Brilio.net - Saat ini kecintaan kaum milenial terhadap barang branded semakin tinggi. Selain karena perkembangan tren fashion, juga karena barang branded bisa jadi ladang investasi yang bisa dijual lagi.

Banyak kaum milenial yang rela mengeluarkan biaya besar untuk membeli barang branded. Namun tidak semua orang membeli barang branded dalam kondisi baru. Banyak juga yang membeli barang preloved branded di tempat terpercaya.

Menurut Founder Irresistible Bazaar, Marissa Tumbuan saat ini masyarakat sudah tidak gengsi membeli tas preloved branded karena meskipun barang second, tapi barang tersebut memiliki kualitas yang masih bagus.

"Biasanya kalau orang beli barang preloved itu seni huntingnya yang seru. Terus mereka bisa dapat barang yang bisa saja pemiliknya baru sekali pakai dan barang tersebut sudah sulit ditemukan," ujar Marissa kepada media, Selasa (7/12).

Marissa menjelaskan meski di tengah pandemi, tren belanja barang preloved branded masih tinggi. Sebab, masyarakat lebih banyak menekuni hobi masing-masing. Salah satunya mengoleksi item fashion branded.

“Selama pandemi kan mulai banyak hobi-hobi baru yang dilakukan masyarakat. Kaya mengoleksi tanaman hias. Nah para pencinta barang branded juga gitu. Apalagi mereka kan nggak bisa kemana-mana. Uang yang biasanya digunakan untuk liburan, mereka alokasikan untuk belanja item fashion,” ucapnya.

Selanjutnya, untuk koleksi khususnya tas yang saat ini digemari oleh milenial menurut Marissa masih beragam. Namun yang banyak diburu tas-tas dengan ukuran besar.

“Karena sekarang kan sudah banyak juga masyarakat yang bekerja. Mereka bawa barangnya cukup banyak jadi butuh tas-tas besar,” katanya.

Melihat tingginya minat milenial terhadap barang branded, Marissa pun kembali menggelar event Irresistible Bazaar di PIK Avenue. Acara tersebut rencananya akan dilaksanakan pada pada 8 hingga 12 Desember 2021.

Event tersebut akan membawa lebih dari 54 tenant dengan komposisi 80%, yakni tenants trusted seller preloved branded dan 20% adalah tenant fashion, sepatu dan aksesories seperti kaca mata, jam tangan dan lain-lain.

Marissa mengatakan menggelar event di tengah pandemi merupakan tantangan bagi dirinya. Ia mengatakan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat untuk keamanan dan kenyamanan di area bazaar.

“Mulai dari pemilik toko, penjaga toko bahkan sampai kru loading sudah kami tes antigen dan vaksin sebanyak 2 kali untuk membuat semua yang terlibat dalam bazaar ini merasa aman dan nyaman,” tutur Marissa.

“Kami akan meminta seluruh pengunjung untuk tetap mengenakan masker selama area bazar, di cek suhu terlebih dahulu sebelum masuk ke area bazaar dan menjaga jarak antar sesama pengunjung,” pungkasnya.