Saat ini, tren Vlogger(Video Blogger)tengah menjangkiti Indonesia. Tidak hanya selebritas, siapa pun bisa menciptakan konten dalam bentuk video tersebutasalkan memiliki alat perekam (sekalipun itusmartphone) dan ide untuk diceritakan. Ketika ide konten vlog yang diangkat tersebut menarik perhatian, siapa pun bisa secepat kilat menjadi terkenal.
Karena banyak digemari oleh beragam kalangan, kehadiran Vlogger pun menarik para pemasar ataupun pemilik merek. Terlebih, jika dibanding dengan TVC (TV Commercial), konten iklan atau kampanye yang dilakukan oleh seorang Vlogger pun jauh lebih personal.
Pada dasarnya, ada banyak alasan mengapa seorang pemasar atau pemilik merek perlu mulai menggandeng Vlogger. Selain konten yang personal, seorang Vlogger pun dapat dimanfaatkan sebagai ajang edukasi atau sebagai pendukung TVC. Dalam hal ini, saya telah merangkum 6 pertimbangan utama untuk menggandeng Vlogger, di antaranya sebagai berikut.
1. Mudah menyampaikan pesan.
Vlog ditengarai sebagai media yang tepat untuk pemasaranterutama bagi kaum muda. Gaya bercerita Vlogger yang unik dan personal membuat setiap orang tertarik dan mudah untuk menangkap pesan sebuah merek. Bahkan jika dibandingkan dengan iklan TVC, konsumen akan lebih mendengar suara seorang Vlogger. Mengingat saat ini konsumen terbilang jenuh dan cenderung tidak percaya pada pesan sebuah merek yang disampaikan melalui iklan TVC.
2. Sebagaiajang edukasi.
Melalui seorang Vlogger, pemilik merek tidak hanya beriklan. Lebih dari itu, mereka pun dapat menjadikan seorang Vlogger sebagai ajang edukasi dan membangun budaya positif bagi konsumen. Sebagai contoh, sebuah perusahaan kosmetik dapat melakukan edukasi tentang kulit sehat, sementara perusahaan otomotif dapat menyampaikan edukasi soalsafety riding. Tentunya, program tersebut dapat semakin menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap suatu merek. Bahkan, edukasi melalui Vlogger ini dapat dilakukan oleh setiap merek dari beragam industri.
3. Brand leluasa menentukan konten.
Dibanding beriklan melalui TVC, pemilik merek dapat lebih leluasa dalam menentukan kontennya menggunakan Vlog. Bayangkan, melalui TVC, sebuah merek hanya dapat menampilkan esensi iklan hanya dalam 30 detik. Sementara melalui Vlogger, sebuah merek dapat mengeksekusi pesan dalam durasi yang panjang.
Untuk itu, Vlogger tidak hanya menceritakan produk yang disampaikan, tetapi juga memberikan tutorial pemakaian produk tersebut atau bahkantips & tricks. Dalam hal ini, vlog dan TVC menjadi dua hal yang saling melengkapi. Vlog sebagai video tutorial atau penyampai pesan lebih dalam, sedangkan TVC sebagai media untuk penyampai perihal produk itu sendiri.
4. Penyampaianpesan tertarget.
Pada dasarnya, karakteristik Vlog sama dengan media sosial pada umumnya. Ditampilkan di kanal YouTube, seorang Vlogger dapat memilikifollowersataususcribersdalam jumlah ribuan hingga jutaan. Biasanya, setiap Vlogger membawa topik konten sesuai dengan pengetahuan dan kemampuannya. Sehingga, setiap orang akan mengikuti atau melakukanfollowingterhadap Vlogger dengan konten yang sesuai dengan minat mereka. Fakta ini bisa menjadi hal positif untuk setiap merek atau pemasar. Mengingat dengan memilih Vlogger sesuai dengan karakteristik merek atau produk mereka, penyampaian pesan akan menjadi lebih tertarget.
5. Mendapat feedbacklangsung.
Salah satu keuntungan vlog adalah sebuah produk bisa mendapatkanfeedbacklangsung dari para konsumen. Konsumen dapat memanfaatkan kolom komen untuk menyampaikanfeedback-nya.Feedbackdapat berupa pengalaman mengenai produk atau bahkan pertanyaan seputar produk tersebut. Ini juga bisa menjadi ajang komunikasi dua arah antara konsumen dan merek (yang dapat diwakili oleh Vlogger bersangkutan).
6. Lebih murah.
Dibandingkan dengan TVC, pemasaran menggunakan Vlogger lebih murah. Tarif per video dari sejumlah Vlogger papan atas Indonesia beragam, berkisar antara Rp50 juta hingga Rp200 juta. Tarif tersebut tentu jauh lebih murah dibandingkan dengan TVC yang bisa mencapai miliaran rupiah.
Yang pasti, menggandeng Vlogger untuk program pemasaran menciptakan beragam keuntungan. Namun, dalam memilih seorang Vlogger pun, kita jangan hanya memilih berdasarkan kelucuan atau keunikan Vlogger tersebut. Tentunya, memilih seorang Vlogger pun harus dipetakan berdasarkansegmentation,targeting, danpositioningproduk kita. Jadi, tertarikkah kamu menggandeng Vlogger?
Source
- Dari berbagai sumber