Brilio.net - Bangladesh menjadi salah satu negara muslim yang melegalkan prostitusi. Tepatnya di Kota Tangail terdapat sebuah lokasi prostitusi legal yang disebut dengan Kandapara. Lokasi tersebut menjadi tempat prostitusi terbesar dan tertua di negara itu. Sudah sekitar 200 tahun lebih Kandapara menjadi tempat para pria hidung belang menyalurkan birahinya.

Lokasi tersebut sebenarnya pernah digusur pada tahun 2014. Namun para wanita yang menggantungkan hidupnya dari lokalisasi itu tidak tahu lagi hendak ke mana menyambung hidupnya. Lokalisasi ini pun berdiri lagi dengan bantuan dana dari sebuah LSM lokal. Sandra Hoyn salah seorang fotografer asal Jerman yang datang ke lokalisasi berhasil untuk melihat dan mendokumentasikan hiruk-pikuk kehidupan di Kandapara.

"Kandapara merupakan sebuah lokasi prostitusi yang memiliki lingkaran kehidupan sendiri. Itu seperti kota yang ada di dalam kota. Di lokasi tersebut, terdapat banyak jalan-jalan kecil, kedai makanan sepanjang jalan, kedai teh dan kopi serta penjual keliling yang selalu mondar-mandir. Aku menghabiskan setiap hari di lokalisasi tersebut dari pagi hingga pagi lagi. Hingga suatu hari aku sampai lupa jika aku ada di Bangladesh karena mereka benar-benar memiliki kehidupan sendiri dan peraturan sendiri," ujar Sandra Hoyn seperti dikutip brilio.net dari Next Shark, Kamis (25/8).

Para pekerja wanita yang menjadi pekerja seks komersial di prostitusi ini tidak diperlakukan seperti orang pada umumnya. Mereka seperti tak memiliki hak-hak asasi manusia, tak punya lagi kebebasan dalam dirinya. Biasanya mereka yang bekerja di lokasi itu merupakan wanita dari keluarga miskin atau korban penjualan manusia (human trafficking). Mereka dikuasi oleh seorang germo yang memaksanya membayar dan melarang keluar dari Kandapara tersebut. Nah, berikut ini 15 foto yang menujukkan hiruk-pikuk kehidupan di Kandapara:

1. Kandapara dari kejauhan.

Kehidupan Kandapara © 2016 brilio.net

 

2. Para pria pelanggan di Kandapara.

Kehidupan Kandapara © 2016 brilio.net

 

3. Meghla, perempuan usia 23 tahun saat melayani pelanggannya. Karyawan pabrik pakaian yang kemudian tergiur dengan janji seorang pria yang menjanjikan pekerjaan lebih menguntungkan.

Kehidupan Kandapara © 2016 brilio.net

 

4. Asma, perempuan usia 14 tahun yang lahir dan tumbuh besar di Kandapara saat bersama pelanggannya.

Kehidupan Kandapara © 2016 brilio.net

 

5. Asma berhenti sekolah karena dilecehkan oleh rekan-rekannya, akibat ibunya seorang PSK di Kandapara.

Kehidupan Kandapara © 2016 brilio.net

 

6. Priya, perempuan usia 19 tahun saat dicumbu oleh salah seorang pelanggan di sebuah jalan.

Kehidupan Kandapara © 2016 brilio.net

 

7. Kajol, salah seorang PSK dengan anaknya usia 6 bulan di tempat tinggalnya usai melayani pelanggannya. Ia dijual oleh suaminya sendiri di Kandapara dua minggu setelah melahirkan.

Kehidupan Kandapara © 2016 brilio.net

 

8. Pakhi, perempuan usia 15 tahun saat melayani pelanggannya. Ia sempat menikah di usia 14 tahun namun kabur hingga akhirnya dibawa oleh seorang mucikari ke Kandapara.

Kehidupan Kandapara © 2016 brilio.net

 

9. Sumaiya, perempuan usia 17 tahun dengan pacar sekaligus pelangan setianya, Titu usia 23 tahun yang datang setiap bulan ke Kandapara.

Kehidupan Kandapara © 2016 brilio.net

 

10. Sumaiya kerap mendapat pukulan dari Titu karena menolak untuk dinikahi.

Kehidupan Kandapara © 2016 brilio.net

 

11. Bonna, perempuan usia 27 tahun saat melayani pelanggannya dengan alat pengaman di tangan.

Kehidupan Kandapara © 2016 brilio.net

 

12. Papia, perempuan usia 18 tahun saat di tempat tidurnya melayani para pelanggan. Orangtuanya meninggal dan suaminya masuk penjara karena narkoba.

Kehidupan Kandapara © 2016 brilio.net

 

13. Priya, perempuan usia 19 tahun saat mencoba bercanda dengan memukul temannya.

Kehidupan Kandapara © 2016 brilio.net

 

14. Banyak bekas kondom berserakan.

Kehidupan Kandapara © 2016 brilio.net

 

15. Dipa, perempuan usia 26 tahun yang saat ini hamil dua bulan usai melayani pelanggannya di Kandapara.

Kehidupan Kandapara © 2016 brilio.net