Brilio.net - Salah satu konten yang hingga kini tak sepi peminat adalah video. Selain menarik untuk ditonton, bentuknya juga bervariasi seperti stories, video pendek, hingga film. Terlebih, sekarang juga banyak platform digital dari Instagram, Facebook, hingga YouTube yang mendukung konten tipe ini.

Tertarik membuat konten video? Tentunya butuh ide kreatif dan peralatan yang mumpuni. Tak perlu takut. Jika dulu harus menggunakan kamera profesional untuk membuat video atau film sinematik, hal tersebut kini bisa dilakukan hanya bermodal smartphone.

Tapi tetap perlu waktu dan dedikasi tinggi agar bisa mengambil konten video secara maksimal dan memukau. Latihan adalah kuncinya. Salah satu teknik yang harus dipelajari adalah transisi video sinematik yang memanjakan mata. Sebagaimana diketahui, transisi adalah momen peralihan dari satu scene ke scene berikutnya.

Yuk, belajar bagaimana cara membuat konten jadi lebih sinematik dengan teknik transisi langsung dari kamera tanpa software editing. Hal ini bisa menjadi langkah awal menjadi konten kreator yang berkualitas.

Seperti apa ragam teknik transisi yang perlu kamu tahu? Berikut ulasannya seperti brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Kamis, (29/7).


1. Transisi lewati pintu.

Teknik transisi camera © 2021 brilio.net

foto: Shutterstock.com

Saat ini belum cukup banyak pembuat video yang menggunakan teknik transisi melewati pintu. Efek ini membuat cerita yang disampaikan jadi lebih kuat dan penyampaiannya lebih mendalam.

Caranya gampang, arahkan kamera saat subjek membuka pintu sebagai persiapan ke scene berikutnya. Lalu pastikan subjek juga melewati sebuah pintu di scene selanjutnya.
Selain sebagai pemanis, teknik transisi ini juga berguna untuk memanipulasi bagian footage yang patah saat digabungkan.

2. Zoom in and out.

Teknik transisi camera © 2021 brilio.net

foto: Shutterstock.com

Selanjutnya yakni teknik zoom in and zoom out. Teknik zooming ini untuk memperoleh hasil video dengan kesan objek mendekati atau menjauhi penonton.

Nah, perlu beberapa tips agar hasil maksimal. Pertama fokuskan objek tepat di tengah kemudian di-zoom sampai dekat. Di scene berikutnya, zoom out atau menjauh dari subjek agar transisi terlihat mulus.

Untuk memperoleh kesan zooming menarik, pilih background yang memiliki kontras dan banyak warna.

3. Transisi dengan flare atau cahaya.

Teknik transisi camera © 2021 brilio.net

foto: Rio Motret

Selain zoom in and out, kamu juga bisa membuat hasil video sinematik dengan transisi flare atau cahaya. Jika selama ini untuk mencapai efek sinematik memerlukan peralatan, tim, ataupun editor profesional, sekarang dengan Bokeh Flare Portrait Video Oppo Reno6, video bokeh flare sinematik memukau dapat dilakukan dengan klik satu tombol.

Keunggulan fitur ini dapat membuat efek layaknya produksi sinema, di mana latar belakang dibuat blur dengan lingkaran cahaya. Oppo Reno6 mulai menggunakan AI deep learning untuk melakukan pemahaman frame-by-frame dari video untuk membedakan secara akurat antara subjek video dan latar belakang. Sistem ini dapat melakukan segmentasi subjek manusia dengan akurat dan real-time 360 derajat.

Berkat fitur ini, Oppo Reno6 memiliki kemampuan untuk mendekati jenis efek bokeh yang dicapai dengan lensa kamera aperture besar kamera DSLR. Jadi, hanya modal smartphone, kamu sudah bisa dapat hasil foto dengan efek bokeh mulus bak kamera profesional.
Fitur ini juga dapat menjaga kualitas warna seperti aslinya, meningkatkan pemisahan objek manusia dan perekaman, serta meningkatkan kecerahan video.

Teknik transisi camera © 2021 brilio.net

Foto: Oppo Indonesia

Dengan Oppo Reno6, selain menampilkan efek luar biasa, hasil video juga bisa langsung disunting menggunakan aplikasi bawaan bernama SOLOOOP. Aplikasi ini bisa menyulap momen penting menjadi video sesuai keinginan pengguna secara sinematik.

Smartphone yang dibanderol Rp 5.199.000 ini juga bisa merekam hingga resolusi 4K 30fps atau 1080/720P 60fps. Oppo Reno6 ini bisa kamu dapatkan dengan memesan secara daring eksklusif di Shopee atau di toko jaringan Oppo terdekat di kotamu.

Makin penasaran, kan? Info selengkapnya bisa kamu klik di sini.

4. Transisi langit.

Teknik transisi camera © 2021 brilio.net

foto: Shutterstock.com

Langit juga bisa loh kamu gunakan untuk transisi video agar hasil videomu makin epik. Transisi ini bisa digunakan untuk menggambarkan keadaan yang hampir serupa, seperti pemandangan dan lainnya.

Caranya adalah arahkan kamera dari subjek ke langit. Di scene berikutnya, arahkan kamera dari langit ke subjek agar transisi terlihat mulus dan sinematik.

Teknik transisi ini juga membuat kesan video lebih santai dan halus, sehingga penonton akan merasakan pemandangan bagus secara bersamaan.

5. Perpindahan menggunakan tiang.

Teknik transisi camera © 2021 brilio.net

foto: Shutterstock.com

Kamu bisa menggunakan objek statis seperti tiang untuk membuat video makin terlihat dinamis. Perpindahan menggunakan tiang ini biasanya digunakan untuk menggabungkan satu adegan dengan adegan lain agar terlihat lebih sinematik.

Tekniknya adalah mengarahkan subjek untuk berjalan melewati tiang hingga hilang dari frame. Di scene selanjutnya, sorot kamera ke tiang dan arahkan subjek untuk melewati tiang tersebut.

Perpindahan yang cepat dalam teknik ini membuat video jadi menarik dan fleksibilitasnya membuatnya cocok digunakan dalam segala situasi.