Akhir-akhir ini memang sedang ngetren membuat suatu prank yang bertujuan mengerjain orang lain. Tentunya bukan dengan niat yang jahat, hanya sebatas bercanda sehingga selepas itu dapat menjadi kenangan lucu bagi kedua belah pihak. Namun apa jadinya kalau prank itu terlalu berlebihan dan tidak melihat kondisi? Tentunya bakalan runyam.

Prank dalam acara Pesbukers pada Haruka Nakagawa berujung petisi

Hal ini dialami oleh salah satu acara televisi lokal Indonesia yang bernama Pesbukers. Rencananya dalam acara ini mereka akan melakukan aksi prank terhadap Haruka Nakagawa, salah seorang pentolan lulusan JKT48 yang berasal dari Jepang.

Dalam prank ini salah satu artis, yaitu Raffi Ahmad berakting marah dan menuduh Haruka telah mencuri jam tangannya. Haruka yang tidak mengetahui mengenai prank ini tentu saja terus membalas bahwa ia tidak melakukannya. Raffi yang mungkin terlalu over aktingnya sehingga akhirnya membuat Haruka menangis berlinang air mata.

Prank dalam acara Pesbukers pada Haruka Nakagawa berujung petisi

Warganet yang melihat pristiwa ini sampai mengajukan petisi melalui Change.Org untuk memboikot acara televisi ini karena dianggap sudah keterlaluan. Ini karena di saat yang berdekatan Haruka baru saja kehilangan kakaknya tercinta sehingga menurut warganet, prank semacam ini sangat tidak pantas. Hingga data terakhir, petisi ini telah ditandatangani hingga 19 ribu orang lebih.

Untungnya Haruka yang menjadi korban prank telah mengklarifikasi mengenai acara ini melalui Twitternya. "Semuanya tadi yang pesbukers aku gpp ok, nangis cuma kaget aja, semua yang ada disitu baik kok, makasih ya perhatiin aku, tapi tidak apa2 heheeh, pokoknya aku senang bisa masuk tv indonesia", tulis Haruka melalui pesan twitternya.

Prank dalam acara Pesbukers pada Haruka Nakagawa berujung petisi

Haruka juga menjelaskan bahwa semua artis yang terlibat dalam prank telah meminta maaf dari dirinya. Ia juga meminta supaya orang-orang tidak marah dengan program tersebut.

Nah, mungkin ini bisa jadi pelajaran bagi kita semua, semoga tidak keterlaluan dalam melakukan aksi prank.