Pada dasarnya pendidikan di Indonesia sudah ada dari sejak Indonesiadijajah. Pendidikan terus berkembang mengikuti perkembangan dunia. Pendidikan bukanlah suatu hal yang bisa kita abaikan intensitasnya, apalagi di zaman sekarang. Tingginya tingkat pendidikan seseorang menjadi tolok ukur masa depan orang tersebut, itulah yang dipercayai masyarakat mayoritas di Indonesia. Tetapi faktanya banyak orang yang sukses tanpa menyentuh pendidikan di tingkat Strata-1 atau tingkat yang lebih tinggi.

Apakah seseorang yang berpendidikan mempunyai karakter yang bagus?

Hal itu belum bisa kita pastikan. Bisa kita lihat pada kenyataan yang sudah ada dan terjadi, yaitu pada kalanganpejabat atau pegawaikementerian yang melakukan korupsi. Di sana kita sudah melihat bukti nyata bahwa pendidikan mereka sudah sangat tinggi,tapi karakter yang ada pada dirinya sangat buruk dan tidak terpuji.

Saat ini, hampir semua golongan berbicara tentang pendidikan karakter yang baik. Gordon Willard Allport menyampaikan bahwasannya karakter adalah penilaian terhadap tingkah laku atau perbuatan individu. Dan ini sejalan dengan konteks karakter menurutKUBI, tentu yang membedakan atau mencirikan seseorang dengan yang lain. Menurut Socrates (469-399 SM), tujuan pendidikan yang paling mendasar yaitu membentuk individu yang baik dan cerdas.

Ada begitu banyak orang pintar di Tanah Air, tetapi kita kekurangan orang jujur di negeri inidan ini terbukti berdasarkan studi perilaku jujur yang diterbitkan di Science Magazine,Kamis (20/6/2019), ahli menemukan posisi Indonesia berada di urutan 33 dari 40 negara. Studi yang berjudul Kejujuran Masyarakat di Seluruh Dunia ini dilakukan di 355 kota yang mencakup 40 negara di seluruh dunia. Permasalahan tersebut dapat kita atasi melalui pendidikan, karena pendidikan bisa kita gunakan sebagai solusi preventif untuk mengurangi masalah karakter generasi bangsa.

Pembentukan karakter melalui pendidikan sangat pentingkarena pendidikan itu sendiri merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan seseorang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian. Dalam menjalankan pendidikan kita mengalami sebuah proses yang sangat panjang. Di sanalah karakter kita akan terbentuk, baik itu terbentuk oleh lingkungan, diri sendiri maupun dari proses pembelajaran. Karakter yang jujur merupakan karakter yang sangat sulit diterapkan oleh kita semua. Oleh karena itu, karakter seseorang harus dibentuk sejak dini.

Menanamkan nilai keagamaan serta pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan menjadi solusi utama dalam membentuk karakter yang jujur dan sangat diharapkan dapat membentuk karakter dengan baik.Kita dapat menerapkan karakter yang jujur pada diri kita sendiri, seperti tidak melihat hasil pekerjaan oang lain untuk menjawab soal ujian di sekolah. Hal sekecil itu jika kita tanamkan dalam diri kita akan menjadi sebuah kebiasan baik. Seperti kata pepatah, "Mulailah pada diri sendiri baru terapkan pada orang lain" yang berarti mulailah jujur pada diri sendiri baru jujur pada sekitar. Di sisi lain juga kita jangan bersikap jujur pada orang lain sementara kita sedang membohongi diri sendiri.

Semua negara mengalami perkembangan dan mendapat pengaruh dari kemajuan globalisasi yang berdampak pada kemajuan teknologi dan informasi baik positif maupun negatif, hal ini tentu juga akan memengaruhi karakter seseorang. Tentunya perkembangan itu juga dialami oleh pendidikan. Pendidikan yang bagus serta karakter yang terpuji menjadi hal yang paling sempurna di mata orang lain dan di diri kita sendiri. Hal itu bisa terwujudapabila kita menerapkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik, maka dari itu mari jujur mulai dari sekarang dengan memulai dari hal kecil dan diri sendiri.