Brilio.net - Belakangan ini lesehan pinggir jalan Malioboro jadi sorotan warganet. Semua bermula dari video perempuan bernama Aulia Azzahra, yang membayar mahal untuk seporsi pecel lele di lesehan Malioboro. Video tersebut kemudian diunggah ke laman TikTok dan menjadi viral.

Menurut keterangan Aulia, harga yang dipatok untuk seporsi pecel lele sangat tak masuk akal. Melansir dari video TikTok @aulroket, untuk satu ekor lele dibanderol sebesar Rp 20.000. Itu belum termasuk nasi yang dihargai berkisar Rp 7.000 dan lalapan plus sambal yaitu Rp 10.000.

"Hai semuanya sekarang aku lagi di jalan Malioboro terus di pinggir jalanan ini banyak sekali lesehan warung makan, yang menurutku harganya di luar nalar," kata Aulia dalam unggah video.

Video ini kemudian mendapat banyak tanggapan dari warganet. Kebanyakan warganet pro dengan cerita dari Aulia, karena sebagian dari mereka ada yang pernah mengalami hal yang sama. Namun ada juga yang kontra, dan meminta Aulia agar tidak sembarang bicara.

buntut dari mahalnya pecel lele di malioboro © 2021 berbagai sumber

foto: Liputan6.com/Panji Prayitno

Terlepas dari itu semua, postingan yang diunggah pada Rabu (26/5), sudah terlanjur viral. Video ini pun tak luput dari perhatian pemerintah kota Yogyakarta. Melansir dari Liputan6.com, Jumat (28/5) Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan pihaknya masih mencari pedagang yang mematok harga tersebut.

"Kami sedang telusuri dan mencari pedagangnya siapa. Tolong bagi yang mengetahui lokasi pedagangnya dan kapan peristiwa itu terjadi bisa segera diinformasikan ke Pemkot Yogyakarta," kata Heroe, melansir dari Liputan6.com.

Pemkot Yogyakarta siap memberikan sanksi tegas jika pedagang di Malioboro kedapatan menaikkan harga sepihak kepada wisatawan. Sanksi itu berupa pencabutan izin berjualan di jalan Malioboro.

"Tidak hanya harga-harga makanan. Petugas parkir atau lainnya juga kami tindak jika ngawur nuthuk harga pada wisatawan. Ini sudah menjadi kebijakan bersama dan akan ditindak tegas apapun alasannya," tegas Heroe.

buntut dari mahalnya pecel lele di malioboro © 2021 berbagai sumber

foto: Liputan6.com/Switzy Sabandar

Selain Pemkot Yogyakarta, Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM) ikut buka suara. Pihak PPLM meluncurkan siaran pers guna mengklarifikasi terkait video tersebut, pada Kamis (27/5).

Pihak PPLM menyatakan dan memastikan bahwa kejadian itu tidak terjadi di sepanjang Jalan Malioboro. Mematok harga pecel lele yang tidak masuk akal itu tidak dilakukan oleh anggota pedagang lesehan yang tergabung di PPLM.

"Hal ini sesuai dengan hasil investigasi dan penelusuran kami kepada seluruh anggota pedagang lesehan Malioboro. Di samping itu, kami meyakini bahwa lokasi pengambilan gambar video tersebut di Jalan Perwakilan (jalan sirip yang menghubungkan jalan Malioboro dengan jalan Mataram). Bukan di Jalan Malioboro," bunyi potongan pernyataan PPLM.

buntut dari mahalnya pecel lele di malioboro © 2021 berbagai sumber

foto: TikTok/@aulroket

PPLM menyayangkan dengan pernyataan warganet yang viral di media sosial tersebut. Pernyataan itu bisa memberi persepsi seolah-olah peristiwa itu terjadi di Jalan Malioboro. Hal itu dianggap merugikan citra pedagang lesehan sepanjang Kalan Malioboro.

Pemkot Yogyakarta dan insan pariwisata akan mensosialisasikan adanya posko informasi, pengaduan, dan keluhan bagi konsumen di jalan Malioboro dengan hotline 24 jam. Mereka juga meminta agar media, lembaga, dan warganet bisa menyebarkan informasi ini agar citra lesehan sepanjang Jalan Malioboro kembali pulih.

PPLM yang berencana menuntut balik sang pengunggah video bila tidak mengklarifikasi atau menarik ucapannya. Namun rencana itu dikritik oleh warganet yang meminta agar membenahi pelayanan yang lebih baik lagi ketimbang mempermasalahkannya lebih lanjut.