Brilio.net - Kabar gembira untuk para pecinta film dan musik. Kali ini kamu-kamu semua bisa menyaksikan karya terbaru dari Endank Soekamti, film bertajuk Vlog Fest 2016 The Movie. Film ini diklaim oleh mereka sendiri sebagai film pertama di dunia yang menggunakan kamera 360/derajat. Film ini pun sudah dirilis pada 17 Agustus 2016 lalu.

Berdurasi 50 menit, para penonton yang disuguhi format video 360 ini akan mendapatkan pengalaman baru, seperti diajak masuk langsung ke dunia film ini.
 
"Pemilihan format 360 dalam pembuatan film ini adalah sebagai bentuk inovasi, memanfaatkan teknologi dengan maksimal. Baik dalam sejarah pembuatan film panjang, juga dalam rangka menjaga konsistensi karya-karya Endank Soekamti yang selalu menjanjikan hal baru dalam tiap karyanya,"  kata bassis Endank Soekamti sekaligus sang sutradara Vlog Fest 2016 The Movie, Erix Soekamti, melalui siaran pers yang diterima brilio.net, Senin (22/8).

Vlog Fest 2016 © 2016 brilio.net

"Meskipun berformat 360, film ini dapat dinikmati siapa pun dengan atau tanpa VR glass. Namun demikian, dengan VR glass tentunya akan menambah kenikmatan dan experience baru menikmati film ini," tambah Bagoes Kresnawan yang kali ini menjabat sebagai produser sekaligus aktor pada film ini.

Lokasi pembuatan film yang diproduksi Juli 2016 lalu ini bertempat di Gunung Bromo, Jawa Timur. Di sana, Erix, Ari, Dory, Ulog, Lanang, Bagoes, Isa, dan Ipang, yang berperan sebagai 8 orang vlogger di film tersebut berakting. Mereka bercerita, sekaligus mengajak bersama-sama mengeksplorasi keindahan pegunungan ini.

"Dipilihnya Gunung Bromo sebagai lokasi, adalah untuk turut menunjukkan keindahan alam dan panorama obyek wisata ini yang merupakan salah satu aset bangsa Indonesia," ujar Erix.

Vlog Fest 2016 © 2016 brilio.net

Vlog Fest 2016 © 2016 brilio.net

Meski pun dengan budget minim, tak membuat film ini diproduksi asal-asalan. Apalagi tantangan konsep visual yang berbeda dari format film pada umumnya, membuat setiap pihak pendukung film ini tidak main-main dalam proses produksinya.

"Ini adalah pengalaman pertama bermain di film berformat 360. Secara keseluruhan proses produksinya menyenangkan karena bekerja dikelilingi pemandangan yang indah. Tapi secara fisik cukup menguras energi, sampai ngos-ngosan," kata gitaris Endank Soekamti, Dory Soekamti menceritakan pengalamannya menjadi aktor di film ini.

Vlog Fest 2016 © 2016 brilio.net

Seperti judulnya, film ini berkisah tentang 8 orang vlogger yang mengikuti festival vlog di Bromo. Mereka berlomba-lomba membuat video blog untuk memperebutkan hadiah. Sayangnya proses produksi tidak berjalan mulus dan begitu misterius.

"Vlog Fest sendiri bukan hanya sebuah film, tapi diharapkan akan jadi program tahunan dengan misi penggalangan dana untuk pendidikan di Indonesia dengan cara yang Endank Soekamti suka. Itu sebabnya produksi film ini dilakukan secara swadaya dan tidak memakan banyak biaya," ujar Dory.

Vlog Fest 2016 © 2016 brilio.net

Distribusi Vlog Fest 2016 The Movie dalam bentuk digital akan disebarkan gratis di situs www.vlogfest.com. Sementara itu untuk penjualan fisik film ini, dikemas dalam bentuk boxset berisi VR Glass, flash disk 16 gb berisi raw movie data dan behind the scene film, t-shirt, serta sertifikat kepemilikan. Boxset limited edition tersebut dapat diperoleh melalui www.belialbumfisik.com.

Vlog Fest 2016 © 2016 brilio.net "Seluruh keuntungan penjualan fisik ini akan digunakan untuk pendanaan sekolah bakat gratis DOES University angkatan ke–2," imbuh Erix. DOES University ini merupakan sekolah bakat gratis yang sudah dibangun oleh Erix selama setahun ke belakang.