Brilio.net - Kematian bukan merupakan hal yang layak dipermainkan, terutama dengan keluarga mau pun orang-orang terdekat kita. Apalagi sampai memalsukan kematian hanya agar terlepas dari tanggung jawab.

Seorang pria bernama Danny Gonzalez asal Honduras mencoba memalsukan kematiannya dengan cara menaruh foto dirinya di kamar jenazah. Pria 27 tahun tersebut mengambil foto dirinya dengan hidung dan mulutnya dijejali kapas lengkap dengan kain berwarna putih yang melingkupi tubuhnya.

Pria yang kini tinggal di Amerika Serikat tersebut mengirim fotonya kepada sang istri yang tinggal di Saba, Honduras Selatan bersama dengan gambar peti mati berhias bunga di ruang duka.

Foto tersebut dikirim lengkap dengan pesan yang memberitahukan sang istri bahwa dirinya baru saja meninggal karena menderita kanker dan asma.

palsukan kematian © 2018 mirror

foto: mirror.co.uk


Dilansir brilio.net dari Mirror, Sabtu (11/8), nyatanya tipu muslihat yang direncanakan Danny pun berubah menjadi bumerang baginya. Pasalnya, media lokal di kota kelahirannya di Honduras turut memberitakan kematiannya yang mendadak tersebut.

Berita tersebut pun sampai ke teman-teman dan juga orangtuanya. Sontak, orang-orang terdekat Danny dibuat terkejut dengan kabar tersebut.

Meski begitu, tak butuh waktu lama bagi para kerabat untuk mengetahui bahwa kabar tersebut tidak benar. Pasalnya, teman-temannya mendapati Danny terlihat menyeringai dalam foto kematiannya.

Beberapa orang juga memperhatikan foto tersebut dan menyadari bahwa Danny berbaring di ranjang double bed, dan kain berwarna putih tersebut merupakan cover bantal.

palsukan kematian © 2018 mirror

foto: mirror.co.uk


Saat media lokal mendapatinya masih hidup, Danny pun mengakui bahwa hal tersebut hanyalah tipu muslihatnya agar orang-orang meyakini kematiannya. Lebih jauh, Danny mengungkap alasan di balik tindakannya itu karena dirinya muak dengan istrinya yang terus menerus menanyakan perihal uang kepadanya.

"Istriku selalu menelepon setiap minggu untuk memintaku mengirimnya uang. Setiap Sabtu, dia akan menelepon dan berkata bahwa aku sudah mengirimnya banyak dan aku harus mengiriminya lebih banyak lagi," ungkap Danny seperti dikutip dari Mirror.

"Dia sering memintaku untuk mengirimnya ponsel, aku sudah mengirim 6 ponsel dan dia selalu bilang kalau ponsel tersebut hilang dicuri," tambahnya.

Kendati demikian, kabar palsu tersebut membuat orangtuanya merasa sangat sedih. Bahkan beberapa anggota keluarga mengatakan bahwa dirinya adalah anak yang tak tahu terima kasih. Akan lebih baik baginya jika Danny berkata jujur kepada orangtua. Terlebih dirinya tinggal di Amerika Serikat yang jauh dari mereka.

Kenyataannya, banyak keluarga dari Honduras yang merantau ke Amerika untuk meminta tolong kepada sanak keluarga mereka yang terlebih dahulu berhasil di negara tersebut untuk membantunya perihal finansial.