Aneh wanita asal China bernama Xiao Yan ini memiliki benjolan yang cukup besar yang menyerupai labu di wajahnya. Yang membuat anehnya lagi benjolan itu sengaja ditanam di dalam kulit wajah wanita itu dengan alasan untuk menyelamatkan hidupnya. Hal itu lantaran ada kekhawatiran dokter mengenai tahi lalat yang ada di wajah wanita itu menjadi kanker.
Seperti dikutip doktersehat.com, perawatan aneh itu kemungkinannya untuk menumbuhkan jaringan baru yang bisa digunakan dokter untuk mencangkok kulit ke wajahnya saat tanda lahir di hilangkan.
Xiao Yan adalah seorang petenis berusia 23 tahun berasal dari Desa Longjing, Provinsi Guizhou di China barat daya. Dikabarkan Xiao Yan menderita nevus melanositik kongenital yang hanya menimpa 1 dari 500.000 orang. Sekarang wanita ini harus bertahan hidup selama beberapa bulan dengan benjolan di wajahnya sebelum mendapatkan perawatan dari dokter dan memiliki wajah barunya. Xiao juga sempat mengatakan bahwa dia siap untuk hidup dengan tahi lalat di wajahnya.
"Meskipun tahi lalat hitam besar di wajah saya, saya menikmati masa kecil saya, bermain dengan teman-teman saya. Saya senang," kata Xiao Yan.
"Tapi saat saya bertambah tua, fakta bahwa saya berbeda menjadi semakin diperbesar," tambahnya.
Yang Xiu'e, ibunda dari Xiao Yan juga sampai mengemis kepada penduduk desa untuk berhenti membicarakan dan mengolok-olokan putrinya.
Setelah saran dari dokter tahun lalu, seperti dilansir dari Dailymail, keluarga Xiao Yan yang bukan orang kaya, berhasil menyelesaikan tugas untuk mengumpulkan 100.000 yuan atau setara Rp 208.249.000 untuk tahap pertama perawatannya, yang dimulai pada Oktober tahun lalu.
"Saya biasa merasa kasihan pada diri sendiri. Tapi saya sudah dewasa di bawah dukungan keluarga saya dan sekarang saya jauh lebih positif, ungkap Xiao Yan.
Dan Xiao Yan juga harus bersabar karena ia kerap di juluki 'guard goll' (boneka labu). Menurut dokter kulit, Dr Amanda Oakley, nevus berpigmen kongenital akan membesar jika pada usia dewasa berdiameter lebih dari 20 cm.
Source
- doktersehat.com (25/1/2018)
