New Zealand Open menjadi pintu awal para atlet badminton untuk berlaga di Tokyo 2020. Dalam peraturan BWF hanya ada dua individu dari masing-masing negara dari sektor tunggal yang dapat mengikuti olimpiade dengan syarat keduanya masuk dalam 16 besar dunia. Hal ini membuat persaingan terjadi bukan saja dengan negara lain, namun teman sekompatriotnya.

Hal ini juga berlaku bagi Jonathan Christie atau yang kerap dipanggil Jojo untuk mengejar tiket ke Tokyo tahun depan. Ambisinya untuk berlaga di Olimpiade sangat kuat, terbukti berkat kemenangannya di New Zealand Open Super 300 pekan kemarin. Ia mengandaskan perlawanan Ng Kalong Angus di final dalam dua set langsung 21 - 12 dan 21 - 13.

Raih gelar pertama di tur BWF, ini harapan Jonathan Christie

Pria yang meraih gelar Asian Games 2018 ini justru baru saja meraih gelar tur BWF sepanjang karirnya. Walaupun Jojo berprestasi di ajang multievent seperti PON, Sea Games, dan Asian Games, sebelum New Zealand Open ia terus gagal meraih prestasi terbaiknya di rangkaian tur BWF yang diselenggarakan tahunan tersebut. Beberapa kali ia masuk final di ajang tur BWF namun selalu tak mendapat keberuntungan untuk membawa gelar.

Uniknya, perjalanan Jojo di New Zealand Open merupakan finalis tahun lalu setelah dikalahkan oleh Lin Dan dengan skor akhir 14 - 21 dan 19 - 21 pada edisi 2018.

Bertempat di Auckland, New Zealand , Jojo merasa senang atas kerja kerasnya mendapat tur BWF perdananya itu.

"Ini merupakan permulaan sempurna untuk memulai kualifikasi Olimpiade untuk saya," ucap Christie dilansir dari BWF Fansite.

Sejauh ini perkembangan permainan Jojo semakin meningkat melalui prestasinya selama tur BWF baru-baru ini yakni menjadi semifinalis Malaysia Open S750, mencapai perempat final Singapore Open S500 dan puncaknya menjadi juara di New Zealand Open S300.

Raih gelar pertama di tur BWF, ini harapan Jonathan Christie

"Saya sangat bahagia dengan gelar pertama saya di HSBC BWF World Tour pada level super 300. Saya sekarang berharap menjadi juara di Super 500, super 750, dan mungkin di level Super 100," ucap Jojo.

Berkat prestasi Jojo ini membuat para badminton lovers (BL) Indonesia berharap Jojo dapat menyumbangkan poin di Ajang Piala Sudirman 2019 dan membantu Indonesia membawa pulang kembali Piala Sudirman yang terakhir kali diraih tahun 1989.