Tim kesehatan kini menjadi garda terdepan dalam penangangan penyebaran COVID-19 di Indonesia. Di Kota Tangerang sendiri ratusan tenaga kesehatan telah dikerahkan Pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus.

Salah satu tenaga medis yang bekerja dalam penangangan penyebaran COVID-19 di Kota Tangerang, Nina Oktariani menceritakan perasaannya kepada wartawan. Saat dijumpai usai melaksanakan swab tes corona di area Labkesda, ia menuturkan pertama kali bertugas saat pandemi Corona dirinya merasa waswas. Namun semua itu akhirnya kini bisa diatasinya berkat dukungan dari keluarga dan semua pihak.

"Alhamdulillah pokoknya ikhlas aja, kalau perasaan deg-degan campur aduk, tapi sekarang ikhlas aja hitung-hitung ibadah," ujar Nina, Senin (6/4).

Dukungan keluarga diakuinya sangat membantu dalam bekerja sehingga bisa bekerja dengan ikhlas dan maksimal demi pencegahan penyebaran COVID-19 di Kota Tangerang. Tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Panunggangan ini juga menuturkan dirinya pagi terlebih dahulu bekerja di puskesmas dan siang baru kemudian membantu dalam swab tes Corona.

Sebagai garda terdepan, Nina mengaku terus menjaga pola makan dan asupan vitamin agar daya tahan tubuh terus terjaga. Hal yang utama menurutnya penting yakni ketersedian alat pelindung diri (APD) karena memang sangat membantu dalam bertugas terutama ketika menangangi pasien.

Meski banyak tenaga kesehatan yang telah gugur dalam melawan penyebaran COVID-19, Nina mengaku terus bersemangat membantu masyarakat dalam upaya pencegahan virus Corona itu. Dirinya yang sudah berusia 24 tahun juga mengaku dalam waktu dekat akan menikah. Dukungan calon suaminya saat ini juga sangat berarti bagi dirinya dan menjadi vitamin kedua.

"Alhamdulillah calon suami saya juga sangat mendukung apa yang saya lakukan saat ini demi mencegah penyebaran COVID-19. Semoga semua ini cepat berlalu dan kita semua bisa menjalani kehidupan seperti sedia kala, mohon doa dan dukungan dari masyarakat agar kami terus diberikan kekuatan dan kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran corona," tuturnya. (Fajrin)