelensky membuat seruan emosional pada orang Rusia untuk menolak serangan, dia mengatakan bahwa mereka telah dibohongi tentang Ukraina.

"Siapa yang bisa menghentikan (perang)? Orang-orang. Orang-orang ini ada di antara kalian, saya yakin," katanya.

Jika peperangan tidak dapat dihentikan, pemimpin Ukraina pun tak tinggal diam. "Jika mereka (Rusia) menyerang, jika mereka mencoba untuk mengambil wilayah kita -kebebasan kita, hidup kita, kehidupan anak-anak kita- kita akan membela diri kita sendiri," ujarnya Zelensky. "Saat Anda menyerang, maka Anda akan melihat wajah kami, bukan punggung kami."

Hal itu disampaikan Zelensky ketika pasukan Rusia, yang diperintahkan ke dua wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina, dilaporkan semakin dekat ke perbatasan.

Kamis pagi, otoritas Ukraina mengatakan telah membatasi penerbangan sipil di wilayahnya karena "potensi bahaya". Langkah itu mengikuti peringatan dari pemantau zona konflik Safe Airspace, yang mengatakan pesawat berisiko ditembak secara tidak sengaja atau terpengaruh oleh serangan dunia maya.

Rusia juga telah mengeluarkan peringatan penerbangan sipil, bahwa mereka menutup hampir semua wilayah udara Ukraina timur di perbatasan dengan Rusia. Laporan intelijen mengatakan, sejauh ini tidak ada "batas atau waktu berakhir" yang diberikan oleh Moskow.

Ukraina telah mengumumkan keadaan darurat dan meminta jutaan warganya yang tinggal di Rusia untuk kembali ke rumah. Status darurat 30 hari memungkinkan pihak berwenang untuk mengadopsi langkah-langkah keamanan yang lebih tinggi, termasuk jam malam.

Menurut sumber yang sama, Dewan Keamanan dan Pertahanan diharapkan mengadakan pertemuan mendesak untuk memutuskan masalah ini. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina telah mengetweet: "Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina."

 

Dia menekankan bahwa Ukraina "akan mempertahankan dirinya sendiri" dan bahwa "dunia dapat dan harus menghentikan Vladimir Putin".

Dari pihak Rusia, Vladimir Putin dalam pidato disiarkan televisi kepada rakyat Rusia pada Kamis (24/2) pagi mengatakan, negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina.

Dalam sambutannya diumumkan soal "operasi militer khusus", Putin mengatakan bahwa rakyat Ukraina akan dapat "memilih dengan bebas" siapa yang menjalankan negara.