Brilio.net - Lini masa media sosial diramikan dengan postingan gempa yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lewat rilisnya wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa bumi tektonik, Selasa (23/1).

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan 6,1 Skala Richter terjadi dengan koordinat 7,23 LS dan 105,9 BT, atau tepatnya berlokasi di laut dengan jarak 43 km arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada kedalaman 61 km. Dampak gempa bumi ini juga dirasakan di Tangerang Selatan, dan Bogor.

Dalam waktu beberapa jam, informasi gempa menjadi trending topic di Twitter. Namun, sangat di sayangkan, warganet malah mengaitkan bencana alam ini dengan LGBT.

"Jakarta kena gempa..apakah krna mau mengesahkan atau mau melegalkan LGBT," tulis akun @ascjaenal.

"Tapi knapa ngepas gitu ya pas abis ada kasus lgbt trus gempa yg pas kriminalisasi lgbt diapus eh gak lama gempa yg di beberapa titik dijawa itu skarang ada kasus pencidukan video porno dll eh gempa lagi udah 2x brati begitu, bukanya sotoy sih cuma ya lagi mikir" iseng aja haha," tulis akun @gstpramp.

"LGBT baru di bahas di DPR, langsung ada gempa. Apalagi kalau sampai di setujui? Tsunami bisa kayaknya. Tuuuh, ini peringatan buat kaum2 sodom," tulis @_DhayJR.

Di sisi lain tak sedikit warganet yang menyayangkan mereka yang mengaitkan gempa dengan LGBT. Hal itu menurut mereka tidak sepantasnya dilakukan.

"Orang-orang yang bilang gempa barusan karena LGBT tu dulu pas sekolah diajarin ga sih kalo penyebab gempa karena adanya pergerakan lempeng bumi?" status @cho_ro.

"Jepang kena gempa besar orang2 nya saling tolong menolong Korea kena badai tsunami saling ngejaga satu sama lain buat ga keluar rumah. Welcome to indonesia dimana ketika gempa, orang baru inget tuhan dan tobat, nyalah2in lgbt, besok nya berbuat dosa lagi nyinyir sana sini. Gini lho kalo sekolah lebih milih ngelem di belakang daripada belajar..," tulis @RUME0S.