Kabar terbaru datang dari kelompok musik asal Bekasi-Jakarta, Long Distance Project. Pengusung genre Pop Punk yang berdiri sejak 2011 tersebut melepas rilis 2 single lama milik mereka melalui platform pemutar musik digital Spotify pada tanggal 17 Desember 2018 lalu.

Bekerja sama dengan Reallist Management dan Mukee Cloth & Merch, band yang digawangi oleh Ridwan Aljogja (Vokal), Muzzi Kidung (Gitar), Agung (Bass), Ary Julio Christian (Drum) dan Andrean Putra (Synth/Keyboard) itu menggelontorkan ulang dua lagu mereka yang berjudul "Selalu Untukmu" dan "Waktu Yang Tepat".

Ridwan Al Zhoe, melalui siaran persnya menerangkan bahwa tujuan perilisan merupakan upaya untuk menghidupkan kembali kancah Pop Punk lokal yang belakangan mulai kehilangan gaungnya.

"Ini sebetulnya dua lagu lama yang pernah kita rilis sekitar 2012an lalu. Kita rilis ulang karena sekarang kan ramenya di layanan streaming musik gitu. Yaa itung-itung ngeramein lagi genre Pop Punk Lokal lah", Terang Zhoe.

Tak hanya melalui layanan musik streaming, Spotify. Dua lagu tersebut juga bisa didengarkan di berbagai platform pemutar musik digital lain seperti Itunes, Deezer, Google Play Music dan lain-lain.

"Saat ini udah ada di Deezer, Itunes, Spotify dan lain-lain", tutup Al Zhoe.

Manager Marketing Communication Reallist Management, Cika Lestari menerangkan bahwa perilisan dua single lama milik Long Distance Project tersebut merupakan bagian dari komitmen Reallist Management dan Mukee Cloth & Merch untuk membantu musisi-musisi lokal mengembangkan potensi mereka.

"Saya kira ini memang merupakan salah satu tujuan kita ya. Bersama Mukee Cloth & Merch, kami akan terus mendukung teman-teman musisi dari segi perilisan karya. Agar potensi mereka juga bisa makin berkembang", terang Cika via sambungan telepon.

Lebih lanjut, Cika juga berharap ekosistem musik digital dalam negeri lebih mendapat perhatian dari pihak pemerintah dengan lebih banyak melakukan pembangunan dan perbaikan infrastruktur pendukung.

"Layanan musik streaming saat ini hanya bisa dinikmati di kota-kota tertentu aja kan ya. Harapan kita sih bisa menyentuh pelosok pedesaan. Kalau infrastruktur internetnya baik, bukan tidak mungkin kan saudara-saudara kita bisa denger musik via Itunes, Spotify dan lain-lain sambil bekerja di sawah atau ladang," tutup Cika.