Setiap kali ada pementasan Wayang Purwa, para Dalang selalu mengangkat tokoh dari epos Mahabarata dan Ramayana. Namun berbeda dengan seniman asal Kabupaten Klaten bernama Agus Bimo Prayitno. Bersama kelompok pertunjukan Seni Jantur, dia justru memainkan wayang lewat Cerita Panji. Bahkan pertunjukan mereka saat ini tengah dipentaskan di Jerman dan Belanda.

Seniman Janturan Klaten pentaskan Sastra Panji di Jerman dan Belanda

Dikutip dari situsppanji.org, Bimo membuat tembang macapat satu lakon Sang Setyawan dan Wayang Panji dengan motif relief dan patung Panji dari candi-candi di Jawa Timur yang berbeda dengan wujud wayang purwa, gedhog, beber dan lain-lain. Hal itu dia kerjakan seiring giat-giatnya arkeolog asal Jerman Lydia S. Kieven bersama seniman dan budayawan Jawa Timur membuat Pusat/Pecinta Panji. Bahkantradisi sastra tersebut ditetapkan UNESCO sebagai Ingatan Dunia atau Memory of the World (MoW) sejak Oktober 2017.

"Janturan adalah bentuk pertujukan kreasi saya yang dimulai tahun 2012. Tujuannya ingin mengembalikan dunia imaginasi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa, yang sudah kehilangan mimpi-mimpi murni dan mandiri. Apalagi setiap ada pagelaran wayang, mayoritas penonton hanya memperhatikan adegan humor seperti Limbukan dan Gara-gara, termasuk sabet peperangan," tulis Bimo dalam makalah berjudul Janturan Panji Udan.

Seniman Janturan Klaten pentaskan Sastra Panji di Jerman dan Belanda

Menurut dia, seni Janturan mempunyai karakter mbarang alias mengamen. Tokoh dan setting cerita berada di desa, bukan istana sentris atau kisah ksatria seperti Mahabarata maupun Ramayana. Iringannya sangat fleksibel dan sederhana, tergantung perangkat musik apa di sekitar tempat pertunjukan. Selain itu, parikan dan dialog langsung dengan panggung manunggal lebih mencairkan suasana dengan penonton.

"Sesuai dengan esensi pada sastra Panji, yang mana Panji adalah seorang bangsawan dari kerajaan Jenggala selalu mengembara dan berperan membela kehidupan orang-orang desa. Sementara ini paralel dengan tema program saya membela masyarakat kecil. Sehingga pagelaran Jantur saya membawakan lakon 'Panji Udan' yang berinduk dari dongeng Enthit," ujar pegiat air alkali atau Banyu Setrum yang bersahabat dengan Romo V. Kirjita.

Seniman Janturan Klaten pentaskan Sastra Panji di Jerman dan Belanda

Keren dan bikin bangganya lagi, dikutip dari fans page Facebook @RBI.Berlin atau Rumah Budaya Indonesia Berlin, Bimo bersama kelompok seni Jantur Panji Udan menggelar pertunjukan berjudul "Kidung Panji Biyung Bibi" di sejumlah kota di Jerman sepanjang September-Oktober. Selain itu, mereka juga beraksi Leiden University's Asian Library (Perpustakaan Asia Universitas Leiden) di Belanda.

"Grup Seni Jantur samping agus Bimo Prayitno terdiri dari penyanyi terlatih menyanyi klasik Jawa (sindhenan) Paramitha Santosa Putri, pemain gamelan dan guru Darwita dan Adya Satria Handoko Warih. Kelompok ini di musim gugur 2018 tur di Jerman dan Belanda," tulis @RBI.Berlin dalam terjemahan Bahasa Indonesia.