Brilio.net - Baru-baru ini, Ramulu, seorang pengemis tua asal Hyderabad, India jadi pembicaraan. Bukan karena dia terjaring petugas penertiban, tapi setelah dirinya mendorong jenazah istrinya, Kavitha (46) sejauh 60 km dengan gerobak. Ramulu ingin membawa jenazah istrinya ke desanya di Sangareddy.

Seperti dilaporkan thenewsminute yang dikutip brilio.net, Senin (14/11), dia terpaksa membawa jenazah sang istri dengan gerobak karena tak punya uang untuk menyewa ambulans. Jika harus menggunakan ambulans, dia harus membayar 5000 rupee atau sekitar Rp1 juta.

Setelah berjalan sejauh 60 km, Ramulu tiba di kota Vikarabad, Telangana. Di kota ini dia tampak sudah keletihan. Ramulu, datang ke Hyderabad enam tahun lalu bersama istrinya. Pasangan suami istri ini menderita kusta.

Pria dorong jenazah istri © 2016 brilio.net foto: theniewsminute.com


“Pada Jumat malam, setelah kematian istrinya, Ramulu memutuskan membawa tubuh istrinya ke desa asalnya untuk upacara terakhir. Namun, ia tidak mampu membayar ambulans. Jadi, dia meletakkan tubuh istrinya di gerobak dorong, dan mulai berjalan,” kata Ravi, Petugas Kepolisian Sektor Vikarabad.

Dikabarkan istrinya meninggal di dekat Langer Houz di Hyderabad. Tapi laporan lain menyebutkan sang istri meninggal di stasiun kereta api Lingampally. Polisi setempat mengatakan, sesampainya di Vikarabad, Ramulu justru tersesat. Hingga Sabtu petang ia pun belum sampai di desanya yang berjarak 80 km dari Hyderabad.

Ramulu yang kelelahan akhirnya hanya bisa menangis meratapi nasibnya. Dalam video yang diunggah salah seorang penduduk setempat, Ramulu menceritakan kisahnya ini. Dia nggak mampu bayar ambulans.

“Saya harus bayar 5.000 rupee. Dari mana saya bisa dapat uang sebanyak itu? Bahkan sekarang saja saya nggak punya uang sama sekali,” kisah Ramulu.

Pria dorong jenazah istri © 2016 brilio.net foto: dnaindia.com


Untungnya warga setempat simpati melihat kisah Ramulu. Mereka pun mulai mengumpulkan uang agar Ramulu bisa membawa jenazah istrinya ke kampung halamannya. Warga juga menghubungi polisi dan meminta bantuan agar bisa mendatangkan ambulans.

Akhirnya, lembaga Sri Ramakrishna Vivekananda Trust mengurus semua keperluan Ramulu dan ia bisa membawa jenazah istrinya ke desa asalnya pada Sabtu malam waktu setempat.

Tapi, penderitaan Ramulu belum berakhir. Kerabat dan tetangga Ramulu dikabarkan tak menerima kedatangan mereka. Ia pun harus melakukan upacara pemakaman istrinya tanpa dukungan kerabat maupun keluarga. Penyakit kusta yang diderita Ramulu dan sang istri membuat keduanya diasingkan.

Pria dorong jenazah istri © 2016 brilio.net foto: hindustantimes.com

Apapun dan bagaimana pun kondisi Ramulu dan sang istri, tak seharusnya orang-orang di sekitarnya melakukan diskriminasi terhadap mereka. Satu hal yang jelas tergambar, kemiskinan seringkali membuat orang tak punya pilihan terhadap hidup mereka. Kita tentu berharap kisah Ramulu tak pernah terjadi lagi.

Untuk selengkapnya, simak video berikut ini: