Merokok adalah kebiasaan masyarakat yang sering dilakukan dimanapun dan kapanpun. Padahal kebiasaan merokok dapat mengantarkan kita pada kematian. Di Indonesia sendiri sudah banyak sekali korbannya dari segala kalangan yaitu mulai dari yang muda hingga yang tua sekali pun.

Merokok adalah kebiasaan buruk yang merupakan faktor utama penyebab kematian bagi si perokok aktif dan pasif. Dilansir dari iNews,datang berita duka dari almarhum Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho yang meninggal dunia pada Minggu (7/7/2019) di Guangzhou, China, akibat sakit kanker paru-paru stadium empat.Sutopo mengaku menderita kanker paru-paru akibat terpapar asap rokok yang menjadikannya sebagai perokok pasif di lingkungan kerja (iNews, 2019).

Merokok adalah kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan karena mengandung zat yang membuat kecanduan dan menjadi faktor utama kematian. Hal ini disebabkan terdapat banyak sekali zat berbahaya di dalam rokok. Terbukti dengan pembuktian dari Peneliti senior dari Universitas Washington, Emmanuela Gakidou, bahwa angka kematian akibat merokok pada tahun 2015 mencapai 6,4 juta orang (Hidayat, 2017). Merokok yang sudah menjadi kebiasaan buruk membuat perokok menjadi ketergantungan kepada rokok, seperti pada perokok aktif, saat tidak merokok mereka akan merasakan mulut mereka asam dan pahit yang tidak enak dikarenakan tidak merokok (Etika, 2017),

Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat membuat kita menjadi orang yang boros. Bayangkan saja pendapatan pada sebuah merk rokok pada tahun 2015 mencapai Rp92,78 triliun (Sukirno, 2016). Bukan tidak mungkin dari pendapatan sebuah perusahaan rokok yang sebegitu besarnya karena ada satu orang bisa membeli 2 bahkan 5 bungkus per hari.Kalau dihitung dalam sehari orang bisa menghabiskan rokok mulai 1 bungkus per hari hingga 5 bungkus per hari. Uang yang kita belanjakan hanya sia-sia, justru akan memperkaya produsen rokok.

Menurut Gunadi Jaya, seorang anggota dari website Alodokter mengatakan bahwa orang yang merokok malah sehat, dan orang yang tidak merokok banyak yang lebih dulu meninggal (Alodokter, 2017). Tetapi, faktanya ada banyak sekali penyakit-penyakit yang muncul akibat dari kegiatan merokok. Seperti penyakit Paru Kronis, Serangan Jantung, Kanker Tenggorokan, Kanker Mulut, dan berbagai penyakit berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan kematian semakin merajalela.

Menurut Chief Executive Officer Philip Morris International, Andre Calantzopoulos, pendapatan yang didapat oleh sebuah merek rokok tersebut juga pasti ada pajak yang harus mereka bayar ke pemerintah dan pada akhirnya pajak tersebut juga akan kita rasakan seperti fasilitas-fasilitas umum yang disediakan pemerintah dari hasil pembayaran pajak tersebut (Sukirno,2016). Namun, dengan tidak merokok pastinya, uang dapat dihemat sehingga dapat ditabung untuk menyongsong masa depan menjadi lebih baik.

Merokok memang banyak mengakibatkan orang mengalami kematian. Lihat saja kandungan yang terdapat pada sebatang rokok, lebih dari 4000 bahan kimia terdapat di dalamnya. Ratusan di antaranya zat beracun dan sekitar 70 bahan di dalamnya bersifat kanker, dan merokok dapat membuat kita menghamburkan uang secara percuma, karena dengan kata lain kita membeli sebuah kematian. Bayangkan seberapa bahayanya rokok terhadap tubuh dan hidup kita. Jadi, untuk apalagi kita masih saja mempersingkat hidup kita dan menghamburkan uang secara sia-sia hanya untuk sebuah rokok? Berhentilah merokok, sebelum rokok yang memberhentikan hidupmu.