Kita tidak akan bisa menikmati minuman ringan merek Pepsi lagi, guys. Hal ini karena berakhirnya kontrak kerja sama produksi antara PepsiCo dengan PT. Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) per 10 Oktober 2019. Tidak hanya Pepsi, merek minuman seperti 7Up, Mirinda, dan Mountain Drew tidak akan lagi beredar di Indonesia.

Juru bicara PepsiCo yang dilansir dari bisnis.commengabarkan, AIBM tidak lagi memperoduksi, menjual atau mendistribusikan minuman untuk PepsiCo di Indonesia, kebijakan ini telah mereka sampaikan ke para pelanggan dan karyawan. Tidak dijelaskan alasan utama berakhirnya kerja sama antara kedua perusahaan tersebut.PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) adalah pemilik saham mayoritas PT. Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM). Dulunya, AIBM adalah perusahaan patungan oleh ICPB dan Asahi Group Holdings Ltd, tapi kini tidak lagi sejak Asahi melepas kepemilikan atas sahamnya.

Perusahaan makanan cepat saji seperti KFC dan Pizza Hut pun telah mengakhiri kontrak kerja sama dengan penyedia minuman ringan merek Pepsi pada 1 Oktober 2019. Meskipun begitu, perusahaan minuman ringan yang pusatnya di New York, Amerika Serikat ini berharap ke depannya dapat kembali hadir di Indonesia lagi.

Pepsi adalah mereka minuman terkenal di dunia. Sejarah singkat minuman ringan ini dilansir dari okezone.com yang mengutip dari ThoughtCo, Pepsi lahir 125 tahun lalu di Carolina Utara, tepatnya di sebuah apotek sederhana. Apoteker bernama Caleb Bredham dari New Bern adalah orang yang menemukan formula asli Pepsi dan mengoperasikan air mancur soda di tempatnya. Bradham memberi nama minuman temuannya Pepsi-Cola, mematenkan mereka dagang pada 1903 dan menjualnya ke seluruh apotek di North Carolina. Akhir tahun 1910, Pepsi terjual ke 24 negara oleh pemilik waralaba.

Sempat mengalami kebangkrutan pada 1923 akibat harga gula naik, Pepsi dibeli oleh Loft Candy Co. pada 1931. Presidennya, Loft Charles G. Guth, berusaha untuk membuat Pepsi sukses, termasuk menawarkan ke para eksekutif di Coca-Cola namun menerima penolakan. Guth merumuskan ulang Pepsi kemudian membuat kemasan botol ukuran 12 ons dengan harga 5 sen, lebih murah dari harga yang setara ditawarkan Coca-Cola dengan botol ukuran 6 ons.

Pepsi hengkang dari Indonesia, apakah berhubungan dengan iklim bisnis saat ini?

Dilansir dari detikfinance,Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Abdul Rochim melalui pesan singkat pada Kamis (3/10/2019), menegaskan bahwa hengkangnya Pepsi murni keputusan dari pelaku bisnis, bukan karena iklim bisnis dalam negeri sedang tidak kondusif.Ia menjelaskan, kontribusi atau share Pepsi untuk jenis minuman NARTD (Non Alkoholic Ready to Drink) tidak sebesar kompetitornya pada produk sejenis. Hal ini secara makro nasional dampaknya tidak sangat besar, dan berdasarkan data, secara keseluruhan pertumbuhan industri minuman saat ini masih positif. Diakui, ada penurunan penjualan soft drink di pasar tradisional, tapi di pasar modern justru meningkat. Ia juga mengatakan pihaknya akan mencarikan jalan keluar agar Pepsi bisa kembali hadir di Indonesia sebagai pelengkap variasi minuman ringan yang tersedia di negara kita.

Nah, kalau begitu buat kamu penikmat minuman ringan jangan sedih. Ke depannya, ada kemungkinan Pepsi akan hadir kembali menemani waktu santaimu sebagai pelepas dahaga. Semoga saja ya, guys.