Belum genap seminggu, kontroversi pelanggaran yang dilakukan kapten Madrid kepada pemain andalan Liverpool masih jadi topik hangat yang diperbincangkan oleh seluruh media di dunia.

Dalam Twitter milik Ramos dia menulis pernyataan yang bisa dibilang sebuah pembelaan yang dibumbui sebuah kesan basa-basi.

"Terkadang sepak bola menunjukkan sisi baiknya dan di lain waktu sisi buruk, lebih dari apapun, kami adalah pemain profesional. #cepatsembuh @Mosalah," ujar Ramos.

Itu adalah pernyataan seorang pemenang yang ingin tetap baik namanya. Namun senyuman yang dianggap oleh warganet sebagai senyuman licik di wajahnya saat Mo Salah mengerang kesakitan membuat pecinta bola semakin yakin itu adalah perbuatan sengaja.

Kuncian Sergio Ramos ke Mo Salah adalah teknik terlarang di Judo

Hal itu kembali diperkuat oleh pernyataan persatuan judo Eropa. Dalam akun Twitter resminya @europeanjudo, mereka menulis "Waki-gatame is a dangerous technique. That's why it is not allowed in Judo to use for transition to ne-waza. What do you think about this foul yesterday evening in the #UCLFinal between #RMALIV?"

Jika diterjemahkan "Waki-gatame adalah teknik berbahaya. Itulah mengapa ini dilarang di Judo untuk transisi ne-waza. Bagaimana menurut anda pelanggaran ini dalam final Liga Champions?," tulis EJU lewat Twitter.

Jika di dalam olahraga judo aja dilarang apalagi sepakbola. Makin terbukti saja apa yang dilakukan Sergio Ramos itu jahat. Karena ulahnya, Mo Salah sampai mengalami cedera dislokasi bahu dan menyebabkan Liverpool kalah dan lebih parahnya, Mo Salah bisa saja tidak bisa berpartisipasi di Piala Dunia 2018.