Sebagai orang Indonesia yang menggemari kuliner khas Tanah Air, tinggal di luar negeri dalam jangka waktu yang lama tanpa bisa pulang ke rumah di sela-sela waktu kosong selama di perantauan, bukanlah perkara mudah. Terlebih jika di negara yang kamu tinggali, kamu mengalami kesulitan mencari bahan-bahan makanan khas Indonesia seperti tahu, tempe, ikan asin, serta beberapa jenis makanan lain yang hanya bisa dijumpai di bumi pertiwi.

Karena alasan krusial tersebut, mau tak mau kamu harus mencari cara supaya tetap bisa bertahan hidup dan menikmati keberadaanmu di tempat yang jauh dari rumah ini. Untuk kamu yang hendak tinggal di luar negeri dan merasa was-was dengan urusan perut, tak perlu khawatir.

Berikut ini tips dan trik mengenai urusan perut untuk kamu para perantau di manapun kamu berada.

1. Indomie sebagai selingan.

Lagi di negeri orang? Ini tips dan trik buat urusan perut kamu

Saat pertama kali menginjakkan kaki ke India sekitar 6 bulan lalu, awalnya penulis agak kesulitan untuk beradaptasi dengan makanan-makanan di sini. Namun tak berapa lama setelah itu, penulis akhirnya bisa mulai menikmati setiap makanan yang disajikan. Untuk menyiasati culture shock karena perbedaan cita rasa makanan, penulis biasanya memasukkan menu Indomie ke dalam jadwal makan dalam selang waktu 2-3 hari. Ini memang bukan cara paling sehat. Tetapi dengan cara ini, setidaknya penulis bisa beradaptasi lebih cepat dengan makanan-makanan khas India yang terkenal sangat berbumbu.

Sebagai informasi tambahan, Indomie tak dijual di India. Meskipun bisa dibeli di Amazon, tetapi harganya sangat mahal. Paket berisi 10 bungkus Indomie dihargai sebesar 4000 Rupee (sekitar Rp 800.000) dan paket berisi 30 dihargai sebesar 8000 Rupee (sekitar Rp 1.600.000).

2. Jadilah sekreatif mungkin.

Lagi di negeri orang? Ini tips dan trik buat urusan perut kamu

Saat persediaan Indomie sudah makin menipis, penulis sadar bahwa harus mencari cara lain agar tetap bisa hidup dan menikmati keberadaan di sini. Ketika bosan dengan menu yang disediakan oleh dapur sekolah, penulis biasanya berkreasi sendiri membuat masakan sederhana seperti nasi goreng atau pasta. Meskipun mungkin tak seenak rasa nasi goreng pinggir jalan di Indonesia, tetapi setidaknya dapat sedikit mengobati kerinduan akan masakan Tanah Air.

3. Gunakan bahan yang familiar.

Lagi di negeri orang? Ini tips dan trik buat urusan perut kamu

Lokasi tempat penulis magang di India ini mayoritas penduduknya beragama Hindu dan Sikh yang sebagian besar merupakan vegetarian. Meskipun agak kesulitan mencari makanan dari sumber hewani, tetapi saat berkunjung ke pasar penulis seperti menemukan harta karun di dunia masakan. Sebab hampir semua jenis sayuran, buah-buahan, serta beberapa rempah tak asing di telinga dan mata.

Sayuran seperti kol, kembang kol, tomat, bawang, dan cabai adalah bahan yang paling sering penulis gunakan sebagai pelengkap dalam menu makanan yang biasa dimasak. Meskipun mungkin terdengar aneh, tetapi kombinasi sayuran tersebut dengan makaroni atau fusili merupakan salah satu menu favorit penulis selama di sini.

4. Jangan takut mencoba sesuatu yang baru.

Lagi di negeri orang? Ini tips dan trik buat urusan perut kamu

Saat di Indonesia, penulis belum pernah memakan sayuran bernamalady finger(okra). Jangankan makan, melihat pun belum pernah. Saat berbelanja bulanan di pasar bersama teman beberapa bulan lalu, kami menemukan okradan memutuskan untuk membuat masakan dari sayuran ini. Penulis menggunakannya sebagai pelengkap nasi goreng, sedangkan seorang teman menumisnya dengan bumbu siap saji khas India.

Penulis membuat keputusan yang salah dengan nasi goreng tersebut. Lendir yang dihasilkan oleh okramembuat tekstur nasi goreng tersebut menjadi aneh dan rasanya menjadi tak enak. Namun tumis okra buatan teman tadi, meskipun tetap berlendir, ternyata rasanya enak dan kami lumayan suka. Bahkan sejak itu, teman itu selalu rutin membeli okrasetiap kami belanja bulanan.

Itulah tips dan trik supaya kamu orang Indonesia yang sedang berada jauh di perantauan dapat mengobati kerinduan pada makanan di kampung halaman. Nah, kalau kamu punya tips apa lagi?