Brilio.net - Saat ini masyarakat Amerika Serikat sedang diramaikan dengan kasus terbaru sang Presiden, Donald Trump. Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi telah membuka penyelidikan pemakzulan terhadap Donald Trump. Kasus ini menjadi ramai lantaran presiden ke-45 AS tersebut membuka sejarah baru dengan menghadapi tuntutan semacam itu.

Kasus tersebut ternyata menarik perhatian sederet selebritas seperti sineas Ava DuVernay hingga pemeran Hulk, Mark Ruffalo. Masing-masing dari mereka memberikan reaksi beragam untuk pemakzulan Presiden Donald Trump. Hal ini diketahui melalui tagar yang sedang ramai di Twitter, #ImpeachTrump.

Sineas Ava DuVernay mengunggah potret dirinya bersama para korban yang menginspirasi drama di Netflix "When They See Us" dalam sebuah acara penghargaan Emmy.

"We are dressed and ready for the #ImpeachmentParty. What are you wearing? (Kamu sudah berdandan rapi dan siap untuk #ImpeachmentParty. Apa yang kamu kenakan?)," cuit DuVernay yang disukai hingga 85.000.

Lima laki-laki yang dulunya merupakan remaja 1989 yang menjadi korban salah tangkap dan ditahan atas kejahatan yang tidak mereka lakukan. Kisah merekalah yang mendasari "When They See Us".

Kabarnya, mereka menjadi target Trump saat masih jadi pengusaha dengan memesan sehalaman penuh iklan di Daily News dengan tajuk utama, "Bawa kembali hukuman mati, bawa kembali polisi kita."

Tak hanya Ava DuVernay saja, penyayi Liza juga mengunggah sesuatu dengan emoji buah "peach" untuk mengungkapkan kebahagiaannya lewat Twitter. "Peach" merupakan "impeachment" (pemakzulan).

Kemudian aktor Mark Ruffalo mengunggah cuplikan pidato Pelosi dengan tagar #ImpeachTrump.

Sementara komedian Rosie O'Donnell menunjukkan dukungannya bagi Pelosi dengan mengunggah video ke Twitter ketika dirinya sedang mengangguk-anggukkan kepala saat Pelosi mengumumkan pemakzulan.

Ketua Parlemen AS, Nancy Pelosi mengungkapkan, masyarakat kini mendukung penyelidikan pemakzulan tehadap Trump usai dikeluarkannya informasi baru mengenai percakapannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Dilansir brilio.net dari Associated Press, Minggu (29/9), dokumen penyelidikan yang dirilis, Selasa (24/9) tersebut menyebutkan bahwa presiden Trump yang meminta Ukraina menginvestigasi Joe Biden, yang akan mencalonkan diri dalam pemilu presiden AS tahun depan.

Beberapa bukti telah dikumpulkan, yakni dokumen yang berisikan percakapan Trump dengan presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Dalam percakapan 25 Juli antara Trump dan Zelenskiy, pemimpin AS tersebut meminta timpalannya untuk melakukan penyelidikan terhadap calon presiden dari Demokrat, Joe Biden, dan putranya Hunter, yang telah bertugas di dewan perusahaan energi Ukraina.

Ayah dan anak Biden tersebut telah membantah bahwa mereka melakukan kesalahan.

Sementara Trump telah mengecam penyelidikan pemakzulan, dan berkilah bahwa ia tidak melakukan kesalahan dan menuduh kubu Demokrat melancarkan "perburuan tukang sihir" yang bermotif politik.