Brilio.net - Setiap ayah pasti punya mimpi untuk menemani putrinya berada di pelaminan. Melepas anak kesayangannya untuk membina hidup rumah tangga yang baru bersama pria yang dikasihinya. Begitu jugalah impian sederhana dari seorang pria asal Inggris bernama Andy Barnard. Namun mimpinya itu kandas seketika saat penyakit ganas merenggut kebahagiaan putrinya.

Namanya Poppy-Mai, bayi malang ini baru berusia 16 bulan namun sudah didiagnosa mengidap penyakit kanker otak. Sang ibu, Sammi tak menyangka penyakit ini akan menimpa anaknya. Pasalnya, sebelumnya Poppy tak pernah menunjukkan gejala sakit apapun. Baru pada bulan Februari kemarin Poppy mengeluh sakit pada perutnya. Ibunya mengira Poppy hanya kena diare biasa saja.

poppy mai © 2016 brilio.net

Namun lambat laun, Poppy kemudian tak mau makan lagi dan tak bisa berjalan. Merasa khawatir, Sammi dan Andy kemudian membawa bayinya ke dokter. Bak disambar petir, sang dokter mengatakan bahwa Poppy terdiagnosa kena kanker. Yang lebih menyakitkan, dokter mengatakan umur Poppy tak akan bertahan lama lagi.

BACA JUGA: Gadis ini bikin tato di belakang telinga, alasannya bikin terenyuh!

Sementara itu Andy sebagai sang ayah tentu hancur hatinya menerima kenyataan itu. Padahal dulu dia berjanji apapun yang terjadi dia akan selalu mendampingi putrinya hingga Poppy tumbuh besar dan menikah. Makanya untuk memenuhi janjinya itu dia berencana untuk membuat acara pernikahan untuk putri tercintanya dengan dirinya berlaku menjadi calon mempelai pria.
 

poppy mai © 2016 brilio.net

"Aku tak pernah menyangka akan seperti ini. Hatiku hancur, tapi aku ingin tetap memenuhi janjiku pada putriku. Ini bukan yang aku bayangkan tapi akhirnya dia bisa merasakan pesta pernikahan," ujar Andy seperti dikutip dari dailymail, Jum'at (23/3).
 
Pesta pernikahan mereka dirayakan secara sederhana di rumah mereka pada tanggal 18 Maret 2016 dan hanya mengundang keluarga dan teman terdekat. Saat itu Poppy memakai gaun putih-pink dan tampak cantik dalam gendongan ayahnya.
 

poppy mai © 2016 brilio.net

"Aku tak dapat berhenti menangis, dia putriku satu-satunya. Kita sering mengobrol suatu hari aku akan menyaksikan putriku menikah, dia tampak cantik tapi tak ada satupun yang sanggup mengucap sumpah yang sudah dituliskan karena semua orang sibuk menangis," ujar sang ibu.
 
Kini keluarga Poppy hanya bisa pasrah saja. Yang terpenting sekarang mereka akan menikmati waktu yang tersiksa detik demi detik bersama Poppy dengan penuh kebahagiaan.