Brilio.net - Sabtu, 8 Februari 2020 menjadi hari yang tidak akan terlupakan oleh warga Thailand. Hal ini disebabkan telah terjadi penambakan brutal di pusat perbelanjaan Terminal 21 shopping centre. Penembakan yang dilakukan oleh seorang anggota militer ini menewaskan 29 orang dan 57 orang luka-luka.

Jakrapanth Thomma yang menjadi tersangka akhirnya berhasil ditembak mati oleh kepolisian Thailand di Terminal 21 Shopping Centre pada 9 Februari 2020, Minggu pagi.

Meski Thomma yang menjadi tersangka sudah berhasil dilumpuhkan oleh pihak keamanan Thailand, kasus penembakan ini menyisakan 6 fakta yang menarik untuk diungkap.

1. Penembakan terjadi di 4 tempat berbeda.

Sebelum melakukan penembakan di pusat perbelanjaan Terminal 21 shoping centre, Thomma sudah memulai penembakan di 3 tempat berbeda.

Dikutip dari Channelnewasia, penembakan berawal dari rumah pribadinya setelah tidak senang dengan hasil perundingan sengketa tanah. Thomma menembak mati komandannya beserta seorang wanita yang dikenal sebagai kerabat komandannya.

Setelah menembak mati komandannya, Thomma melanjutkan aksi penembakannya di sebuah pangkalan militer Surathamphitak yang menjadi tempat kerjanya, dan menewaskan seorang tentara penjaga, lalu mencuri senjata yang berada di gudang senjata.

Setelah melakukan pencurian senjata, Thomma melanjutkan aksinya di sebuah kuil Buddha. Thomma melepaskan tembakan di kuil saat pihak keamanan sudah mulai mengejarnya. Penembakan yang dilakukan di kuil itu menewaskan setidaknya 9 orang termasuk 1 anggota kepolisian Thailand, tepat sebelum dia pergi menuju Terminal 21 Shopping centre.

2. Sebelum melakukan penembakan pelaku sempat membuat status di Facebook.

Siang hari sebelum melakukan penembakan masal yang brutal, Thomma sempat mengupdate beberapa status kekecewaannya di Facebook, seperti, "Apakah mereka pikir mereka dapat menghabiskan uang mereka di neraka?", "Kematian tidak terhindarkan untuk semua orang." Begitulah beberapa status yang sempat Thomma posting, sebelum akhirnya pihak Facebook menutup akun Thomma secara permanen.

3. Penembakan di Terminal 21, menjadi salah satu penembakan massal terkelam di Thailand.

Penembakan oleh Jakrapanth Thomma, menjadi duka mendalam bagi warga Thailand, karena kasus penembakan ini termasuk kasus paling kelam yang pernah terjadi di Thailand. Dikutip dari Aljazeera, Perdana Menteri Prayuth Canocha mengatakan, "Ini belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand, dan saya ingin ini menjadi kali terakhir kejadian kelam ini terjadi."

4. Pihak kepolisian Thailand membawa ibu pelaku ke lokasi kejadian.

Sabtu pukul 8 malam, pihak kepolisian membawa ibu si penembak dari provinsi Chaiyaphum ke Nakhon Ratchasima dalam keadaan menangis. Polisi membawanya dengan maksud meminta bantuan sang ibu agar bisa meminta sang tersangka menyerah pada pihak kepolisian Thailand.

5. Kejadian penembakan kelam terjadi selama 18 jam.

Thailand menjadi kelam selama 18 jam, setelah mulai terjadinya insiden penembakan pada Sabtu, 8 Februari 2020 pukul 15.00, dan baru berhasil diakhiri pada Minggu, 9 Februari 2020, pukul 9 pagi, setelah pihak kepolisian berhasil menembak mati pelaku penembakan yang bersembunyi di food court di basement Terminal 21.

6. Tersangka penembakan berpangkat sersan dan seorang ahli tembak.

Jakrapanth Thomma yang berusia 32 tahun diketahui adalah seorang anggota tentara Thailand yang berpangkat sersan. Selain itu, Thomma termasuk anggota tentara Thailand yang memiliki keahlian khusus dalam tembak menembak. Dia adalah salah satu anggota tembak jitu di kemiliteran Thailand.