Bagi para pencinta drama Korea, pasti sudah tak asing lagi dengan jalan ceritanya yang rata-rata dipenuhi dengan kebahagiaan si tokoh. Seperti bertabrakan lalu berhasil menemukan cinta sejati.

Pada drama yang menceritakan kehidupan pelajar, diceritakan jika siswa lebih banyak bermain jika dibandingkan waktu belajarnya itu sendiri. Seperti pulang sekolah saat siang hari dan disambung dengan makan di cafe bersama teman-teman. Sungguh indah kehidupan di drama, sehingga berhasil membuat penonton untuk berkeinginan menjadi siswa di Korea. Namun, di kehidupan yang sebenarnya, pendidikan di Korea sangatlah mengerikan. Simak beberapa faktanya berikut ini!

1. Jam belajar yang lama.

Tak melulu seindah drama, inilah 9 fakta pendidikan di Korea Selatan

Para pelajar di Korea banyak menghabiskan waktu di sekolah. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak memiliki hobi yang berarti karena sulitnya memiliki waktu luang. Bagi siswa di jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 7 pagi sampai 4.30 sore. Sedangkan bagi siswa di jenjang Sekolah Menengah Atas, kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 8 pagi hingga 9.30 malam.

Tak melulu seindah drama, inilah 9 fakta pendidikan di Korea Selatan

Pemerintah memberlakukan peraturan tersebut agar para siswa dapat berhasil masuk ke Perguruan Tinggi. Di Korea, siswa yang tidak bisa masuk Perguruan Tinggi akan dicap sebagai anak yang bodoh atau gagal. Tak heran, jika seluruh siswa menjadi "gila" belajar.

2. Harusmengikuti bimbingan belajar.

Tak melulu seindah drama, inilah 9 fakta pendidikan di Korea Selatan

Walau sudah menghabiskan waktu sekitar 16 jam di sekolah, siswa tetap harus mengikuti les tambahan atau yang biasa dikenal dengan Hagwon. Hagwon merupakan sebuah institusi yang menjadi tempat para pelajar untuk mengkaji ulang pelajaran dan meningkatkan pencapaian di sekolah. Sifatnya wajib apalagi bagi siswa yang sedang berada di tingkat akhir.

Bimbingan belajar di Korea diadakan seusai sekolah. Karena jam pulang sekolah yang sudah larut, maka tak heran jika siswa bisa pulang ke rumah pukul 12 malam.

3. Matapelajaran yang ada.

Tak melulu seindah drama, inilah 9 fakta pendidikan di Korea Selatan

Di Korea, ada lima mata pelajaran utama, yaitu Matematika, Sains, Bahasa Korea, Studi Sosial, dan Bahasa Inggris. Mereka jarang, bahkan tidak sama sekali diajarkan tentang keagamaan. Bukan hal yang aneh jika mental para siswa menjadi lemah sehingga rentan stress. Itulah sebabnya mengapa Korea menjadi negara dengan tingkat bunuh diri yang tinggi.

4. "Guru Setinggi Tuhan".

Tak melulu seindah drama, inilah 9 fakta pendidikan di Korea Selatan

Sudah banyak orang yang mengetahui jika Korea adalah salah satu negara yang sangat menjunjung tinggi pendidikan. Gurulah yang menjadi pilarnya. Oleh karena itu, di Korea guru begitu dihargai dan dihormati. Semua siswa selalu patuh dan percaya kepada ucapan guru. Karena di sana, "Guru Setinggi Tuhan".

5. Rotasi penugasan.

Tak melulu seindah drama, inilah 9 fakta pendidikan di Korea Selatan

Dalam jangka waktu lima tahun sekali, Kepala Sekolah serta Wakilnya, dan para guru menjalani sistem rotasi penugasan. Mereka pun harus mengikuti serangkaian ujian terlebih dahulu.

Tidak peduli sudah senyaman apapun di tempat saat ini, mereka tetap harus dipindah tugaskan ke sekolah lain. Sistem ini diberlakukan agar tiap staf sekolah itu memiliki kesempatan bekerja di berbagai sekolah.

7. Berlakunya hukuman fisik.

Tak melulu seindah drama, inilah 9 fakta pendidikan di Korea Selatan

Sistem pendidikan di Korea bisa dibilang cukup keras. Di sana bukan hal yang asing jika guru memberi hukuman fisik untuk mendisiplinkan siswanya.Pihak orang tua pun tidak masalah jika peraturan tersebut diberlakukan. Namun untungnya, saat ini hukuman fisik di Korea sudah berkurang.

8. Peran orang tua sangatlah penting.

Tak melulu seindah drama, inilah 9 fakta pendidikan di Korea Selatan

Orang tua para siswa di Korea selalu mendorong anaknya untuk memiliki pekerjaan yang layak seperti dokter, insinyur, atau pekerja kantoran. Hal tersebut didasarkan pada keinginan memiliki status sosial yang tinggi dan mendapatkan uang yang banyak. Jika sang anak berhasil, maka orang lain akan menyanjung dan memujinya.

Oleh karena itu, orang tua selalu memerintahkan anaknya untuk terus belajar tanpa henti. Namun, karena beratnya tuntutan tersebut, banyak anak yang merasa tidak sanggup hingga akhirnya memilih jalan bunuh diri.

9. Memiliki nama Inggris (English Name).

Tak melulu seindah drama, inilah 9 fakta pendidikan di Korea Selatan

Rata-rata para pelajar Korea memiliki nama Inggris atau yang biasa dikenal dengan English Name. Selain agar lebih global, English Name memudahkan guru, terutama guru Bahasa Inggris ketika memanggil siswa.

Nah, bagaimana chingu? Masih mau menjadi siswa di Korea Selatan?