Pernah tidak, suatu hari sadar, "Eh kok mirip sama Bapak ya..." atau memang terang-terangan dari awal menyatakan "Pokoknya nyokap adalah perempuan paling baik. Pasangan kudu kayak nyokap."

Hal ini telah diteliti dan dikenal dengan isitilah Sexual Imprinting. Tidak hanya kepada manusia, tapi mulai dari burung, ikan, juga mamalia lainnya. So, fenomena ini terjadi hampir di semua kalangan.

Well, kita bahas dari sisi manusia saja,ya.

Apa yang mirip?

Tepat sekali. Mirip apanya dulu? Wajahnya?

Penelitian oleh Saxton (2016) menuliskan bahwa kemiripan meliputi tidak hanya pada wajah, tapi juga tinggi badan, warna rambut, warna mata, etnis, sampai ke tanda terdetail tubuh lainnya misalnya rambut badan.

Kecenderungan lebih tinggi terjadi pada kaum pria.

Studi oleh Rantala (2012) mengkroscek 70 pasangan heteroseksual (pasangan pria dan wanita). Di mana hasilnya menemukan bahwa dari sisi wanita, suaminya tidak begitu ada kemiripan dengan ayah mereka masing-masing.Sebaliknya, dari sisi para pria, lebih banyak yang memiliki kemiripan antara istri dan ibu mereka.

Tidak setuju.

Sebagaimana aktifnya analisis para ahli, ternyata ada juga yang tidak setuju dengan fenomena ini. Salah satunya pada tahun 1992, Moreland menolak dengan meyakini bahwa hal ini dipengaruhi oleh mere-exposure effect, semacam efek familiar.

Mirip dengan orang tua itu hanyalah kebetulan, kalaupun iya itu lebih kepada terbiasa dengan paparan kualitas-kualitas mereka selama ini sehingga kemudian melihat orang lain dengan standar orang tuanya.

Hal tersebut ia dapatkan setelah menguji 130 mahasiswa yang ditunjukkan 4 foto wanita dan memilih mana yang mereka nilai paling menarik.Di mana sebelumnya, 4 orang wanita ini disengajakan untuk masuk ke 0, 5, 10, 15 kelas yang sama dengan para mahasiswa tersebut, namun tanpa interaksi sama sekali.

Nah, ternyata hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wanita yang hadir dalam lebih banyak kelas dengan para mahasiswa tersebut mendapatkan skor tinggi dalam 'paling menarik'. Lebih lanjut, hal ini karena mereka familiar dengan perempuan tersebut. So, jelas saja pasangan tahu-tahu ada kemiripan dengan orang tua, sebab selama ini sang anak terbiasa dengan beberapa faktornya.

Demikian rangkuman tentang Sexual Imprinting. Apakah kamu tim memang sengaja cari yang miripdengan orang tua atau tim yang kebetulan saja?

Menarik sekali, kan, fenomena ini? Apakah setuju atau tidak, satu hal yang pasti, kalau punya gebetan, mungkin kamuperlu menunjukkan dirimu lebih sering supaya dia merasa terbiasa dan siapa tahu jadi suka balik.