Sumber daya manusia ataupun karyawan merupakan hal yang penting di sebuah perusahaan untuk mencapai maupun mewujudkan tujuan perusahaan. Tetapi, untuk mewujudkannya karyawan tersebut harus diimbangi dengan kemampuan yang dimiliki dan harus benar-benar teruji sehingga mampu mengerjakan semua beban pekerjaan kepadanya secara benar dan menghasilkan hasil yang sesuai diinginkan oleh perusahaan. Maka dari itu, perusahaan membutuhkan performance appraisal atau penilaian kinerja karyawan.

Menurut Dessler (2013), performance appraisal adalah proses di mana kontribusi karyawan kepada perusahaan selama karyawan tersebut berkerja akan dinilai. Mathis & Jackson (dalam Hidayat, 2015) menyatakan bahwapenilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka dan kemudian mengkomunikasikan hasil evaluasi tersebut kepada karyawan. Menurut Mangkuprawira (dalam Widari, 2017), menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah proses yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan dalam mengevaluasi kinerja pekerjaan seseorang yang bisa mempengaruhi pengembangan karier karyawan. Selain itu, Menurut Hasibuan (dalam Widari, 2017) mengatakan bahwa kinerja karyawan sebagai suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta ketepatan waktu dalam rangka melaksanakan pengembangan karier pegawai.

Performance appraisal sebaiknya dilakukan di setiap tempat kerja, karena tempat kerja atau perusahaan akan mengetahui karyawan mana yang pantas dipertahankan ataupun yang tidak pantas untuk dipertahankan di sebuah perusahaan. Kenapa seperti itu? Karena pastinya perusahaan tidak ingin membuang banyak biaya (gaji, tunggangan, dan biaya lainnya) untuk karyawan yang kurang baik dalam perkerjaannya. Contohnya pada artikel yang terdapat di website CNBC Indonesia yang berjudul Evaluasi Kinerna, Startup Decacorn Ini PHK 300 Karyawan. Sinintya (2019) mengatakan pada artikel tersebut bahwa perusahaan WeWork yang sekarang ini bersalin nama menjadi We Company memperkerjakan 10.000 karyawan di seluruh dunia, dan akan melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pada 300 karyawan. Hal tersebut dapat terjadi karena merupakan proses rutin setelah perusahaan melakukan penilaian kinerja karyawan. 300 karyawan yang di PHK tersebut, merupakan karyawan yang memiliki kinerja yang buruk sehingga perusahaan tidak ingin mempekerjakannya.

Selain itu, hal yang harus dipertimbangkan lainnya adalah untuk apa perusahaan menilai kinerja karyawannya? Fungsi dari kinerja karyawan harus jelas dan memiliki tujuan karena banyak perusahaan yang melakukan penilaian kinerja karyawan yang tidak tepat sehingga sistem penilaian perusahaan tersebut tidak berhasil. Menurut Aamodt (2009) dalam buku Industrial/Organizational Psychology, bahwa terdapat banyak kegunaan dan tujuan untuk penilaian kinerja, yang paling umum termasuk untuk memberikan pelatihan karyawan, menentukan kenaikan gaji, membuat keputusan promosi, membuat keputusan pemutusan hubungan kerja, dan melakukan penelitian personalia.

Menurut Dessler (2013) sistem penilian kinerja karyawan yang baik harus meliputi beberapa aspek, yang pertama adalah validity atau mengukur apa yang seharusnya diukur. Kedua reliability yaitu dapat diandalkan untuk mengukur (pernah melihat kerjanya seperti apa dan pernah berkerja sama) jangan menilai karyawan yang tidak dikenal. Ketiga,freedom from bias (errors) atau bebas dari bias, jangan menilai seseorang hanya karena terlihat baik saja atau seseorang tersebut merupakan anggota keluarga maka penilaian diperbagus sehingga tidak sesuai dengan kenyataan. Yang terakhir adalahpractically, yaitu penilaian tersebut dapat dipahami oleh orang lain, jangan memakai bahasa yang hanya dimengerti sendiri ataupun tidak bersungguh-sungguh dalam menilai sehingga menyebabkan penilaian tersebut tidak dapat dimengerti orang lain.

Kesimpulannya yaitu penilaian kinerja karyawan sangat penting untuk perusahaan, tetapi perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas mengenai untuk apa penilian tersebut. Selain itu, seseorang yang diamanahkan untuk menilai kinerja karyawan maka harus benar-benar menilai sesuai dengan cara penilaian yang baik karena bisa aja itu sangat berarti untuk orang yang kita nilai. Misalkan penilaian itu digunakan untuk memperpanjang kontrak kerja si karyawan tersebut atau yang lainnya. Ketika menilai harus ada buktinya dan sesuai dengan kenyataan, jangan dilebih-lebihkan atau bahkan sangat tidak sesuai dengan si karyawan tersebut.

Oleh:Syifa Alya Muthiah