Brilio.net - Sebagian orang memiliki keinginan untuk tampil berbeda dari yang lainnya. Nggak jarang, berbagai cara ekstrem dilakukan untuk mengubah penampilan. Seperti yang dilakukan oleh seniman tato asal Kolombia ini. Demi mendapatkan wajah dan bentuk kepala layaknya tengkorak dirinya rela memotong cuping hidung, daun telinga serta menato kedua matanya.

Eric Yeiner Hincapie Ramirez atau yang populer dengan nama Kalaca Skull tersebut memang terobsesi dengan tengkorak sejak dirinya masih kecil. Namun, dirinya baru berani melakukan operasi ekstrem menjadi tengkorak ini setelah ibunya meninggal dunia. Sebelumnya, sang ibu tidak menyetujui Eric melakukan modifikasi habis-habisan terhadap tubuhnya.

jadi tengkorak © 2018 dailymail

foto: Dailymail

Dirinya mulai melakukan modifikasi ekstrem ini 2 tahun lalu. Nggak cuma memotong beberapa anggota kepalanya, Eric juga membelah lidahnya menjadi 2 bagian, lalu menatonya dengan warna biru keabuan. Untuk menegaskan penampilannya sebagai 'tengkorak hidup' pria 22 tahun tersebut juga membuat tato hitam di sekeliling matanya.

Penampilannya semakin terlihat layaknya tengkorak usai ia menambahkan lukisan tato berbentuk gigi besar di sepanjang rahangnya.

jadi tengkorak © 2018 dailymail

foto: Dailymail

Dikutip brilio.net dari Dailymail Kamis (30/8), meskipun penampilannya sudah terlihat ekstrem dan dikecam oleh publik, namun Eric justru ingin menggoreskan tinta hitam lagi di wajahnya agar terlihat semakin seram.

jadi tengkorak © 2018 dailymail

foto: Dailymail

Eric merupakan orang pertama di Kolombia yang rela memotong telinga dan hidungnya demi sebuah penampilan. Tak ayal aksinya inipun menyita perhatian publik dan media massa.

jadi tengkorak © 2018 dailymail

foto: Dailymail

Namun, Eric beralasan bahwa penampilannya ini merupakan sebuah bentuk ekspresi diri dan juga perwujudan atas mimpinya. Baginya, tengkorak sudah selayaknya saudara dan bagian dari kehidupan pribadinya. Dirinya merasa memiliki ikatan yang kuat dengan tengkorak tersebut.

"Aku adalah orang biasa yang kebetulan terlihat berbeda. Layaknya perbedaan dalam pemikiran, berpakaian, dan gaya musik, aku merasa senang dengan pilihanku sendiri," pungkas Eric.