Brilio.net - Dunia digital sekarang ini berkembang sangat cepat. Bahkan, pergeseran budaya membaca yang tadinya melalui media cetak kini beralih ke dunia digital. Seperti halnya dengan bacaan komik, apalagi kini sudah ada smartportal seperti LINE yang menghadirkan LINE WEBTOON dengan memudahkan para pembaca komik hanya dengan satu jari.

Nah, bukan hanya para pembaca yang dimudahkan oleh komik digital, para kreator komiknya pun dimudahkan untuk mengeluarkan ide kreatifnya dalam membuat komik.

Lewat ajang LINE Creativate 2016, merupakan ajang pembuktian bahwa banyak sekali anak muda Indonesia yang memiliki kemampuan kreatif. Lebih dari 15.000 partisipan yang bergabung dari berbagai daerah, dan hanya sembilan orang yang berhak menjadi juara 1-3 untuk masing-masing kategori.

Menariknya, total sembilan pemenang, hanya dua yang berasal dari Jakarta, dan sisanya dari luar Jakarta. Itu membuktikan bahwa ternyata banyak anak muda Indonesia sebenarnya membutuhkan platform untuk menyalurkan bakat mereka.

Nah, siapa saja ya para pemenang dari kompetisi LINE Creativate 2016?

1. LINE WEBTOON.

juara line © 2016 brilio.net

Sebagai Platform komik digital, LINE WEBTOON di Indonesia mengajak masyarakat untuk berkarya melalui tema "keseharian di Indonesia." Melalui tema tersebut LINE WEBTOON mengajak masyarakat untuk membuat komik digital mengenai hal-hal yang hanya ada di Indonesia dengan cerita yang hanya selesai dalam satu episode.

Juara pertama kategori ini adalah Anggoro Adhi Nugroho dengan karyanya berjudul Pak Guru Inyong. Disusul Aditiya Wahyu Budiman dengan karya berjudul Next Door Country diperingkat kedua, dan Roket Kertas di urutan ketiga lewat karyanya Sekar X Popular.

juara line © 2016 brilio.net

Aditya Wahyu Budiman/foto: brilio.net/syifa fauziah

Aditya Wahyu Budiman, pemenang asal Klaten, Jawa Tengah ini menjadi pemenang kedua dalam ajang kompetisi LINE Creativate 2016.

Karya Adit ini menceritakan bagaimana kehidupan orang Indonesia yang dialaminya sehari-hari. Hidup di kota yang merupaka salah satu tujuan destinasi yang sering didatangi turis asing, namun banyak orang Indonesia yang menaikan harga tarif untuk orang asing.

"Lebih ke cerita orang Indonesia dimata orang bule yang nyeleneh. Kalau orang bule banyak komik saya pasti sudah paham bahwa ini di Indonesia," jelas Adit.

2. Kompetisi LINE Sticker.

juara line © 2016 brilio.net

Sebagai salah satu ciri khas dari Smartportal LINE, LINE mengajak masyarakat untuk berkarya membuat ilustrasi stiker melalui tema kehidupan sehari-sehari.

Pemenang pertama dari kompetisi LINE Sticker adalah Thoma Prayoga dengan karya berjudul Karyawan Biasa. Di peringkat kedua ada Edi Jatmiko dengan karya berjudul Mba Baperan dan Profesinya. Sedangkan di urutan ketiga adalah Bangkit Myarso dengan karya berjudul Abang Nasgor.

juara line © 2016 brilio.net

Thoma Prayoga/foto: brilio.net/syifa fauziah

Thoma Prayoga membuat stiker yang terinspirasi dari kehidupan pribadinya sebagai karyawan. Dari 19 stiker yang dibuatnya itu, ada stiker yang menggambarkan kesenangan saat gajian, malas gerak, bahkan kebiasaan karyawan yang suka tidur di kantor.

Mahasiswa ISI Yogyakarta ini mengaku membutuhkan waktu satu minggu untuk menyelesaikan 16 stiker ini. Ia pun berharap dapat menjadi inspirasi banyak orang dengan adanya ajang kompetisi seperti ini.

"Kedepannya bisa mengembangkan opini sendiri dan menginspirasi orang lain. Kalau lo ada keluhan ya lo teriak lewat karya," ujar karyawan berusia 23 tahun.

3. LINE Game Developer.

juara line © 2016 brilio.net

Kompetisi Game developer ini merupakan ajang pertama kalinya yang diadakan di Indonesia. Dan melalui kesempatan ini LINE memberikan kesempatan bagi para pemenang untuk berkontribusi dan menghasilkan karya kreatif dalam bentuk game digital untuk Indonesia.

Untuk Game Developer, Dara Anita & Junki Wano dengan karyanya Becak Bang, keluar sebagai juara. Disusul Anthony Wibisono & Armandarius Darmadji lewat karya Bunbu Dance Tour di urutan kedua, dan Wilson Tjandra dengan karya Kumamapi The Hungry Bear di peringkat ketiga.

Dara Anita, kreator asal Yogyakarta, dalam kompetisi ini ia bersama sang suami membuat karya yang terinspirasi dari kultur daerah asalnya, yakni Yogyakarta. "Di Yogyakarta sekarang ini semakin macet dan banyak sekali turis. Game Becak Bang yang saya buat ini menceritakan fenomena itu. Pemain berperan sebagai turis yang terjebak macet dan kebelet pipis. Dia harus punya strategi melawan macet untuk bisa sampai finish line-nya adalah toilet," jelasnya.

Game becak garapannya itu telah ia kerjakan sejak Agustus lalu. Sebelumnya, ia juga sempat membuat dua game Android yang tersedia di google playstore.

Masing-masing pemenang akan membawa pulang uang sebesar Rp 50 juta (juara 1), Rp 30 juta (juara 2), dan Rp 20 juta (juara 3). Tidak hanya itu, ia juga akan dikontrak oleh LINE untuk bisa berkontribusi dalam konten-konten yang ada di LINE.