Brilio.net - Ternyata, nggak semua sistem online mempermudah urusan birokrasi, misalnya urusan paspor. Hal ini benar-benar dialami oleh Richard Lee (22), warga Selandia Baru yang beberapa waktu yang lalu berniat untuk memperpanjang paspornya. Saat dia memasukkan foto, sistem paspor online tersebut tidak bisa mendeteksi matanya yang terbuka sebagaimana dikutip oleh brilio.net dari CNN, Kamis (8/12).

"Foto yang Anda unggah tidak sesuai dengan kriteria karena matanya tertutup," itulah pesan yang muncul dalam aplikasi tersebut.

Padahal mata mahasiswa di Universitas Melbourne, Australia tersebut terbuka. Mengetahui hal tersebut, Lee langsung tertawa terpingkal-pingkal.

"Saya sadar saya mempunyai mata yang sipit dan tidak mempermasalahkannya. Akan tetapi saat sistem komputer tidak bisa mendeteksi mata saya, ini mengejutkan," tuturnya kepada CNN.

Setelah tiga kali gagal unggah foto karena pesan yang sama, akhirnya dia menelepon petugas imigrasi untuk meminta bantuan. Hingga akhirnya, Lee mendatangi kantor tersebut untuk mengurus paspornya.

"Mereka mengatakan masalahnya adalah bayangan di mata saya dan pencahayaan yang tidak merata pada wajah. Itulah mengapa sistem tidak bisa mendeteksi," jelas Lee.